Fakta Menarik Irjen Pol Merdisyam, Jenderal Polisi Ahli Intelijen Penyandang Gelar Lasalipu Daeng Marakka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fakta-fakta tentang Irjen Pol Merdisyam menarik untuk diketahui. Jenderal polisi bintang 2 itu saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Wakabaintelkam) Polri.
Merdisyam menduduki jabatan Wakabaintelkam Polri sejak 31 Oktober 2021. Jabatan itu diberikan kepada Merdisyam berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2278/X/KEP/2021 yang ditandatangani As SDM Kapolri waktu itu Irjen Pol Wahyu Widada.
Sebagai perwira tinggi polisi, Merdisyam termasuk memiliki karier cemerlang. Banyak jabatan strategis pernah ia emban sepanjang berkarier di Polri. Di luar itu, ada beberapa fakta menarik tentang anggota Polri kelahiran Jakarta, 4 Mei 1968 tersebut.
Mengutip keterangan resmi di kanal YouTube Humas Polda Sulsel, setelah menyelesaikan pendidikan kejuruan Bahasa Inggris dan Perwira Dasar (Daspa) Intelkam, Merdisyam itu diangkat menjadi Kapolsek Cisaat Polres Sukabumi pada 1996. Di tahun yang sama, suami Libriani Dwi Arsanti itu juga mengikuti pendidikan kejuruan Daspa Brimob.
Merdisyam menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 1998. Kariernya terus meningkat hingga ditunjuk menjadi Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan (2004) dan Wakapolres Bekasi (2006).
Usai menyelesaikan pendidikan Sespimmen (2009) dan Assessment Sisjab Kapolres II (2010), Merdisyam ditunjuk menjadi Kapolres Karawang (2010). Kemudian ia dimutasi menjadi Dirintelkam Polda Gorontalo pada 2013. Ayah tiga putra ini lalu diangkat menjadi Dirintelkam Polda Metro Jaya (2016) setelah merampungkan pendidikan Sespimti pada 2015.
Merdisyam pecah bintang saat dipercaya menjadi Direktur Baintelkam Polri pada 2018. Pangkatnya menjadi Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol). Setahun kemudian, lulusan pelatihan Money Counterfaith di Amerika Serikat ini dipromosikan menjadi Kapolda Sulawesi Tenggara. Pangkatnya pun naik menjadi Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) atau bintang 2.
Selanjutnya Merdisyam dimutasi menjadi Kapolda Sulawesi Selatan pada 2020 dan ditarik lagi ke Mabes Polri menjadi Wakabaintelkam pada 2021.
Pelakunya adalah suami istri berinisial L (suami) dan YSF (istri) yang terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Keduanya tewas di lokasi. Ledakan bom panci ini juga menyebabkan 20 orang luka-luka.
Merdisyam memimpin langsung olah TKP bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Di bawah kepemimpinan Merdisya, Polda Sulsel membantu Densus 88 Antiteror Mabes Polri berhasil menangkap 58 tersangka terkait bom bunuh tersebut. Mereka yang ditangkap mayoritas masih remaja dan 7 di antaranya adalah perempuan. Para tersangka kemudian dipindahkan dari Polda Sulsel ke Jakarta.
Mengutip situs resmi Pemkab Bone, pemberian gelar ditandai dengan pemasangan sarung sutera, jas tutup adat Bone, songkok Recca dan Keris oleh Bipati Bone di Museum Arajang'E Kompleks Rumah Jabatan Bupati Bone.
"Suatu kehormatan besar bagi saya pribadi dan juga Polri karena mendapatkan suatu kepercayaan amanah dari kerajaan Bone melalui pemangku adatnya yang menganugerahkan gelar kehormatan," kata Merdisyam.
Resepsi pernikahan digelar cukup mewah di hotel Raffles, Jakarta Selatan. Menariknya, dalam undangan disebutkan bahwa mempelai pengantin tidak menerima sumbangan dalam bentuk apa pun.
"Tanpa mengurangi rasa hormat, kami mohon agar bapak/ibu/saudara/i untuk tidak memberikan cendera mata dalam bentuk apapun. Merupakan suatu kebahagiaan bagi kamu apabila bapak/ibu/saudara/i berkenan hadir untuk memberikan doa dan restu kepada putra-putri kami," bunyi undangan tersebut.
Itulah fakta-fakta menarik Irjen Pol Merdisyam, perwira tinggi polisi yang menjabat sebagai Wakabaintelkam Polri.
Merdisyam menduduki jabatan Wakabaintelkam Polri sejak 31 Oktober 2021. Jabatan itu diberikan kepada Merdisyam berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2278/X/KEP/2021 yang ditandatangani As SDM Kapolri waktu itu Irjen Pol Wahyu Widada.
Sebagai perwira tinggi polisi, Merdisyam termasuk memiliki karier cemerlang. Banyak jabatan strategis pernah ia emban sepanjang berkarier di Polri. Di luar itu, ada beberapa fakta menarik tentang anggota Polri kelahiran Jakarta, 4 Mei 1968 tersebut.
