Ikuti Demokrat Ancam Anies, PKB Evaluasi KKIR bila Tak Umumkan Capres-Cawapres Bulan Ini

JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membuka peluang untuk menetralkan kembali posisi politiknya dalam Pilpres 2024. Rencana ini dilakukan apabila Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) belum juga mengumumkan capres dan cawapres pada Juni ini.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan keinginan melakukan deklarasi bukan hanya harapan PKB, melainkan masukan dari beberapa tokoh, ulama, dan kiai. Lebih lagi, kata dia, Ijtima Ulama sudah memberikan saran deklarasi dilakukan pada Ramadan kemarin, tetapi tertunda hingga kini.

"(Ulama) sarankan ke Pak Muhaimin segera putuskan di bulan Juni. Kalau enggak ya dinetralkan lagi saja, begitu. Ya evaluasi," kata pria yang akrab disapa Gus Jazil dikutip Kamis (8/6/2023).

Wakil Ketua MPR itu mengungkap alasan mengapa ada tenggat waktu deklarasi harus bulan Juni. Ia menyoroti mundurnya deklarasi dari rencana awal, namun terus mundur



"Itu dari kiai, bukan saya. Kalau ijtima ulama, kita ini sudah dua kali Lebaran. Waktu itu Lebaran Idul Fitri para kiai sudah minta, ini sekarang sudah Lebaran Kurban. Jadi nunggu Lebaran apa lagi? Lebaran ibu hamil apa sekesainya? Ga ketemu nanti," ujarnya.

Oleh karenanya, Gus Jazil berpandangan jika suatu hal yang wajar apabila para tokoh serta ulama menyampaikan agar ada tenggat waktu deklarask capres dan cawapres pada Juni.

"Pak Jazil sampaikan ke pak muhaimin agar di bulan yang baik ini Idul Adha, kemarin Idul Fitri (nggak jadi). Kalau nggga jadi, dievaluasi saja," pungkasnya.

Sebelumnya, Partai Demokrat juga mengancam akan mengevaluasi dukungan terhadap Anies bila tak segera mengumumkan cawapresnya pada bulan ini. Ketua Bappilu Partai Demokrat mengatakan, lantaran belum diputuskannya cawapres, elektabilitas Anies yang melesat setelah dideklarasikan Demokrat dan PKS langsung turun.