PAN Buka Opsi Duet Airlangga-Zulhas jika Erick Thohir Tak Dipinang Prabowo atau Ganjar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) membuka opsi mendorong Airlangga Hartarto -Zulkifli Hasan ( Zulhas ) menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024. Opsi itu jika Menteri BUMN Erick Thohir tidak dipinang Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo sebagai cawapres.
Diketahui, nama Erick Thohir disodorkan PAN ke PDIP untuk menjadi cawapres pendamping Ganjar dan ke Partai Gerindra untuk menjadi tandem Prabowo. "Dalam simulasi pengusungan pasangan capres dan cawapres, PAN menyusun beberapa alternatif yang potensial menjadi kandidat," ujar Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay, Selasa (6/6/2023).
Saleh menuturkan, selain nama yang diajukan oleh partai-partai lain, di internal PAN sendiri ada yang menginginkan agar Zulhas diusung menjadi cawapres. Hal itu menurutnya sangat wajar sebagai bagian dari dinamika menyongsong pilpres.
"Bagi PAN, pasangan Airlangga-Zulhas pantas untuk didorong. Pertama, sejak awal kedua tokoh ini telah menginisiasi KIB (Koalisi Indonesia Bersatu, red). Hubungan dan komunikasi antara keduanya sudah tentu sangat baik. Tinggal melihat potensi dan peluang dalam kontestasi nanti," jelas Saleh Daulay.
Terkait perolehan suara dan kursi kedua partai ini sudah cukup untuk mengusung pasangan sendiri. Jumlah kursi Golkar dan PAN adalah 129.
Perolehan tersebut kata Saleh melebihi batas minimun 20 persen, 115 kursi. Artinya, Golkar dan PAN saja sudah cukup membentuk poros kekuatan sendiri.
Dengan segmentasi pemilih kedua partai politik ini berbeda. Kerja sama keduanya diyakini akan mampu memperluas jaringan masing-masing.
Apabila Airlangga-Zulhas terwujud, Saleh meyakini masyarakat juga memiliki pilihan alternatif yang diyakini mampu melanjutkan estafet kepemimpinan dan pembangunan.
Atas dasar itu, PAN disebut Saleh masih terus melakukan kajian serius. Tidak hanya melihat peluang pasangan Airlangga dan Zulhas. Tetapi juga melihat peluang pasangan lain yang lebih potensial.
"Kalau mau koalisi dengan capres lain, PAN tidak malu-malu menyebut dan menawarkan Erick Thohir sebagai cawapresnya. Ini penting disampaikan mengingat Erick Thohir selama ini sangat dekat dengan PAN. Banyak kegiatan PAN di daerah yang dihadiri dan didukung," terang dia.
Soal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Saleh menjelaskan komunikasi antara ketiga partai politik (Golkar, PAN, dan PPP) masih tetap jalan dan akur.
"Penentuan pilihan capres dan cawapres belum selesai. Karena itu, potensi ketiga partai untuk bersama tetap masih ada. Dinamika politik masih berjalan dan diyakini akan semakin tinggi menjelang pendaftaran pasangan capres dan cawapres," pungkasnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Diketahui, nama Erick Thohir disodorkan PAN ke PDIP untuk menjadi cawapres pendamping Ganjar dan ke Partai Gerindra untuk menjadi tandem Prabowo. "Dalam simulasi pengusungan pasangan capres dan cawapres, PAN menyusun beberapa alternatif yang potensial menjadi kandidat," ujar Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay, Selasa (6/6/2023).
Saleh menuturkan, selain nama yang diajukan oleh partai-partai lain, di internal PAN sendiri ada yang menginginkan agar Zulhas diusung menjadi cawapres. Hal itu menurutnya sangat wajar sebagai bagian dari dinamika menyongsong pilpres.
"Bagi PAN, pasangan Airlangga-Zulhas pantas untuk didorong. Pertama, sejak awal kedua tokoh ini telah menginisiasi KIB (Koalisi Indonesia Bersatu, red). Hubungan dan komunikasi antara keduanya sudah tentu sangat baik. Tinggal melihat potensi dan peluang dalam kontestasi nanti," jelas Saleh Daulay.
Terkait perolehan suara dan kursi kedua partai ini sudah cukup untuk mengusung pasangan sendiri. Jumlah kursi Golkar dan PAN adalah 129.
Perolehan tersebut kata Saleh melebihi batas minimun 20 persen, 115 kursi. Artinya, Golkar dan PAN saja sudah cukup membentuk poros kekuatan sendiri.
Dengan segmentasi pemilih kedua partai politik ini berbeda. Kerja sama keduanya diyakini akan mampu memperluas jaringan masing-masing.
Apabila Airlangga-Zulhas terwujud, Saleh meyakini masyarakat juga memiliki pilihan alternatif yang diyakini mampu melanjutkan estafet kepemimpinan dan pembangunan.
Atas dasar itu, PAN disebut Saleh masih terus melakukan kajian serius. Tidak hanya melihat peluang pasangan Airlangga dan Zulhas. Tetapi juga melihat peluang pasangan lain yang lebih potensial.
"Kalau mau koalisi dengan capres lain, PAN tidak malu-malu menyebut dan menawarkan Erick Thohir sebagai cawapresnya. Ini penting disampaikan mengingat Erick Thohir selama ini sangat dekat dengan PAN. Banyak kegiatan PAN di daerah yang dihadiri dan didukung," terang dia.
Soal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Saleh menjelaskan komunikasi antara ketiga partai politik (Golkar, PAN, dan PPP) masih tetap jalan dan akur.
"Penentuan pilihan capres dan cawapres belum selesai. Karena itu, potensi ketiga partai untuk bersama tetap masih ada. Dinamika politik masih berjalan dan diyakini akan semakin tinggi menjelang pendaftaran pasangan capres dan cawapres," pungkasnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(rca)