Bambang Pacul Yakin Cawe-cawe Jokowi Tak Akan Intervensi Pemilu 2024

Selasa, 30 Mei 2023 - 15:51 WIB
loading...
Bambang Pacul Yakin...
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bambang Wuryanto yakin cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan mempengaruhi dan intervensi hasil Pemilu 2024. Foto/Dok SINDOnews/Kiswondari
A A A
JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bambang Wuryanto yakin cawe-cawe Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) tidak akan mempengaruhi dan intervensi hasil Pemilu 2024. Pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini memandang positif pernyataan Presiden Jokowi yang akan cawe-cawe atau ikut campur jelang Pilpres 2024.

Merujuk kosakata Bahasa Jawa, kata Pacul, cawe-cawe bisa diartikan sebagai turut campur. "Cawe-cawe ini bahasa kosakata diksi jawa, diksi Jawa Tengah kalau orang Jawa Tengah tahu cawe-cawe itu artinya adalah akan ikut campur, ikut mewarnai," kata Bambang Pacul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2023).

Menurutnya, cawe-cawe bisa dimaknai positif bila dilandasi keadaban dan kesantunan. "Keberadaban yang ada kesantunan, yang ada kepatutan, yang ada itu adalah kode yang bagus bagi yang lain. Bapak Presiden terbuka bahwa dia akan ikut campur nanti," tuturnya.





Dia meyakini, Presiden Jokowi tak akan cawe-cawe dalam menetapkan pasangan capres-cawapres. Pasalnya, hal itu merupakan kewenangan partai.

"Tetapi setelah itu Pak Jokowi kan punya pasukan yang Musra, mungkin mau diarahkan ke mana Musranya itu kan Pak Presiden. Karena di situ dapat info kalau Pak Presiden mengatakan bahwa demokrasi itu ya biasa kalau beda pandangan," ucap Pacul.

Kendati demikian, Bambang Pacul meyakini, cawe-cawe Presiden Jokowi tak akan mempengaruhi dan intervensi hasil pemilu. "Enggak dong, itu maka saya katakan kepatutannya cawe-cawe dalam Bahasa Jawa ada kepatutannya, enggak boleh cawe-cawe mengintervensi, itu enggak boleh," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi akan ikut turun tangan langsung atau cawe-cawe demi keberlanjutan pembangunan di Indonesia ke depan. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat bertemu dengan para pemimpin redaksi (Pemred) media dan konten kreator di Istana Kepresidenan pada Senin (29/5/2023).

"Sebagai kepala negara beliau berhak untuk dalam tanda kutip cawe-cawe. Kenapa karena untuk memastikan kalau program-program yang sudah berjalan saat ini itu akan bisa berlanjut," kata Direktur Pemberitaan MNC Group Prabu Revolusi yang hadir dalam pertemuan tersebut di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Prabu menjelaskan bahwa dengan adanya cawe-cawe yang dilakukan, maka Presiden dapat ikut serta mengawal kebijakan-kebijakan strategis seperti pembangunan IKN, hilirisasi, transisi energi bersih yang telah dilakukan pada masa kepemimpinannya.

"Jadi memang sebagai kepala negara beliau (Jokowi) enggak boleh diem justru harus cawe-cawe. Ini menjawab kritikan bahwa mestinya sebagai presiden itu beliau enggak boleh cawe-cawe. Jokowi pun menjawab pentingnya cawe-cawe untuk kepentingan negara," kata Prabu menirukan perkataan Presiden Jokowi.

Presiden, kata Prabu, berkepentingan untuk memastikan agar kepemimpinan nasional itu tidak kembali lagi ke titik awal dengan adanya pimpinan yang baru. Justru dengan adanya cawe-cawe, lanjut Prabu, Presiden dapat memastikan bahwa pembangunan tetap dilanjutkan untuk masa depan Indonesia.

"Jadi untuk itulah presiden harus cawe-cawe karena untuk menjaga pembangunan ke depan secara berlanjut," kata Prabu.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1348 seconds (0.1#10.140)