Gus Falah: Pembakaran Al-Qur'an di Swedia Dampak Berkuasanya Kelompok Kanan

Sabtu, 01 Juli 2023 - 13:22 WIB
loading...
Gus Falah: Pembakaran Al-Quran di Swedia Dampak Berkuasanya Kelompok Kanan
Sekum Bamusi Nasyirul Falah Amru menilai pembakaran Al-Quran di Swedia merupakan dampak dari berkuasanya kelompok sayap kanan di negeri itu. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Pembakaran Al-Qur'an kembali terjadi di Swedia. Aksi di luar Masjid Stockholm, Rabu (28/6/2023), tersebut dilakukan pria pengungsi asal Irak bernama Salwan Momika, dan atas izin Pengadilan Swedia.

Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru menilai aksi pembakaran Al-Qur'an di Swedia merupakan dampak dari berkuasanya kelompok sayap kanan di negeri itu.

"Swedia sejak tahun lalu kan dikuasai partai sayap kanan, Sweden Democrats. Mereka ini memang pembenci imigran dan punya tendensi intoleran terhadap Islam, jadi tak aneh bila pembakaran Al-Qur'an terjadi lagi di negara itu," kata Gus Falah, sapaan akrab Nasyirul Falah Amru dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (1/6/2023).



Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, Sweden Democrats serupa dengan gerakan ekstremisme kanan lainnya di Eropa, seperti Neo-Nazi yang memperjuangkan supremasi kulit putih. Mereka gemar meniupkan sentimen kebencian terhadap agama, ras atau etnis tertentu, terutama terhadap kaum minoritas di Eropa seperti kaum imigran, Arab, dan umat Islam.

"Kaum kanan ini, termasuk yang berkuasa di Swedia, kerap menyuarakan kebencian terhadap agama, etnis, dan ras minoritas, sebagai bagian dari upaya menjaga supremasi mayoritas versi mereka," ujar Ketua Tanfidziyah PBNU itu.

Gus Falah mengingatkan, pembakaran Al-Qur'an di Swedia menunjukkan politik sayap kanan yang berbasiskan politik identitas dan kebencian pada minoritas sangat berbahaya bagi kemaslahatan kemanusiaan.

Untuk diketahui, perayaan Iduladha di Swedia diwarnai aksi seorang pria yang merobek dan membakar Al-Qur'an di luar masjid Stockholm, Rabu (28/6/2023), setelah polisi Swedia memberikan izin untuk berlangsungnya aksi protes. Polisi kemudian menuduh pria itu telah melakukan agitasi terhadap kelompok etnis atau nasional.



Sekitar 200 penonton menyaksikan salah satu dari dua demonstran merobek halaman Al-Qur'an dan menyeka sepatunya dengan itu sebelum memasukkan daging asap ke dalamnya dan membakar buku itu, sementara pengunjuk rasa lainnya berbicara dengan megafon.

Beberapa dari mereka yang hadir meneriakkan 'Tuhan Maha Besar' dalam bahasa Arab untuk memprotes pembakaran tersebut, dan seorang pria ditahan oleh polisi setelah dia berusaha melempar batu.

Seorang pendukung demonstrasi berteriak "biarkan terbakar" saat kitab suci umat Islam itu terbakar. Setelah pembakaran, polisi mendakwa pria yang membakar al-Quran dengan agitasi terhadap kelompok etnis atau nasional dan dengan pelanggaran larangan pembakaran yang telah diberlakukan di Stockholm sejak pertengahan Juni.

Aksi pembakaran Al-Qur'an di Swedia juga pernah terjadi pada awal 2023. Pelakunya merupakan seorang politisi sayap kanan, Rasmus Paludan. Aksi itu merupakan bagian dari aksi protes terhadap Turki.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1214 seconds (0.1#10.140)