Milad ke-48, MUI Undang 3 Bakal Calon Presiden

Rabu, 26 Juli 2023 - 01:14 WIB
loading...
Milad ke-48, MUI Undang...
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengirimkan surat undangan kepada tiga bacapres untuk menghadiri perayaan milad MUI ke-48. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengirimkan surat undangan kepada tiga bakal calon Presiden (bacapres) untuk menghadiri perayaan milad MUI ke-48. Acara tersebut akan digelar di Griya Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Ketua Panitia Milad MUI ke-48, Lukmanul Hakim mengatakan, panitia telah mengirimkan undangan kepada Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto. Namun, pihaknya belum mengetahui siapa saja bacapres yang akan hadir.

"Kita undang semua (Bacapres) kita tidak tahu yang hadir berapa, yang jelas undangan sudah kita kirim ke sana," kata Lukman di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2023).

Lukman menegaskan, MUI tetap bersikap netral saat Pemilu 2024 mendatang, karenanya undangan tersebut diberikan kepada tiga bacapres.

Baca: MUI Gelar Deklarasi Kebangsaan pada Puncak Perayaan Milad 26 Juli 2023

"Kami tentu tetap dalam posisi sebagai pelayan masyarakat. Niatnya kita tetap netral, hanya sebagai pesta demokrasi jangan ada apakah itu konflik horizontal, black campaign, dan lain-lain. Mudah-mudahan tidak terjadi itu makanya perlu kita duduk bersama dalam nuansa keulamaan," ujarnya.

Selain tiga bacapres tersebut, MUI juga mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil presiden KH Ma'ruf Amin.

Lukmanul menuturkan, milad ke-48 MUI menjadi momentum penting untuk menguatkan komitmen kebangsaan dan meningkatkan partisipasi umat guna mewujudkan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera.

"Kami mengusung tema milad ke-48 MUI, memperkokoh persatuan dalam bingkai keberagaman menuju Indonesia yang lebih sejahtera dan bermartabat," tutur Ketua MUI Bidang Ekonomi ini.

Dia menjelaskan bahwa setidaknya ada empat pilar dasar yang diperkuat melalui peringatan ulang tahun organisasi para ulama dan cendekiawan ini yaitu persatuan, keberagaman, kesejahteraan, dan bermartabat.

"Ini menjadi kesatuan di mana persatuan Indonesia berdiri kokoh mengikat keragaman etnis, agama dan budaya di nusantara," ucapnya.

(hab)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1469 seconds (0.1#10.140)