Komandan Kodiklatad yang Sukses Jabat KSAD, Nomor 2 dan 3 Melesat Jadi Panglima TNI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kodiklatad) merupakan salah satu jabatan strategis di kesatuan Angkatan Darat . Posisi Komandan Kodiklatad diisi oleh jenderal bintang tiga atau Letjen.
Dalam sejarahnya, sebanyak 21 Pati TNI AD berhasil mengemban jabatan Komandan Kodiklatad. Tiga di antaranya sukses menempati posisi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Bahkan, ada yang melesat menjadi Panglima TNI.
Perlu diketahui, Kodklatad merupakan Komando Utama pembinaan TNI AD yang berkedudukan langsung di bawah KSAD dan bertempat di Bandung. Tugas pokok Kodiklat TNI AD adalah menyelenggarakan pembinaan doktrin/sistem operasi matra darat, pendidikan, dan latihan TNI AD.
Berdirinya Kodiklatad diawali dengan didirikannya Direktorat Infanteri tahun 1950, selanjutnya tahun 1951 diubah menjadi Direktorat Pendidikan Angkatan Darat (DPAD). Kemudian pada tahun 1956 diresmikan menjadi Inspektorat Djenderal Pendidikan dan Latihan yang disempurnakan menjadi KOPLAT.
Seiring reorganisasi dalam tubuh ABRI maka dilebur dan dibentuk menjadi KOBANGDIKLAT, yang selanjutnya dilikuidasi menjadi PUSBANGSISOPS dan PUSBINDIK sebagai Badan Pelaksana Pusat. PUSBANGSISOPS dan PUSBINDIK dipandang lebih efektif jika dikoordinasi menjadi satu satuan sehingga melalui Skep Kasad Nomor Skep/454/XI/1994 tanggal 17 November 1994 maka dibentuklah Kodiklatad.
Jenderal Budiman merupakan Komandan Kodiklatad pertama yang berhasil menembus pangkat bintang empat dengan menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Dia menjabat Komandan Kodilatad pada periode 2010-2011.
Budiman merupakan jebolan Akabri tahun 1978 dan penerima Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama. Karier militer Budiman cukup cemerlang. Selain peraih Adhi Makayasa, pemilik Satyalencana Seroja ini merupakan lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad) tahun 1994 dan lulusan terbaik Wira Adi Nugraha Sesko TNI 2001.
Tentara yang memulai karier sebagai Komandan Peleton Yonzipur 3 Kodam III/Siliwangi pada 1979 ini satu-satunya perwira dari Korps Zeni yang sukses meraih hat-trick lulusan terbaik.
Kecemerlangannya di dunia pendidikan sejaln dengan karier militernya yang bersinar terangnya. Puncak karier militernya ketika ditunjuk menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Moeldoko yang promosi menjadi Panglima TNI.
Sejumlah jabatan strategis pernah dia emban selama karier militernya. Mulai dari Dirjakstra Ditjen Strahan Dephan (2008), Pa Sahli Tk. III Bidang Polkamnas Panglima TNI dan Sesmilpres Kemsetneg (2008), Pangdam IV/Diponegoro (2009), Wakil KSAD (2011), dan Sekjen Kemhan (2013).
Jenderal Gatot Nurmantyo merupakan Komandan Kodiklatad berikutnya yang berhasil mengikuti jejak seniornya Jenderal Budiman meraih bintang empat di pundaknya. Dia menjadi Komandan Kodiklatad dengan masa jabatan 2011-2013.
Gatot menjadi jenderal bintang empat dengan menjadi orang nomor satu di TNI AD alias KSAD. Kala itu, ia menjadi KSAD menggantikan Jenderal Budiman yang memasuki masa pensiun.
Menjabat dari 25 Juli 2014 hingga 15 Juli 2015 menjadi KSAD, karier militer Gatot semakin mentereng ketika berhasil menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Moeldoko yang memasuki masa purna bakti.
Pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 13 Maret 1960 ini merupakan lulusan Akademi Militer (akmil) tahun 1982 dan berpengalaman di kecabangan infanteri baret hijau Kostrad.
Setelah lulus pada 1982, Gatot pun dinas pertama sebagai Danton MO 81 Kiban Yonif 315 Dam II/Slw. Selama beberapa tahun, ia dikirim ke Papua sebagai Komandan Kodim, antara lain Dandim 1707 Merauke, kemudian Dandim 1701 Jayapura.
Jabatan teritorial yang pernah dijabatnya antara lain Komandan Korem Suryakencana dan Panglima Kodam Brawijaya. Kariernya pun terus menanjak hingga menjadi menjadi Gubernur Akmil pada 2010.
