4 Fakta tentang Eurico Guterres, Eks Pejuang Timor Timur Penerima Bintang Jasa Utama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sosok Eurico Guterres mungkin terdengar asing bagi masyarakat umum. Dulunya Eurico dikenal sebagai salah seorang pejuang Timor Timur (sekarang Timor Leste) yang pro Indonesia.
Pemilik nama lengkap Eurico Barros Gomes Guterres ini lahir di Waitame, Timor Leste pada 4 Juli 1969. Meski lahir di Timor Timur, pada akhirnya dia memilih kebangsaan Indonesia setelah tempat kelahirannya merdeka.
Untuk lebih jauhnya, berikut sejumlah fakta terkait Eurico Guterres yang menarik untuk diketahui.
Pascaturunnya Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie meminta PBB menentukan langkah menjembatani polemik antara Indonesia dan Portugal terkait Timor Timur (Timtim).
Pada akhirnya, disepakati Indonesia dan Portugal menyelenggarakan jajak pendapat atau Referendum. Langkah tersebut sempat mendapat penolakan, termasuk oleh Eurico Guterres dan pengikutnya.
Sebagai Wakil Panglima Pejuang Pro-Indonesia, Eurico menentang kemerdekaan Timtim. Namun setelah referendum berlangsung, diputuskan bahwa akhirnya Timtim merdeka dan berpisah dari Indonesia.
Meski tanah kelahirannya telah merdeka dan menjadi sebuah negara, Eurico tetap memilih sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
Pengadilan Negeri Ad Hoc HAM pada November 2002 menetapkan Eurico Guterres bersalah dan mendapat vonis 10 tahun penjara. Adapun alasannya karena dianggap bertanggung jawab atas kasus pelanggaran HAM berat pascareferendum.
Sempat mengajukan banding, upaya Eurico harus gagal. Pada akhirnya, dia mendekam di penjara pada Mei 2006. Pada 2008, Eurico mengajukan peninjauan kembali (PK).
Dikabulkan Mahkamah Agung (MA), dia akhirnya bebas pada April 2008 setelah menjalani hukuman penjara selama kurang lebih dua tahun lamanya.
Sebelum Timtim merdeka, Eurico sempat menjadi anggota DPRD Timtim dari Fraksi Golkar. Pascamemutuskan menjadi WNI, dia juga pernah bergabung bersama sejumlah partai politik (parpol) lain di Indonesia.
Di luar itu, dia sempat diangkat menjadi Ketua DPP Uni Timor Aswain (UNTAS), sebuah organisasi yang memayungi warga eks Timtim. Mulai menjabat sejak 2010, Eurico memutuskan mundur pada 2019.
Pada Desember 2020, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memberi penghargaan Patriot Bela Negara untuk Eurico Guterres beserta belasan ribu eks pejuang TimTim.
Tak hanya itu, Eurico juga dianugerahi Bintang Jasa Utama dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Penyematan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/8/2021).
Pemberian tanda kehormatan ini didasarkan pada Keputusan Presiden Indonesia Nomor 76, 77 dan 78 TK Tahun 2021 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra, Bintang Budaya Paramadharma dan Bintang Jasa.
Itulah sejumlah fakta terkait Eurico Guterres yang menarik untuk diketahui.
Lihat Juga: Profil Mayjen Rui Duarte, Jenderal Kopassus Pertama Asal Timor Timur yang Naik Pangkat Bintang 3
Pemilik nama lengkap Eurico Barros Gomes Guterres ini lahir di Waitame, Timor Leste pada 4 Juli 1969. Meski lahir di Timor Timur, pada akhirnya dia memilih kebangsaan Indonesia setelah tempat kelahirannya merdeka.
Untuk lebih jauhnya, berikut sejumlah fakta terkait Eurico Guterres yang menarik untuk diketahui.
4 Fakta Eurico Guterres
1. Pro-Indonesia
Pascaturunnya Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie meminta PBB menentukan langkah menjembatani polemik antara Indonesia dan Portugal terkait Timor Timur (Timtim).
Pada akhirnya, disepakati Indonesia dan Portugal menyelenggarakan jajak pendapat atau Referendum. Langkah tersebut sempat mendapat penolakan, termasuk oleh Eurico Guterres dan pengikutnya.
Sebagai Wakil Panglima Pejuang Pro-Indonesia, Eurico menentang kemerdekaan Timtim. Namun setelah referendum berlangsung, diputuskan bahwa akhirnya Timtim merdeka dan berpisah dari Indonesia.
Meski tanah kelahirannya telah merdeka dan menjadi sebuah negara, Eurico tetap memilih sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
2. Sempat Dipenjara
Pengadilan Negeri Ad Hoc HAM pada November 2002 menetapkan Eurico Guterres bersalah dan mendapat vonis 10 tahun penjara. Adapun alasannya karena dianggap bertanggung jawab atas kasus pelanggaran HAM berat pascareferendum.
Sempat mengajukan banding, upaya Eurico harus gagal. Pada akhirnya, dia mendekam di penjara pada Mei 2006. Pada 2008, Eurico mengajukan peninjauan kembali (PK).
Dikabulkan Mahkamah Agung (MA), dia akhirnya bebas pada April 2008 setelah menjalani hukuman penjara selama kurang lebih dua tahun lamanya.
3. Aktif di Politik
Sebelum Timtim merdeka, Eurico sempat menjadi anggota DPRD Timtim dari Fraksi Golkar. Pascamemutuskan menjadi WNI, dia juga pernah bergabung bersama sejumlah partai politik (parpol) lain di Indonesia.
Di luar itu, dia sempat diangkat menjadi Ketua DPP Uni Timor Aswain (UNTAS), sebuah organisasi yang memayungi warga eks Timtim. Mulai menjabat sejak 2010, Eurico memutuskan mundur pada 2019.
4. Mendapat Penghargaan
Pada Desember 2020, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memberi penghargaan Patriot Bela Negara untuk Eurico Guterres beserta belasan ribu eks pejuang TimTim.
Tak hanya itu, Eurico juga dianugerahi Bintang Jasa Utama dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Penyematan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/8/2021).
Pemberian tanda kehormatan ini didasarkan pada Keputusan Presiden Indonesia Nomor 76, 77 dan 78 TK Tahun 2021 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra, Bintang Budaya Paramadharma dan Bintang Jasa.
Itulah sejumlah fakta terkait Eurico Guterres yang menarik untuk diketahui.
Lihat Juga: Profil Mayjen Rui Duarte, Jenderal Kopassus Pertama Asal Timor Timur yang Naik Pangkat Bintang 3
(maf)