Pengamat Sebut Hadi Tjahjanto Punya Peluang Jadi Cawapres
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza menilai, peluang Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto menjadi cawapres di Pilpres 2024 masih terbuka. Dia menilai, Hadi paling berpeluang dipasangkan dengan Capres PDIP Ganjar Pranowo.
Efriza menuturkan, PDIP belum menampakkan keseriusan akan sosok cawapres yang namanya sudah beredar di publik seperti Sandiaga Uno maupun Erick Thomas.
"Melihat sifat PDIP yang acap memilih di masa last minute dan tak terpengaruh oleh hasil survei, seperti pada 2019 lalu. Maka Hadi Tjahjanto masih berpeluang besar," kata Efriza, Senin (3/7/2023).
Efriza melanjutkan, Hadi memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi. Ia juga punya rekam jejak yang juga berada dalam pemerintahan peluang tentu saja masih terbuka meski tak cukup besar.
Menurutnya, Hadi termasuk sosok yang dipercaya oleh Jokowi. Rekam jejak karirnya juga layak direkomendasikan sebagai cawapres.
"Sisi lain, sebagai menteri ATR/BTR tentu saja ia amat baik sebagai sosok cawapres jika ingin terjadinya kelanjutan program kerja yang telah dijalankan oleh Presiden Jokowi," ucapnya.
Lebih lanjut, Efriza menilai, PDIP yang mengedepankan program pengentasan kemiskinan ekstrem bisa berkelindan dengan apa yang telah dilakukan oleh Hadi seperti mengenai program bedah rumah maupun penyerahan sertifikat tanah.
Dia mengungkapkan, dua model itu pun sempat digiatkan oleh Ganjar dalam program mengatasi problem kemiskinan di Jawa Tengah seperti rumah tidak layak huni (RTLH) dan Tuki Lemah Oleh Omah atau beli tanah dapat rumah.
"Serta rakernas PDIP mengamanatkan untuk pengentasan kemiskinan, melihat kemungkinan besar RTLH masih dapat dilanjutkan jadi program besarnya jadi Hadi masih berpeluang untuk dilirik," ucapnya.
Hanya saja, kata Efriza, kekurangan Hadi adalah figur militer. Dia menerangkan, PDIP pada pemilu 2014 dan 2019 ilebih mengedepankan cawapresnya adalah figur sipil.
Efriza menuturkan, PDIP belum menampakkan keseriusan akan sosok cawapres yang namanya sudah beredar di publik seperti Sandiaga Uno maupun Erick Thomas.
"Melihat sifat PDIP yang acap memilih di masa last minute dan tak terpengaruh oleh hasil survei, seperti pada 2019 lalu. Maka Hadi Tjahjanto masih berpeluang besar," kata Efriza, Senin (3/7/2023).
Efriza melanjutkan, Hadi memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi. Ia juga punya rekam jejak yang juga berada dalam pemerintahan peluang tentu saja masih terbuka meski tak cukup besar.
Menurutnya, Hadi termasuk sosok yang dipercaya oleh Jokowi. Rekam jejak karirnya juga layak direkomendasikan sebagai cawapres.
"Sisi lain, sebagai menteri ATR/BTR tentu saja ia amat baik sebagai sosok cawapres jika ingin terjadinya kelanjutan program kerja yang telah dijalankan oleh Presiden Jokowi," ucapnya.
Lebih lanjut, Efriza menilai, PDIP yang mengedepankan program pengentasan kemiskinan ekstrem bisa berkelindan dengan apa yang telah dilakukan oleh Hadi seperti mengenai program bedah rumah maupun penyerahan sertifikat tanah.
Dia mengungkapkan, dua model itu pun sempat digiatkan oleh Ganjar dalam program mengatasi problem kemiskinan di Jawa Tengah seperti rumah tidak layak huni (RTLH) dan Tuki Lemah Oleh Omah atau beli tanah dapat rumah.
"Serta rakernas PDIP mengamanatkan untuk pengentasan kemiskinan, melihat kemungkinan besar RTLH masih dapat dilanjutkan jadi program besarnya jadi Hadi masih berpeluang untuk dilirik," ucapnya.
Hanya saja, kata Efriza, kekurangan Hadi adalah figur militer. Dia menerangkan, PDIP pada pemilu 2014 dan 2019 ilebih mengedepankan cawapresnya adalah figur sipil.