Ridwan Hisjam Tuntut Airlangga Mundur dari Ketum Partai Golkar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam berubah sikap terkait kepengurusan partai berlambang pohon beringin itu di bawah komando Airlangga Hartarto . Ridwan menuntut Airlangga mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar.
Sikap itu, diambil Ridwan setelah mendapat ilham usai menunaikan ibadah salat subuh pada Selasa, 25 Juli 2023.
"Kemarin pada tanggal 25 pagi setelah saya saat salat subuh, saya berdoa ternyata doa saya terjawab langsung, Airlangga harus mundur dari Ketua umum Partai Golkar," kata Ridwan saat ditemui di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2023).
Ia mengatakan, awal Airlangga menjabat Ketua Umum Partai Golkar menggantinkan posisi Setya Novanto lantaran terjerat kasus hukum di KPK melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 2017. Saat itu, Airlangga memiliki slogan Golkar Bersih.
"Di awal Airlangga jadi ketua umum kan terpampang Golkar bersih, Golkar bersih. Kalau sudah dipanggil oleh Kejaksaan 12 jam apa itu masih bisa dikatakan bersih?" kata Ridwan.
Dengan dipanggilnya Airlangga oleh Kejagung, Ridwan merasa Menko Perekonomian itu lebih baik mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar. Ia merasa, pemanggilan Kejagung sudah menjadi indikasi bahwa Airlangga tak bersih.
"Pak Airlangga yang saya hormati, Anda terpilih jadi Ketum Partai Golkar untuk membawa Partai Golkar bersih, tetapi Anda sekarang sudah dipanggil indikasinya, Anda tidak bersih, sehingga saya mengimbau segera mengundurkan diri selamatkan Partai Golkar," kata Ridwan.
Sikap Ridwan Hisjam ini berubah 180 derajat dari sebelumnya. Anggota Dewan Pakar Partai Golkar itu sebelumnya menegaskan tidak pernah memiliki niat untuk menggulingkan kepemimpinan Airlangga Hartarto lewat Munaslub.
Hal ini disampaikan dalam proses klarifikasi yang dilakukan oleh Dewan Etik Partai Golkar. Ridwan menjalani klarifikasi pada Selasa (18/7/2023) selama sekitar 3,5 jam sejak pukul 10.00 WIB. Dalam proses klarifikasi tersebut, Ridwan hanya menyampaikan harapannya agar Airlangga yang telah diberi mandat partai maju sebagai Capres 2024 bisa segera membentuk poros baru dan mencari pendampingnya di Pilpres 2024. Hal ini juga selaras dengan apa yang menjadi rekomendasi Dewan Pakar beberapa waktu lalu
"Jadi saya tidak ada mau menurunkan Airlangga. Kalau itu (rekomendasi Dewan Pakar) dilaksanakan keputusannya, sudah ada kan itu keputusannya Dewan Pakar ya jalankan, tidak perlu munaslub," kata Ridwan seusai diklarifikasi Dewan Etik Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar.
Ridwan Hisjam berpandangan bahwa isu Munaslub Partai Golkar ini tak perlu diributkan kembali. Yang terpenting saat ini adalah mendorong agar Airlangga mendeklarasikan dirinya sebagai Capres 2024 sebelum bulan Agustus 2023 berakhir.
"Deklarasi kan selesai, besok dia deklarasi kan selesai, ndak ada itu isu munaslub," katanya.
Sikap itu, diambil Ridwan setelah mendapat ilham usai menunaikan ibadah salat subuh pada Selasa, 25 Juli 2023.
"Kemarin pada tanggal 25 pagi setelah saya saat salat subuh, saya berdoa ternyata doa saya terjawab langsung, Airlangga harus mundur dari Ketua umum Partai Golkar," kata Ridwan saat ditemui di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2023).
Ia mengatakan, awal Airlangga menjabat Ketua Umum Partai Golkar menggantinkan posisi Setya Novanto lantaran terjerat kasus hukum di KPK melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 2017. Saat itu, Airlangga memiliki slogan Golkar Bersih.
"Di awal Airlangga jadi ketua umum kan terpampang Golkar bersih, Golkar bersih. Kalau sudah dipanggil oleh Kejaksaan 12 jam apa itu masih bisa dikatakan bersih?" kata Ridwan.
Dengan dipanggilnya Airlangga oleh Kejagung, Ridwan merasa Menko Perekonomian itu lebih baik mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar. Ia merasa, pemanggilan Kejagung sudah menjadi indikasi bahwa Airlangga tak bersih.
"Pak Airlangga yang saya hormati, Anda terpilih jadi Ketum Partai Golkar untuk membawa Partai Golkar bersih, tetapi Anda sekarang sudah dipanggil indikasinya, Anda tidak bersih, sehingga saya mengimbau segera mengundurkan diri selamatkan Partai Golkar," kata Ridwan.
Sikap Ridwan Hisjam ini berubah 180 derajat dari sebelumnya. Anggota Dewan Pakar Partai Golkar itu sebelumnya menegaskan tidak pernah memiliki niat untuk menggulingkan kepemimpinan Airlangga Hartarto lewat Munaslub.
Hal ini disampaikan dalam proses klarifikasi yang dilakukan oleh Dewan Etik Partai Golkar. Ridwan menjalani klarifikasi pada Selasa (18/7/2023) selama sekitar 3,5 jam sejak pukul 10.00 WIB. Dalam proses klarifikasi tersebut, Ridwan hanya menyampaikan harapannya agar Airlangga yang telah diberi mandat partai maju sebagai Capres 2024 bisa segera membentuk poros baru dan mencari pendampingnya di Pilpres 2024. Hal ini juga selaras dengan apa yang menjadi rekomendasi Dewan Pakar beberapa waktu lalu
"Jadi saya tidak ada mau menurunkan Airlangga. Kalau itu (rekomendasi Dewan Pakar) dilaksanakan keputusannya, sudah ada kan itu keputusannya Dewan Pakar ya jalankan, tidak perlu munaslub," kata Ridwan seusai diklarifikasi Dewan Etik Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar.
Ridwan Hisjam berpandangan bahwa isu Munaslub Partai Golkar ini tak perlu diributkan kembali. Yang terpenting saat ini adalah mendorong agar Airlangga mendeklarasikan dirinya sebagai Capres 2024 sebelum bulan Agustus 2023 berakhir.
"Deklarasi kan selesai, besok dia deklarasi kan selesai, ndak ada itu isu munaslub," katanya.
(abd)