Berikut ini fakta menarik Irjen Pol Merdisyam:
1. Ahli Intelijen
Merdisyam merupakan lulusan AKABRI bagian Kepolisian tahun 1991. Ia mengawali karier sebagai Pamapta Polres Sukabumi pada 1992, kemudian dipercaya menjadi Kaurbinops Serse (1993) dan Wakasat Serse Polres Sukabumi (1994).Mengutip keterangan resmi di kanal YouTube Humas Polda Sulsel, setelah menyelesaikan pendidikan kejuruan Bahasa Inggris dan Perwira Dasar (Daspa) Intelkam, Merdisyam itu diangkat menjadi Kapolsek Cisaat Polres Sukabumi pada 1996. Di tahun yang sama, suami Libriani Dwi Arsanti itu juga mengikuti pendidikan kejuruan Daspa Brimob.
Merdisyam menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 1998. Kariernya terus meningkat hingga ditunjuk menjadi Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan (2004) dan Wakapolres Bekasi (2006).
Usai menyelesaikan pendidikan Sespimmen (2009) dan Assessment Sisjab Kapolres II (2010), Merdisyam ditunjuk menjadi Kapolres Karawang (2010). Kemudian ia dimutasi menjadi Dirintelkam Polda Gorontalo pada 2013. Ayah tiga putra ini lalu diangkat menjadi Dirintelkam Polda Metro Jaya (2016) setelah merampungkan pendidikan Sespimti pada 2015.
Merdisyam pecah bintang saat dipercaya menjadi Direktur Baintelkam Polri pada 2018. Pangkatnya menjadi Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol). Setahun kemudian, lulusan pelatihan Money Counterfaith di Amerika Serikat ini dipromosikan menjadi Kapolda Sulawesi Tenggara. Pangkatnya pun naik menjadi Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) atau bintang 2.
Selanjutnya Merdisyam dimutasi menjadi Kapolda Sulawesi Selatan pada 2020 dan ditarik lagi ke Mabes Polri menjadi Wakabaintelkam pada 2021.
2. Tangani Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Merdisyam menangani sejumlah kasus besar saat menjabat Kapolda Sulsel. Salah satunya adalah bom bunuh diri di Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus atau Katedral Makassar pada 28 Maret 2021. Bom meledak saat umat Katolik melaksanakan misa Minggu Palma.Pelakunya adalah suami istri berinisial L (suami) dan YSF (istri) yang terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Keduanya tewas di lokasi. Ledakan bom panci ini juga menyebabkan 20 orang luka-luka.
Merdisyam memimpin langsung olah TKP bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Di bawah kepemimpinan Merdisya, Polda Sulsel membantu Densus 88 Antiteror Mabes Polri berhasil menangkap 58 tersangka terkait bom bunuh tersebut. Mereka yang ditangkap mayoritas masih remaja dan 7 di antaranya adalah perempuan. Para tersangka kemudian dipindahkan dari Polda Sulsel ke Jakarta.
3. Dianugerahi Gelar Lasalipu Daeng Marakka
Irjen Pol Merdisyam mendapat gelar kehormatan dari Dewan Adat Bone saat berkunjung ke Kabupaten Bone, Sulsel pada 6 April 2021. Gelar kehormatan yang diberikan adalah Lasalipu Daeng Marakka yang berarti pemimpin yang mampu memberikan perlindungan keamanan, ketertiban masyarakat pemberani, bijaksana, cekatan dan lincah dalam mengambil tindakan.Mengutip situs resmi Pemkab Bone, pemberian gelar ditandai dengan pemasangan sarung sutera, jas tutup adat Bone, songkok Recca dan Keris oleh Bipati Bone di Museum Arajang'E Kompleks Rumah Jabatan Bupati Bone.
"Suatu kehormatan besar bagi saya pribadi dan juga Polri karena mendapatkan suatu kepercayaan amanah dari kerajaan Bone melalui pemangku adatnya yang menganugerahkan gelar kehormatan," kata Merdisyam.
4. Besanan dengan Komjen Pol Fadil Imran
Putra Irjen Pol Merdisyam yang juga seorang polisi, Iptu Ariq Taufiqurrahman Arsyam menikahi pujaan hatinya Farah Puteri Nahlia pada 30 Januari 2022 lalu. Farah yang menjabat sebagai Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PAN itu merupakan putri dari Komjen Pol Fadil Imran, mantan Kapolda Metro Jaya yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.Resepsi pernikahan digelar cukup mewah di hotel Raffles, Jakarta Selatan. Menariknya, dalam undangan disebutkan bahwa mempelai pengantin tidak menerima sumbangan dalam bentuk apa pun.
"Tanpa mengurangi rasa hormat, kami mohon agar bapak/ibu/saudara/i untuk tidak memberikan cendera mata dalam bentuk apapun. Merupakan suatu kebahagiaan bagi kamu apabila bapak/ibu/saudara/i berkenan hadir untuk memberikan doa dan restu kepada putra-putri kami," bunyi undangan tersebut.
Itulah fakta-fakta menarik Irjen Pol Merdisyam, perwira tinggi polisi yang menjabat sebagai Wakabaintelkam Polri.
(abd)