Waspada! Cuaca Ekstrem Ancam Wilayah Indonesia hingga Akhir Juli Mendatang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia hingga akhir atau 31 Juli 2023 mendatang.
Meskipun Indonesia kini telah masuk periode kemarau, namun potensi cuaca ekstrem ini dapat terjadi dipengaruhi adanya fenomena cuaca seperti aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO), adanya aktivitas gelombang Rossby Ekuator, gelombang Kelvin, juga Siklon Tropis. Fenomena ini yang meningkatkan awan-awan hujan di sekitarnya.
BMKG mengatakan MJO aktif menunjukkan kondisi yang kurang signifikan untuk wilayah Indonesia. Selama sepekan ke depan, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuator diprakirakan aktif di sebagian wilayah Maluku Utara dan Papua bagian utara.
“Sementara itu, gelombang Kelvin diprakirakan masih akan aktif di Sumatera bag selatan, Jawa, Bali, Sulawesi bagian utara dan selatan, dan Maluku Utara. Sehingga, faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut,” tulis BMKG dalam keterangannya, Selasa (25/7/2023).
Saat ini, BMKG melaporkan adanya Siklon Tropis Doksuri yang terpantau di perairan timur Filipina dengan kecepatan angin maksimum 75 knot (135 km/jam) dan tekanan udara minimum 965 hPa yang bergerak ke arah barat barat laut. Intensitas siklon tropis tersebut diprakirakan menguat dalam 24 jam ke depan.
Sistem tersebut menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) yang memanjang di Filipina bagian tengah, perairan utara Sulawesi Utara-Maluku Utara, Laut Cina Selatan, Laut Sulu, dan perairan timur Filipina serta daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi)memanjang di utara Kalimantan.
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis dan di sepanjang daerah low level jet serta konvergensi tersebut. Sirkulasi siklonik terpantau di perairan barat Sumatera Barat-Bengkulu yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Lampung hingga perairan barat Bengkulu,” ungkap BMKG.
Selain itu, kata BMKG, faktor cuaca global dan regional di sebagian besar wilayah Indonesia sangat mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan. Pada sepekan ke depan kondisi cuaca di wilayah Jawa bagian timur dan Bali hingga Nusa Tenggara akan dominan cerah berawan-berawan.
“Sementara untuk wilayah Sumatera, Jawa bagian barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua terdapat potensi hujan sedang-lebat pada siang dan malam hari,” papar BMKG.
Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin dalam satu minggu ke depan di wilayah:
25-26 Juli 2023: Aceh, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, DKI Jakarta, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
27-28 Juli 2023: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sulawesi Tengah, dan Papua.
29-31 Juli 2023: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Papua Barat, dan Papua.
Meskipun Indonesia kini telah masuk periode kemarau, namun potensi cuaca ekstrem ini dapat terjadi dipengaruhi adanya fenomena cuaca seperti aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO), adanya aktivitas gelombang Rossby Ekuator, gelombang Kelvin, juga Siklon Tropis. Fenomena ini yang meningkatkan awan-awan hujan di sekitarnya.
BMKG mengatakan MJO aktif menunjukkan kondisi yang kurang signifikan untuk wilayah Indonesia. Selama sepekan ke depan, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuator diprakirakan aktif di sebagian wilayah Maluku Utara dan Papua bagian utara.
“Sementara itu, gelombang Kelvin diprakirakan masih akan aktif di Sumatera bag selatan, Jawa, Bali, Sulawesi bagian utara dan selatan, dan Maluku Utara. Sehingga, faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut,” tulis BMKG dalam keterangannya, Selasa (25/7/2023).
Saat ini, BMKG melaporkan adanya Siklon Tropis Doksuri yang terpantau di perairan timur Filipina dengan kecepatan angin maksimum 75 knot (135 km/jam) dan tekanan udara minimum 965 hPa yang bergerak ke arah barat barat laut. Intensitas siklon tropis tersebut diprakirakan menguat dalam 24 jam ke depan.
Sistem tersebut menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) yang memanjang di Filipina bagian tengah, perairan utara Sulawesi Utara-Maluku Utara, Laut Cina Selatan, Laut Sulu, dan perairan timur Filipina serta daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi)memanjang di utara Kalimantan.
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis dan di sepanjang daerah low level jet serta konvergensi tersebut. Sirkulasi siklonik terpantau di perairan barat Sumatera Barat-Bengkulu yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Lampung hingga perairan barat Bengkulu,” ungkap BMKG.
Selain itu, kata BMKG, faktor cuaca global dan regional di sebagian besar wilayah Indonesia sangat mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan. Pada sepekan ke depan kondisi cuaca di wilayah Jawa bagian timur dan Bali hingga Nusa Tenggara akan dominan cerah berawan-berawan.
“Sementara untuk wilayah Sumatera, Jawa bagian barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua terdapat potensi hujan sedang-lebat pada siang dan malam hari,” papar BMKG.
Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin dalam satu minggu ke depan di wilayah:
25-26 Juli 2023: Aceh, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, DKI Jakarta, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
27-28 Juli 2023: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sulawesi Tengah, dan Papua.
29-31 Juli 2023: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Papua Barat, dan Papua.
(kri)