Forum ASEAN IIDC Hasilkan Deklarasi Jakarta, Ini Isinya
loading...
A
A
A
Setelah dengan hati-hati mempertimbangkan keadaan saat ini, di wilayah kami dan dunia pada umumnya, serta warisan peradaban yang kaya yang telah kami warisi dari generasi sebelumnya, dengan ini kami mengamati dan mengakui bahwa:
- Negara-negara ASEAN dan kawasan Indo-Pasifik menjadi aktor yang semakin penting di panggung dunia;
- Pada saat yang sama, perkembangan geopolitik dan sosial -ekonomi termasuk konflik etnis dan agama, kemiskinan, degradasi lingkungan, dan keadaan darurat kesehatan– menimbulkan tantangan signifikan bagi pemeliharaan keamanan, perdamaian, dan kemakmuran di Indo-Pasifik dan seluruh dunia;
- Untuk mengatasi tantangan ini dengan sukses, pemerintah memerlukan kerja sama para pemangku kepentingan di setiap tingkat masyarakat, termasuk keterlibatan yang efektif dengan, dan dukungan dari, organisasi keagamaan yang memiliki otoritas spiritual dan pengikut massal;
- ASEAN memiliki potensi untuk memfasilitasi navigasi damai dari tantangan regional, karena terdiri dari negara-negara yang secara tradisional memiliki seperangkat nilai peradaban yang serupa, yang berakar kuat dalam masyarakat masing-masing. Nilai-nilai tersebut menumbuhkan budaya toleransi dan kerukunan, sekaligus mengurangi konflik antar kelompok;
- Pendidikan moral, pengembangan karakter mulia, dan praktik kebajikan merupakan bagian integral dari cara hidup masyarakat lokal di seluruh Asia Tenggara dan dengan pribumisasi Islam, Kristen, Hindu, Budha, Taoisme, dan agama lain setelah kedatangan mereka di wilayah;
- Sangatlah penting bahwa Negara-negara Anggota ASEAN bekerja sama untuk merevitalisasi mentalitas peradaban, atau pandangan dunia, yang telah lama menjadi ciri khas Asia Tenggara sebelum era modern. Mentalitas peradaban ini ditandai dengan kerelaan menerima perbedaan dengan tetap menjaga dan memperkuat keharmonisan antar elemen masyarakat yang beragam;
- Sejarah panjang ko-eksistensi damai antara berbagai budaya di Asia Tenggara menawarkan sebuah model di mana ASEAN dan Negara-negara Anggotanya dapat mengatasi berbagai perkembangan geopolitik dan sosial-ekonomi yang menimbulkan tantangan signifikan bagi keamanan, perdamaian, dan kemakmuran negara. Asia Tenggara, sekaligus menghambat pencapaian tujuan SDG 2030 dan pasca-2030 ASEAN;
- Dialog antaragama dan antarbudaya yang terbuka, konstruktif, dan penuh hormat sangat penting jika kita ingin mempromosikan dan memupuk toleransi, rasa hormat, dan budaya damai, dan dengan demikian memfasilitasi pemahaman yang lebih baik di antara orang-orang di dalam negara masing-masing, di dalam ASEAN, dan di seluruh dunia pada umumnya;
- Berbagai prakarsa yang sedang berlangsung, termasuk kerja PBB, Aliansi Peradaban PBB, dan Forum Demokrasi Bali, memberikan kontribusi yang disambut baik untuk memperkuat toleransi, demokrasi, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia melalui dialog antaragama dan antarbudaya. Yang perlu diperhatikan di antara inisiatif ini adalah:
- Negara-negara ASEAN dan kawasan Indo-Pasifik menjadi aktor yang semakin penting di panggung dunia;
- Pada saat yang sama, perkembangan geopolitik dan sosial -ekonomi termasuk konflik etnis dan agama, kemiskinan, degradasi lingkungan, dan keadaan darurat kesehatan– menimbulkan tantangan signifikan bagi pemeliharaan keamanan, perdamaian, dan kemakmuran di Indo-Pasifik dan seluruh dunia;
- Untuk mengatasi tantangan ini dengan sukses, pemerintah memerlukan kerja sama para pemangku kepentingan di setiap tingkat masyarakat, termasuk keterlibatan yang efektif dengan, dan dukungan dari, organisasi keagamaan yang memiliki otoritas spiritual dan pengikut massal;
- ASEAN memiliki potensi untuk memfasilitasi navigasi damai dari tantangan regional, karena terdiri dari negara-negara yang secara tradisional memiliki seperangkat nilai peradaban yang serupa, yang berakar kuat dalam masyarakat masing-masing. Nilai-nilai tersebut menumbuhkan budaya toleransi dan kerukunan, sekaligus mengurangi konflik antar kelompok;
- Pendidikan moral, pengembangan karakter mulia, dan praktik kebajikan merupakan bagian integral dari cara hidup masyarakat lokal di seluruh Asia Tenggara dan dengan pribumisasi Islam, Kristen, Hindu, Budha, Taoisme, dan agama lain setelah kedatangan mereka di wilayah;
- Sangatlah penting bahwa Negara-negara Anggota ASEAN bekerja sama untuk merevitalisasi mentalitas peradaban, atau pandangan dunia, yang telah lama menjadi ciri khas Asia Tenggara sebelum era modern. Mentalitas peradaban ini ditandai dengan kerelaan menerima perbedaan dengan tetap menjaga dan memperkuat keharmonisan antar elemen masyarakat yang beragam;
- Sejarah panjang ko-eksistensi damai antara berbagai budaya di Asia Tenggara menawarkan sebuah model di mana ASEAN dan Negara-negara Anggotanya dapat mengatasi berbagai perkembangan geopolitik dan sosial-ekonomi yang menimbulkan tantangan signifikan bagi keamanan, perdamaian, dan kemakmuran negara. Asia Tenggara, sekaligus menghambat pencapaian tujuan SDG 2030 dan pasca-2030 ASEAN;
- Dialog antaragama dan antarbudaya yang terbuka, konstruktif, dan penuh hormat sangat penting jika kita ingin mempromosikan dan memupuk toleransi, rasa hormat, dan budaya damai, dan dengan demikian memfasilitasi pemahaman yang lebih baik di antara orang-orang di dalam negara masing-masing, di dalam ASEAN, dan di seluruh dunia pada umumnya;
- Berbagai prakarsa yang sedang berlangsung, termasuk kerja PBB, Aliansi Peradaban PBB, dan Forum Demokrasi Bali, memberikan kontribusi yang disambut baik untuk memperkuat toleransi, demokrasi, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia melalui dialog antaragama dan antarbudaya. Yang perlu diperhatikan di antara inisiatif ini adalah: