Profil Nezar Patria yang Dikabarkan Diangkat Jadi Wamen Kominfo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nezar Patria dikabarkan ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamen Kominfo). Nezar dijadwalkan dilantik di Istana Negara Senin (17/7/2023) pagi bersamaan dengan pelantikan Menkominfo yang baru dan beberapa wamen lainnya.
Nezar Patria saat ini menjabat Staf Khusus V V Menteri BUMN. Nezar menjabat posisi itu sejak 7 Juni 2022 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN SK-128/MBU/06/2022 tentang Pengangkatan Staf Khusus V Menteri Badan Usaha Milik Negara.
Sebelum posisi saat ini, ia pernah menjabat sebagai Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia (Persero) sejak 23 September 2020 hingga 25 April 2022, dan Komisaris Utama PT Dapensi Trio Usaha pada 31 November 2021 hingga 13 Juni 2022.
Nezar merupakan lulusan S1 Jurusan Filsafat Universitas Gadjah Mada tahun 1997. Ia kemudian melanjutkan pendidikan S2 di The London School of Economics and Political Science (LSE) University of London, The United Kingdom, dan lulus tahun 2007. Ia juga meraih gelar M.B.A. (School of Business and Management/SBM) ITB Bandung tahun 2022, dan gelar Asean M.B.A (Graduate School of Business/GSB) Universiti Sains Malaysia, Penang) tahun 2022.
Nezar lahir di Sigil, Kabupaten Pidei, Aceh, pada 5 Oktober 1970. Ia merupakan mantan wartawan, aktivis, dan penyair, yang pernah menjadi korban penculikan aktivis pada era Orde Baru. Nezar lama meniti karier dari profesi wartawan. Tak jauh dari sang ayah, tokoh pers senior Aceh, Sjamsul Kahar.
Ia terjun ke dunia jurnalias pada akhir tahun 1998 setelah memutuskan beralih dari jalur aktivisme. Ia mengawali tugas jurnalistik sebagai wartawan majalah mingguan nasional tahun 1999-2008.
Kariernya di media berlanjut dengan peran sebagai pendiri salah portal berita online nasional (2008-2014) dan wakil pemimpin redaksi salah satu TV digital (2014-2015). Setelah itu, Nezar menjabat pemimpin redaksi salah satu koran berbahasa Inggris di Jakarta dari tahun 2015 hingga 2020.
Karya jurnalistik investigasinya pernah memenangkan Tolerance Prize dari International Federation of Journalist (IFJ) bekerja sama dengan European Council di Manila pada tahun 2004.
Nezar juga punga pengalaman lama memimpin organisasi wartawan, yakni Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia periode 2008-2011. Kini dia juga aktif sebagai Anggota Dewan Etik di Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), sebuah organisasi industri media digital terbesar di Indonesia.
Nezar juga pernah menjadi Anggota Dewan Pers. ia ditetapkan oleh Presiden Jokowi sebagai Anggota Dewan Pers periode Maret 2016-Juni 2019. Sebelumnya dia juga Anggota Dewan Pers periode 2013-2016 dari unsur wartawan dengan jabatan Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri.
Dalam kariernya Nezar juga kerap terlibat dalam berbagai riset politik. Sebab dia sudah akrab dengan tema politik sejak mahasiswa. Ia pernah terlibat aktif dalam gerakan mahasiswa pro demokrasi di awal 1990-an hingga reformasi 1998.
Di dunia riset dia tercatat selaku Dewan Redaksi di Jurnal Prisma, sebuah jurnal nirlaba yang diterbitkan oleh LP3ES. Dia juga pernah menjadi periset paruh waktu di International Crisis Group (ICG) Asia Tenggara (2004-2012).
Nezar juga ternyata mencintai karya sastra dan akrab dengan dunia buku. Pada tahun 2017 dia mendirikan Penerbit Circa di Yogyakarta bersama esais Tia Setiadi. Penerbit yang bermain di jalur indie itu aktif menerbitkan buku fiksi dan non-fiksi dengan tema seputar jurnalisme, sastra, dan filsafat.
