BMKG Sebut Terjadi 25 Kali Gempa Susulan di Yogyakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) melaporkan perkembangan terbaru terkait gempa susulan yang terjadi pascagempa M6,4 yang mengguncang Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Perkembangan terbaru ini dimutakhirkan sekitar pukul 22.20 WIB.
"Laporan update gempa susulan sampai saat ini tercatat 25 kali gempa susulan," kata Budiarta, salah satu petugas gempa bumi dan tsunami BMKG dalam jumpa persnya secara daring, Jumat (30/6/2023).
Dia menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan, gempa susulan ini memiliki kekuatan yang beragam. Tercatat, gempa susulan terbesar dirasakan hingga M4,2. "Magnitudo (berkisar) 2,8-4,2," ujarnya.
Sebelumnya, BMKG mengupdate atau memutakhirkan gempa M6,4 di Bantul , DIY menjadi M6,0. Gempa terjadi Jumat 30 Juni 2023 pukul 19.57.43 WIB.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,0,” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resminya.
Sementara itu, episenter gempa terletak pada koordinat 8,63° LS ; 110,08° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 81 Km arah Selatan Kota Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 67 km.
Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ).”
Sementara itu, Daryono mengatakan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kulon Progo, Nganjuk, Kebumen, Ponorogo dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Kediri dan Mojokerto dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 20.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 (dua) gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M3,9," ungkap Daryono.
Daryono pun meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” imbaunya.
"Laporan update gempa susulan sampai saat ini tercatat 25 kali gempa susulan," kata Budiarta, salah satu petugas gempa bumi dan tsunami BMKG dalam jumpa persnya secara daring, Jumat (30/6/2023).
Dia menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan, gempa susulan ini memiliki kekuatan yang beragam. Tercatat, gempa susulan terbesar dirasakan hingga M4,2. "Magnitudo (berkisar) 2,8-4,2," ujarnya.
Sebelumnya, BMKG mengupdate atau memutakhirkan gempa M6,4 di Bantul , DIY menjadi M6,0. Gempa terjadi Jumat 30 Juni 2023 pukul 19.57.43 WIB.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,0,” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resminya.
Sementara itu, episenter gempa terletak pada koordinat 8,63° LS ; 110,08° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 81 Km arah Selatan Kota Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 67 km.
Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ).”
Sementara itu, Daryono mengatakan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kulon Progo, Nganjuk, Kebumen, Ponorogo dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Kediri dan Mojokerto dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 20.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 (dua) gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M3,9," ungkap Daryono.
Daryono pun meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” imbaunya.
(zik)