Sekjen Perindo: Makna Cawe-cawe Jokowi Jangan Diartikan Negatif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Perindo Ahmad Rofiq membela Presiden Jokowi yang akan cawe-cawe di Pilpres 2024 demi keberlanjutan pembangunan di Indonesia ke depan. Menurut Rofiq, cawe-cawe itu dalam konteks positif.
Rofiq menafsirkan pernyataan cawe-cawe Presiden Jokowi untuk memastikan segala proses demokrasi bisa berjalan dengan baik, sekaligus menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Sebagai presiden, beliau menginginkan pemilu tidak ada lagi isu yang tidak produktif, misalkan isu cebong kampret dan lain-lain harus disetop, karena dampak dari kepemimpinan ke depan akan menguras energi yang tidak singkat. Pemilu harus berkualitas. Lebih mengedepankan pada gagasan dan program," kata Rofiq saat dihubungi, Rabu (31/5/2023).
Atas dasar itu, ia meminta seluruh pihak tidak mengartikan negatif pernyataan cawe-cawe Jokowi.
Sebab, pernyataan cawe-cawe itu merupakan bagian dari ekspresi tanggung jawab seorang pemimpin.
"Soal cawe cawe presiden terhadap persoalan-persoalan ke depan dan kelangsungan dalam berbangsa dan bernegara itu menjadi keharusan yang dilakukan oleh presiden. Ungkapan ini bagian dari ekspresi tanggung jawab seorang pemimpin," ujarnya.
Rofiq merasa aneh apabila Presiden Jokowi tak ikut cawe-cawe untuk keberlanjutan pembangunan bangsa ke depan. "Karena itu bagian dari tugas melekat," ucapnya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi menginginkan pemimpin setelahnya memiliki nyali dan berani dalam mengambil tindakan untuk mengahadapi situasi global ke depan. Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan para Pemimpin Redaksi (Pemred) media massa dan kreator konten di Istana Kepresidenan, Senin (29/5/2023).
"Ke depan Indonesia butuh pemimpin yang bernyali, yang berani," kata Jokowi ditirukan Direktur Pemberitaan MNC Group Prabu Revolusi yang hadir dalam pertemuan di Istana.
Presiden, kata Prabu, mengatakan, tekanan global menjadi tantangan bagi Indonesia, salah satunya terkait dengan proses hilirasi industri yang dijalankan Indonesia. Menurut Presiden, kebijakan hilirisasi menghadirkan tekanan untuk Indonesia. Namun, Presiden optimistis terus mendorong agar hilirisasi dapat terus berjalan karena memiliki banyak nilai tambah.
"Situasi global berat buat negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Kemudian beberapa kebijakan seperti hilirisasi nikel banyak mendapatkan tantangan dari beberapa negara maju," kata Prabu.
Karena itu, Jokowi memastikan akan turun tangan langsung atau cawe-cawe demi keberlanjutan pembangunan di Indonesia ke depan. Dengan cawe-cawe tersebut, maka Presiden dapat ikut serta mengawal kebijakan-kebijakan strategis seperti pembangunan IKN, hilirisasi, transisi energi bersih yang telah dilakukan pada masa kepemimpinannya.
Selain itu, Presiden mengatakan, cawe-cawe yang dilakukannya juga untuk memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil. Jokowi juga ingin memastikan agar pemilu dapat terselenggara dengan baik dan aman, tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat.
"Untuk memastikan agar pemilu bisa berjalan baik, terselenggara dengan baik, dan agar masyarakat juga bisa mendapatkan informasi yang sebaik-baiknya terkait dengan kepemimpinan yang akan datang," kata Prabu mengutip pernyataan Presiden.
Rofiq menafsirkan pernyataan cawe-cawe Presiden Jokowi untuk memastikan segala proses demokrasi bisa berjalan dengan baik, sekaligus menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Sebagai presiden, beliau menginginkan pemilu tidak ada lagi isu yang tidak produktif, misalkan isu cebong kampret dan lain-lain harus disetop, karena dampak dari kepemimpinan ke depan akan menguras energi yang tidak singkat. Pemilu harus berkualitas. Lebih mengedepankan pada gagasan dan program," kata Rofiq saat dihubungi, Rabu (31/5/2023).
Atas dasar itu, ia meminta seluruh pihak tidak mengartikan negatif pernyataan cawe-cawe Jokowi.
Sebab, pernyataan cawe-cawe itu merupakan bagian dari ekspresi tanggung jawab seorang pemimpin.
"Soal cawe cawe presiden terhadap persoalan-persoalan ke depan dan kelangsungan dalam berbangsa dan bernegara itu menjadi keharusan yang dilakukan oleh presiden. Ungkapan ini bagian dari ekspresi tanggung jawab seorang pemimpin," ujarnya.
Rofiq merasa aneh apabila Presiden Jokowi tak ikut cawe-cawe untuk keberlanjutan pembangunan bangsa ke depan. "Karena itu bagian dari tugas melekat," ucapnya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi menginginkan pemimpin setelahnya memiliki nyali dan berani dalam mengambil tindakan untuk mengahadapi situasi global ke depan. Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan para Pemimpin Redaksi (Pemred) media massa dan kreator konten di Istana Kepresidenan, Senin (29/5/2023).
"Ke depan Indonesia butuh pemimpin yang bernyali, yang berani," kata Jokowi ditirukan Direktur Pemberitaan MNC Group Prabu Revolusi yang hadir dalam pertemuan di Istana.
Presiden, kata Prabu, mengatakan, tekanan global menjadi tantangan bagi Indonesia, salah satunya terkait dengan proses hilirasi industri yang dijalankan Indonesia. Menurut Presiden, kebijakan hilirisasi menghadirkan tekanan untuk Indonesia. Namun, Presiden optimistis terus mendorong agar hilirisasi dapat terus berjalan karena memiliki banyak nilai tambah.
"Situasi global berat buat negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Kemudian beberapa kebijakan seperti hilirisasi nikel banyak mendapatkan tantangan dari beberapa negara maju," kata Prabu.
Karena itu, Jokowi memastikan akan turun tangan langsung atau cawe-cawe demi keberlanjutan pembangunan di Indonesia ke depan. Dengan cawe-cawe tersebut, maka Presiden dapat ikut serta mengawal kebijakan-kebijakan strategis seperti pembangunan IKN, hilirisasi, transisi energi bersih yang telah dilakukan pada masa kepemimpinannya.
Selain itu, Presiden mengatakan, cawe-cawe yang dilakukannya juga untuk memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil. Jokowi juga ingin memastikan agar pemilu dapat terselenggara dengan baik dan aman, tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat.
"Untuk memastikan agar pemilu bisa berjalan baik, terselenggara dengan baik, dan agar masyarakat juga bisa mendapatkan informasi yang sebaik-baiknya terkait dengan kepemimpinan yang akan datang," kata Prabu mengutip pernyataan Presiden.
(abd)