Cerita Prabowo soal Syarat Masuk Unhan: Saya Nyontek Standar Harvard, IQ Minimal 120

Rabu, 31 Mei 2023 - 14:28 WIB
loading...
Cerita Prabowo soal...
Menhan Prabowo Subianto mengaku mengikuti standar Harvard University sebagai syarat masuk Prodi STEM di Unhan. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan bahwa membangun negara harus ditunjang sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Untuk memperoleh SDM unggul , pendidikan menjadi kunci.

Prabowo lalu menceritakan bagaimana upanya membentuk program studi (prodi) baru di Universitas Pertahanan (Unhan). Saat menyadari jenjang S-1 belum ada di Unhan, Prabowo berpikir untuk membuka prodi yang berkaitan dengan Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM).

"Saya lihat ada Universitas Pertahanan kemudian saya lihat belum ada S-1. Kemudian saya terngiang-ngiang ini, 'STEM STEM STEM' jadi saya minta izin presiden," ujar Prabowo saat menghadiri MNC Forum LXX (70th) di Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

"Presiden izinkan saya bikin fakultas baru. Pertama Kedokteran, Farmasi, Teknik, Matematik Fisika Biologi Kimia jadi STEM," sambungnya.



Setelah mendapat restu presiden, syarat masuk fakultas baru itu dibuat. Prabowo mengikuti standar masuk Harvard University. Para calon mahasiswa harus memiliki IQ 120 dengan rekam jejak nilai fisika dan nilai matematika 9 selama duduk di bangku SMA.

"Saya pasang standar masuk IQ harus 120, saya nyontek dari mana? Saya nyontek dari Harvard. Universitas Pertahanan Indonesia standar masuknya Harvard University," katanya.

Ia mengatakan syarat ketat itu mutlak harus dipenuhi jika ingin melahirkan SDM unggul. Sebab menurutnya, Indonesia bisa menjadi negara maju, jika anak bangsanya kompeten di bidang STEM.



"Saya diskusi sama presiden. Presiden bilang, 'Silahkan SDM', dan saya bikin daftar tidak boleh dipungut biaya, tidak ada surat-surat rekomendasi," jelas Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu memandang saat ini ketertarikan anak muda Indonesia di bidang STEM masih rendah dengan lulusan hanya berkisar 206.000 orang. Angka ini jauh berada dibawah Tiongkok yang melahirkan nyaris lima juta sarjana bidang STEM setiap tahunnya.

"Kita harus belajar kebangkitan Tiongkok itu, sebenarnya ditandai oleh apa yang disebut revolusi STEM," kata Prabowo.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1399 seconds (0.1#10.140)