Swing Voters Capai 48,2%, Kontestasi Pilpres 2024 Sangat Dinamis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemilih yang belum solid menentukan pilihan (swing voters) di Pilpres 2024 masih cukup besar, mencapai 48,2%. Sementara pemilih yang telah final atas pilihannya hanya sekitar 33,9%.
Hal ini terpotret dalam hasil survei terbaru lembaga Algoritma Research and Consulting pada 29 Mei-10 Juni 2023. Surbei dilakukan terhadap 2.004 responden. Dalam simulasi terbuka calon presiden pilihan publik, posisi elektoral tiga besar ditempati berturut-turut oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (29,3%), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (24,6%), dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (16,9%).
Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting, Aditya Perdana menyatakan, volatilitas pilihan publik itu menggambarkan dinamika elektabilitas para capres.
"Dukungan pemilih terhadap bakal calon presiden juga masih sangat volatil, menggambarkan masih terbukanya pemilih untuk beralih pilihan. Dengan pemilih yang sebagian besar masih mungkin berubah pilihan capresnya, ini tentu pertarungan akan menjadi sangat dinamis," kata Aditya Perdana dalam keterangan tertulis dikutip, Rabu (26/6/2023).
Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting (PRC), Rio Prayogo menilai hasil survei Algoritma itu semakin menunjukkan elektabilitas para capres masih cukup dinamis. Menurutnya, potret perbedaan hasil setiap lembaga survei publik yang berbeda-beda hasilnya kian memperjelas kondisi elektoral saat ini yang dinamis dan tak boleh ditafsirkan sudah ada pemenangnya.
"Tak ada satu pun figur yang benar benar kuat dan pasti menang satu putaran. Semua figur punya peluang yang sama sampai di hari-H pencoblosan," kata Rio Prayogo.
Ia juga menyoroti tingkat elektabilitas tiga bakal capres yang selalu menempati tiga besar, yang pernah saling mengungguli satu dengan yang lainnya dari hasil survei lembaga yang berbeda dan dalam waktu yang berbeda-beda pula.
"2020 Prabowo Subianto unggul lalu dikalahkan Ganjar Pranowo, Anies juga pernah mengungguli Prabowo di 2022. Lalu Prabowo unggul tipis atas Ganjar sejak beberapa bulan lalu. Dan sekarang Ganjar unggul diikuti Prabowo dan Anies di hasil survei versi Algoritma," kata Rio.
Volatilitas atau potensi swing voters sebesar 48,2% adalah angka yang secara signifikan mampu mengubah peta pertarungan bergantung dari isu politik yang terjadi.
"Ini membantah pernyataan dari berbagai tokoh yang menyatakan bahwa Pilpres 2024 hanya akan diikuti dua pasangan calon presiden. Hal ini sekaligus jadi peluang bagi para capres untuk kembali meyakinkan calon pemilih melalui janji politik dan program kebijakan yang ditawarkan ke publik," katanya.
Hal ini terpotret dalam hasil survei terbaru lembaga Algoritma Research and Consulting pada 29 Mei-10 Juni 2023. Surbei dilakukan terhadap 2.004 responden. Dalam simulasi terbuka calon presiden pilihan publik, posisi elektoral tiga besar ditempati berturut-turut oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (29,3%), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (24,6%), dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (16,9%).
Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting, Aditya Perdana menyatakan, volatilitas pilihan publik itu menggambarkan dinamika elektabilitas para capres.
"Dukungan pemilih terhadap bakal calon presiden juga masih sangat volatil, menggambarkan masih terbukanya pemilih untuk beralih pilihan. Dengan pemilih yang sebagian besar masih mungkin berubah pilihan capresnya, ini tentu pertarungan akan menjadi sangat dinamis," kata Aditya Perdana dalam keterangan tertulis dikutip, Rabu (26/6/2023).
Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting (PRC), Rio Prayogo menilai hasil survei Algoritma itu semakin menunjukkan elektabilitas para capres masih cukup dinamis. Menurutnya, potret perbedaan hasil setiap lembaga survei publik yang berbeda-beda hasilnya kian memperjelas kondisi elektoral saat ini yang dinamis dan tak boleh ditafsirkan sudah ada pemenangnya.
"Tak ada satu pun figur yang benar benar kuat dan pasti menang satu putaran. Semua figur punya peluang yang sama sampai di hari-H pencoblosan," kata Rio Prayogo.
Ia juga menyoroti tingkat elektabilitas tiga bakal capres yang selalu menempati tiga besar, yang pernah saling mengungguli satu dengan yang lainnya dari hasil survei lembaga yang berbeda dan dalam waktu yang berbeda-beda pula.
"2020 Prabowo Subianto unggul lalu dikalahkan Ganjar Pranowo, Anies juga pernah mengungguli Prabowo di 2022. Lalu Prabowo unggul tipis atas Ganjar sejak beberapa bulan lalu. Dan sekarang Ganjar unggul diikuti Prabowo dan Anies di hasil survei versi Algoritma," kata Rio.
Volatilitas atau potensi swing voters sebesar 48,2% adalah angka yang secara signifikan mampu mengubah peta pertarungan bergantung dari isu politik yang terjadi.
"Ini membantah pernyataan dari berbagai tokoh yang menyatakan bahwa Pilpres 2024 hanya akan diikuti dua pasangan calon presiden. Hal ini sekaligus jadi peluang bagi para capres untuk kembali meyakinkan calon pemilih melalui janji politik dan program kebijakan yang ditawarkan ke publik," katanya.
(abd)