Pujian Prabowo ke Jokowi Dinilai Akan Saling Menguntungkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menganggap, pidato Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang memuji kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan sikap saling menguntungkan.
"Menguntungkan Pak Jokowi dan Prabowo sendiri. Saling puji pujian," tutur Pangi saat dihubungi SINDOnews, Rabu (29/4/2020).
(Baca juga: Sejumlah Makna Tersirat dari Pujian Prabowo ke Jokowi)
Pangi menilai, saat ini Jokowi butuh 'lidah' Prabowo untuk menjaga legitimasinya di tengah trend kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah ini makin terjun bebas. Sebaliknya, Prabowo juga butuh dukungan Jokowi seandainya Menteri Pertahanan itu berniat maju kembali pada Pilpres 2024 mendatang.
Menurut Pangi, jika ucapan yang refleks datang dari nurani Prabowo, maka ini menandakan sinyal bahwa negara memang dalam keadaan baik-baik saja. Namun, jika ucapan ini hasil dari operasi setingan pengkondisian, maka ucapan Prabowo dianggap tak akan berkesan di hati rakyat, dan tak akan bertahan lama.
Lebih lanjut Pangi menyatakan, jika Jokowi mampu menjalankan pemerintah ini berjalan dengan baik dan berpihak pada kepentingan rakyat kecil untuk setiap kebijakannya, maka kesaksian Prabowo tidak diperlukan.
"Karena hati-hati dengan sumpah dan kesaksian politisi, banyak sumpahnya juga. Janji politisi juga harus hati-hati, jangan sampai termakan janji dan sumpah politisi, mereka akan bangun jembatan meskipun tak ada sungai," ungkapnya.
"Betapa banyak politisi yang bersaksi dan mengumbar saksi palsu, itulah menggapa negara kita hari ini tak kunjung berhenti mengalami masa-masa sulit dan musibah, kebanyakan janji, sumpah palsu, namun realitasnya jauh sekali," imbuh dia.
Dia mengingatkan, yang dipegang dari politisi bukan janji dan sumpah, tapi perbuatannya, apakah kebijakannya betul-betul dirasakan rakyat atau sebaliknya, kebijakan dan keputusan politik yang keluar hanya menyesengsarakan rakyat kecil.
"Hati-hati janji, sumpah serapah dan doa rakyat yang terzalimi karena pemimpin yang enggak punya sense of politics kelas tinggi dan empati berkelas untuk rakyat kecil," pungkasnya.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
"Menguntungkan Pak Jokowi dan Prabowo sendiri. Saling puji pujian," tutur Pangi saat dihubungi SINDOnews, Rabu (29/4/2020).
(Baca juga: Sejumlah Makna Tersirat dari Pujian Prabowo ke Jokowi)
Pangi menilai, saat ini Jokowi butuh 'lidah' Prabowo untuk menjaga legitimasinya di tengah trend kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah ini makin terjun bebas. Sebaliknya, Prabowo juga butuh dukungan Jokowi seandainya Menteri Pertahanan itu berniat maju kembali pada Pilpres 2024 mendatang.
Menurut Pangi, jika ucapan yang refleks datang dari nurani Prabowo, maka ini menandakan sinyal bahwa negara memang dalam keadaan baik-baik saja. Namun, jika ucapan ini hasil dari operasi setingan pengkondisian, maka ucapan Prabowo dianggap tak akan berkesan di hati rakyat, dan tak akan bertahan lama.
Lebih lanjut Pangi menyatakan, jika Jokowi mampu menjalankan pemerintah ini berjalan dengan baik dan berpihak pada kepentingan rakyat kecil untuk setiap kebijakannya, maka kesaksian Prabowo tidak diperlukan.
"Karena hati-hati dengan sumpah dan kesaksian politisi, banyak sumpahnya juga. Janji politisi juga harus hati-hati, jangan sampai termakan janji dan sumpah politisi, mereka akan bangun jembatan meskipun tak ada sungai," ungkapnya.
"Betapa banyak politisi yang bersaksi dan mengumbar saksi palsu, itulah menggapa negara kita hari ini tak kunjung berhenti mengalami masa-masa sulit dan musibah, kebanyakan janji, sumpah palsu, namun realitasnya jauh sekali," imbuh dia.
Dia mengingatkan, yang dipegang dari politisi bukan janji dan sumpah, tapi perbuatannya, apakah kebijakannya betul-betul dirasakan rakyat atau sebaliknya, kebijakan dan keputusan politik yang keluar hanya menyesengsarakan rakyat kecil.
"Hati-hati janji, sumpah serapah dan doa rakyat yang terzalimi karena pemimpin yang enggak punya sense of politics kelas tinggi dan empati berkelas untuk rakyat kecil," pungkasnya.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
(maf)