Setahun setelahnya, ia menjabat sebagai Panglima Kodam V/Brawijaya pada 2011. Lalu, menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI Angkatan Darat pada 2011.
Pada 2013-2014, dia dipromosikan menjadi Panglima Komando Cabang Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan Letnan Jenderal TNI Muhammad Munir. Pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Gatot pun diangkat menjadi KSAD ke-30 tahun 2014.
Puncak kariernya saat menjadi Panglima TNI pada usia 55 tahun menggantikan Jenderal Moeldoko. Ia menjadi Panglima TNI ke-16 yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta.
Gatot mengemban amanat sebagai Panglima TNI dari 25 Juli 2014 hingga 15 Juli 2015. Lalu posisinya kemudian digantikan oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Jenderal Andika Perkasa merupakan Komandan Kodiklatad terakhir yang berhasil menembus pangkat bintang empat. Andika menjabat Komandan Kodiklatad pada 2018 menggantikan Letjen TNI Agus Kriswanto.
Bintang empat disematkan di pundaknya ketika ditunjuk menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono. Andika mengemban jabatan ini dari 22 November 2018 hingga 17 November 2021.
Andika juga merupakan KSAD terakhir yang berhasil melejit menjadi Panglima TNI. Ia menjadi Panglima TNI pada periode 17 November 2021-19 Desember 2022 menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Andika Perkasa dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta pada 17 November 2021. Dia menempati jabatan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 106/TNI/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima Tentara Nasional Indonesia.
Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964 ini merupakan lulusan Akmil 1987 dari kesatuan Infanteri Kopassus. Sepanjang kariernya Andika Perkasa cukup banyak menempati jabatan penting di TNI.
Pecah bintang menjadi jenderal bintang satu, Andika Perkasa mengemban amanat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) pada 2013. Kemudian, suami dari Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono itu menduduki posisi Danpaspampres (2014) dan Pangdam XII/Tanjungpura (2016) dengan pangkat Mayor Jenderal (Mayjen).
Naik pangkat menjadi jenderal bintang tiga atau Letjen, Andika ditunjuk menjadi Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad)(2018) dan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad (2018). Kariernya semakin melambung ketika diberi amanat menjadi KSAD dan puncaknya menjadi Panglima TNI.
Sejak mengabdikan dirinya di dunia militer, menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono ini memiliki beberapa brevet di antaranya Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Brevet Free Fall, dan Brevet Para Utama.
Dalam sejarahnya, sebanyak 21 Pati TNI AD berhasil mengemban jabatan Komandan Kodiklatad. Tiga di antaranya sukses menempati posisi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Bahkan, ada yang melesat menjadi Panglima TNI.
Baca Juga
Perlu diketahui, Kodklatad merupakan Komando Utama pembinaan TNI AD yang berkedudukan langsung di bawah KSAD dan bertempat di Bandung. Tugas pokok Kodiklat TNI AD adalah menyelenggarakan pembinaan doktrin/sistem operasi matra darat, pendidikan, dan latihan TNI AD.
Berdirinya Kodiklatad diawali dengan didirikannya Direktorat Infanteri tahun 1950, selanjutnya tahun 1951 diubah menjadi Direktorat Pendidikan Angkatan Darat (DPAD). Kemudian pada tahun 1956 diresmikan menjadi Inspektorat Djenderal Pendidikan dan Latihan yang disempurnakan menjadi KOPLAT.
Seiring reorganisasi dalam tubuh ABRI maka dilebur dan dibentuk menjadi KOBANGDIKLAT, yang selanjutnya dilikuidasi menjadi PUSBANGSISOPS dan PUSBINDIK sebagai Badan Pelaksana Pusat. PUSBANGSISOPS dan PUSBINDIK dipandang lebih efektif jika dikoordinasi menjadi satu satuan sehingga melalui Skep Kasad Nomor Skep/454/XI/1994 tanggal 17 November 1994 maka dibentuklah Kodiklatad.
Berikut daftar Komandan Kodiklatad yang sukses jabat KSAD:
1. Jenderal TNI Budiman
Jenderal Budiman merupakan Komandan Kodiklatad pertama yang berhasil menembus pangkat bintang empat dengan menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Dia menjabat Komandan Kodilatad pada periode 2010-2011.
Budiman merupakan jebolan Akabri tahun 1978 dan penerima Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama. Karier militer Budiman cukup cemerlang. Selain peraih Adhi Makayasa, pemilik Satyalencana Seroja ini merupakan lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad) tahun 1994 dan lulusan terbaik Wira Adi Nugraha Sesko TNI 2001.
Tentara yang memulai karier sebagai Komandan Peleton Yonzipur 3 Kodam III/Siliwangi pada 1979 ini satu-satunya perwira dari Korps Zeni yang sukses meraih hat-trick lulusan terbaik.
