Intelijen Negara Perlu Inovasi Digital

Senin, 08 Mei 2023 - 13:18 WIB
loading...
Intelijen Negara Perlu...
Pengamat intelijen, pertahanan, dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro. FOTO/DOK.PRIBADI
A A A
JAKARTA - Intelijen negara dinilai perlu menanggapi peluang dan tantangan yang disajikan oleh teknologi baru dan ekosistem digital yang terus berubah. Kemajuan teknologi memunculkan spionase di mana-mana, artificial intelligence, kampanye disinformasi yang canggih, dan aliran data yang berlipat ganda setiap dua tahun.

Hal ini disampaikan pengamat intelijen, pertahanan, dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro dalam soft launching buku Intelijen Digital (edisi revisi) pada Minggu (7/5/2023).

"Sudah seharusnya intelijen negara mulai mengintegrasikan kemampuan digital pada seluruh misi yang dijalankan secara inovatif," kata Simon, panggilan akrab Ngasiman Djoyonegoro.

Intelijen Negara Perlu Inovasi Digital

Cover buku Intelijen Digital (edisi revisi). FOTO/IST



Seringkali, kata Simon, dunia intelijen dipersepsikan sebagai sisi gelap dalam kehidupan bernegara dan pergaulan internasional. Namun sesungguhnya intelijen adalah seni tentang kemungkinan atau probabilitas. Kesuksesan di dunia intelijen membutuhkan kreativitas, kecerdikan, tekad, dan optimisme.

Simon mengurai tentang kemungkinan di dunia siber dan digital dalam bukunya tersebut. Intelijen di era transformasi digital adalah perpaduan multidisiplin: serangan dunia maya, keamanan digital, pengumpulan sumber terbuka, ilmu data, AI, dan teknologi informasi. Semuanya penting untuk meningkatkan sistem deteksi dini intelijen negara.

"Adalah penting mengintegrasikan operasi manusia, teknis, dan digital dalam skala besar, untuk melawan musuh secara cepat. Untuk mewujudkannya, intelijen negara dituntut untuk meningkatkan ketajaman digital seluruh SDM-nya," katanya.

Menghadapi Pemilu 2024, berbagai momentum, seperti KTT ASEAN, bahkan sangat mungkin dijadikan sebagai ladang melancarkan aksi gangguan dan ancaman terhadap keamanan nasional, seperti provokasi kebencian terhadap negara dan provokasi yang berpotensi menimbulkan perpecahan antaranak bangsa.

Inovasi intelijen digital diharapkan mampu mengantisipasi itu semua sebelum terjadi. Tantangan besarnya adalah bagaimana menggabungkan keahlian intelijen digital dengan kekuatan tradisional intelijen negara dalam teknologi dan sains.

Dalam lanskap digital, ledakan data di dunia spionase sangat besar dan saling terhubung satu sama lain. Belum lagi gempuran ancaman dunia maya yang kita hadapi dari pihak-pihak yang bermusuhan.

"Bagaimana intelijen negara seharusnya merespons hal tersebut, itulah yang namanya intelijen digital," kata Simon.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1214 seconds (0.1#10.140)