4 Fakta Menarik Nezar Patria, Wamenkominfo Pilihan Jokowi yang Pernah Diculik Rezim Orde Baru

Selasa, 18 Juli 2023 - 05:43 WIB
loading...
4 Fakta Menarik Nezar Patria, Wamenkominfo Pilihan Jokowi yang Pernah Diculik Rezim Orde Baru
Nezar Patria resmi dilantik menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (17/7/2023). FOTO/DOK.KEMENTERIAN BUMN
A A A
JAKARTA - Nezar Patria telah resmi menjabat Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Kabinet Indonesia Maju. Jurnalis kelahiran Sigli, Aceh, 5 Oktober 1970 itu dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Senin (17/7/2023).

Mengutip keterangan di laman Kominfo, Nezar Patria dilantik berlandaskan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 32/M Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024. Pelantikan Nezar bersamaan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang baru, Budi Arie Setiadi.

Sebelum diangkat menjadi Wamenkominfo, Nezar Patria menjabat sebagai Staf Khusus V Bidang Komunikasi Menteri BUMN dan pernah menjadi Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia. Sebelum masuk ke dunia politik, dia dikenal sebagai jurnalis dan aktivis yang masuk dalam daftar hitam rezim Orde Baru.


4 Fakta Menarik Nezar Patria

Berikut ini sejumlah fakta tentang Nezar Patria, mulai dari pendidikan, awal karier hingga menjadi salah satu korban penculikan rezim Orde Baru.

1. Merintis Karier sebagai Jurnalis

Pria asal Sigli, Aceh ini memulai karier sebagai seorang wartawan pada 1999. Selama kurang lebih 17 tahun bergelut di dunia jurnalistik, dia berhasil menduduki jabatan Pemimpin Redaksi The Jakarta Post (2015-2020).

Nezar termasuk sebagai jurnalis berprestasi. Putra Pemimpin Umum harian Serambi Indonesia, Sjamsul Kahar itu tercatat pernah memenangkan Tolerance Prize dari International Federation of Journalist (IFJ) bekerjasama dengan European Council di Manila pada 2004.

2. Ketua Umum AJI

Nezar juga memiliki pengalaman memimpin organisasi wartawan, yakni Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia periode 2008-2011. Dia juga aktif sebagai Anggota Dewan Etik di Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).

Karena pengalaman dan prestasi yang dimiliki, Nezar Patria ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Anggota Dewan Pers untuk periode Maret 2016-Juni 2019.

3. Lulusan University of London

Setelah memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 1997, Nezar lantas melanjutkan studi S2 di London School of Economics (LSE), Universitas London, Inggris. Dari sana dia memperoleh gelar Magister Sejarah Hubungan Internasional pada 2007.

4. Aktivis yang Pernah Diculik di Era Orde Baru

Selain aktif di organisasi jurnalistik, Nezar juga punya andil di dalam berbagai riset politik. Terlebih, dirinya juga aktif dalam gerakan mahasiswa pro demokrasi di awal 1990-an hingga reformasi 1998.

Kala itu, dia tercatat menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID), sebuah organisasi mahasiswa yang masuk dalam daftar hitam rezim Orde Baru.

Akibat aktivitasnya, Nezar pernah diculik di era Orde Baru. Kisah penculikannya pernah diangkat majalah Tempo berjudul Di Kuil Penyiksaan Orde Baru. Bahkan kisahnya itu menjadi salah satu inspirasi novel berjudul Laut Bercerita karya Leila Chudori.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1664 seconds (0.1#10.140)