Kecemerlangannya di dunia pendidikan sejaln dengan karier militernya yang bersinar terangnya. Puncak karier militernya ketika ditunjuk menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Moeldoko yang promosi menjadi Panglima TNI.
Sejumlah jabatan strategis pernah dia emban selama karier militernya. Mulai dari Dirjakstra Ditjen Strahan Dephan (2008), Pa Sahli Tk. III Bidang Polkamnas Panglima TNI dan Sesmilpres Kemsetneg (2008), Pangdam IV/Diponegoro (2009), Wakil KSAD (2011), dan Sekjen Kemhan (2013).
2. Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
Jenderal Gatot Nurmantyo merupakan Komandan Kodiklatad berikutnya yang berhasil mengikuti jejak seniornya Jenderal Budiman meraih bintang empat di pundaknya. Dia menjadi Komandan Kodiklatad dengan masa jabatan 2011-2013.
Gatot menjadi jenderal bintang empat dengan menjadi orang nomor satu di TNI AD alias KSAD. Kala itu, ia menjadi KSAD menggantikan Jenderal Budiman yang memasuki masa pensiun.
Menjabat dari 25 Juli 2014 hingga 15 Juli 2015 menjadi KSAD, karier militer Gatot semakin mentereng ketika berhasil menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Moeldoko yang memasuki masa purna bakti.
Pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 13 Maret 1960 ini merupakan lulusan Akademi Militer (akmil) tahun 1982 dan berpengalaman di kecabangan infanteri baret hijau Kostrad.
Setelah lulus pada 1982, Gatot pun dinas pertama sebagai Danton MO 81 Kiban Yonif 315 Dam II/Slw. Selama beberapa tahun, ia dikirim ke Papua sebagai Komandan Kodim, antara lain Dandim 1707 Merauke, kemudian Dandim 1701 Jayapura.
Jabatan teritorial yang pernah dijabatnya antara lain Komandan Korem Suryakencana dan Panglima Kodam Brawijaya. Kariernya pun terus menanjak hingga menjadi menjadi Gubernur Akmil pada 2010.
Setahun setelahnya, ia menjabat sebagai Panglima Kodam V/Brawijaya pada 2011. Lalu, menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI Angkatan Darat pada 2011.
Pada 2013-2014, dia dipromosikan menjadi Panglima Komando Cabang Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan Letnan Jenderal TNI Muhammad Munir. Pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Gatot pun diangkat menjadi KSAD ke-30 tahun 2014.
Puncak kariernya saat menjadi Panglima TNI pada usia 55 tahun menggantikan Jenderal Moeldoko. Ia menjadi Panglima TNI ke-16 yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta.
Gatot mengemban amanat sebagai Panglima TNI dari 25 Juli 2014 hingga 15 Juli 2015. Lalu posisinya kemudian digantikan oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
3. Jenderal TNI Andika Perkasa
Jenderal Andika Perkasa merupakan Komandan Kodiklatad terakhir yang berhasil menembus pangkat bintang empat. Andika menjabat Komandan Kodiklatad pada 2018 menggantikan Letjen TNI Agus Kriswanto.
Bintang empat disematkan di pundaknya ketika ditunjuk menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono. Andika mengemban jabatan ini dari 22 November 2018 hingga 17 November 2021.
Andika juga merupakan KSAD terakhir yang berhasil melejit menjadi Panglima TNI. Ia menjadi Panglima TNI pada periode 17 November 2021-19 Desember 2022 menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Andika Perkasa dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta pada 17 November 2021. Dia menempati jabatan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 106/TNI/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima Tentara Nasional Indonesia.
Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964 ini merupakan lulusan Akmil 1987 dari kesatuan Infanteri Kopassus. Sepanjang kariernya Andika Perkasa cukup banyak menempati jabatan penting di TNI.
Pecah bintang menjadi jenderal bintang satu, Andika Perkasa mengemban amanat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) pada 2013. Kemudian, suami dari Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono itu menduduki posisi Danpaspampres (2014) dan Pangdam XII/Tanjungpura (2016) dengan pangkat Mayor Jenderal (Mayjen).
Naik pangkat menjadi jenderal bintang tiga atau Letjen, Andika ditunjuk menjadi Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad)(2018) dan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad (2018). Kariernya semakin melambung ketika diberi amanat menjadi KSAD dan puncaknya menjadi Panglima TNI.
Baca Juga
Sejak mengabdikan dirinya di dunia militer, menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono ini memiliki beberapa brevet di antaranya Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Brevet Free Fall, dan Brevet Para Utama.
(kri)