Lihat Juga: Pemerintah Minta Perusahaan Platform Digital Realisasikan Kesepakatan Kerja dengan Media
Nezar Patria saat ini menjabat Staf Khusus V V Menteri BUMN. Nezar menjabat posisi itu sejak 7 Juni 2022 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN SK-128/MBU/06/2022 tentang Pengangkatan Staf Khusus V Menteri Badan Usaha Milik Negara.
Sebelum posisi saat ini, ia pernah menjabat sebagai Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia (Persero) sejak 23 September 2020 hingga 25 April 2022, dan Komisaris Utama PT Dapensi Trio Usaha pada 31 November 2021 hingga 13 Juni 2022.
Nezar merupakan lulusan S1 Jurusan Filsafat Universitas Gadjah Mada tahun 1997. Ia kemudian melanjutkan pendidikan S2 di The London School of Economics and Political Science (LSE) University of London, The United Kingdom, dan lulus tahun 2007. Ia juga meraih gelar M.B.A. (School of Business and Management/SBM) ITB Bandung tahun 2022, dan gelar Asean M.B.A (Graduate School of Business/GSB) Universiti Sains Malaysia, Penang) tahun 2022.
Nezar lahir di Sigil, Kabupaten Pidei, Aceh, pada 5 Oktober 1970. Ia merupakan mantan wartawan, aktivis, dan penyair, yang pernah menjadi korban penculikan aktivis pada era Orde Baru. Nezar lama meniti karier dari profesi wartawan. Tak jauh dari sang ayah, tokoh pers senior Aceh, Sjamsul Kahar.
Baca Juga
Ia terjun ke dunia jurnalias pada akhir tahun 1998 setelah memutuskan beralih dari jalur aktivisme. Ia mengawali tugas jurnalistik sebagai wartawan majalah mingguan nasional tahun 1999-2008.
Kariernya di media berlanjut dengan peran sebagai pendiri salah portal berita online nasional (2008-2014) dan wakil pemimpin redaksi salah satu TV digital (2014-2015). Setelah itu, Nezar menjabat pemimpin redaksi salah satu koran berbahasa Inggris di Jakarta dari tahun 2015 hingga 2020.
Karya jurnalistik investigasinya pernah memenangkan Tolerance Prize dari International Federation of Journalist (IFJ) bekerja sama dengan European Council di Manila pada tahun 2004.
Nezar juga punga pengalaman lama memimpin organisasi wartawan, yakni Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia periode 2008-2011. Kini dia juga aktif sebagai Anggota Dewan Etik di Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), sebuah organisasi industri media digital terbesar di Indonesia.
Nezar juga pernah menjadi Anggota Dewan Pers. ia ditetapkan oleh Presiden Jokowi sebagai Anggota Dewan Pers periode Maret 2016-Juni 2019. Sebelumnya dia juga Anggota Dewan Pers periode 2013-2016 dari unsur wartawan dengan jabatan Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri.
Dalam kariernya Nezar juga kerap terlibat dalam berbagai riset politik. Sebab dia sudah akrab dengan tema politik sejak mahasiswa. Ia pernah terlibat aktif dalam gerakan mahasiswa pro demokrasi di awal 1990-an hingga reformasi 1998.
Di dunia riset dia tercatat selaku Dewan Redaksi di Jurnal Prisma, sebuah jurnal nirlaba yang diterbitkan oleh LP3ES. Dia juga pernah menjadi periset paruh waktu di International Crisis Group (ICG) Asia Tenggara (2004-2012).
Nezar juga ternyata mencintai karya sastra dan akrab dengan dunia buku. Pada tahun 2017 dia mendirikan Penerbit Circa di Yogyakarta bersama esais Tia Setiadi. Penerbit yang bermain di jalur indie itu aktif menerbitkan buku fiksi dan non-fiksi dengan tema seputar jurnalisme, sastra, dan filsafat.
Lihat Juga: Pemerintah Minta Perusahaan Platform Digital Realisasikan Kesepakatan Kerja dengan Media
(thm)