Partai Perindo Minta Pemerintah Segera Menyiapkan Regulasi Aplikasi Berbasis AI

Minggu, 07 Mei 2023 - 18:04 WIB
loading...
Partai Perindo Minta Pemerintah Segera Menyiapkan Regulasi Aplikasi Berbasis AI
Ketua Bidang Hukum Internal DPP Partai Perindo Christophorus Taufik meminta pemerintah secepatnya menyiapkan regulasi penggunaan aplikasi berbasis kecerdasan buatan. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Bidang Hukum Internal DPP Partai Perindo Christophorus Taufik meminta pemerintah secepatnya menyiapkan regulasi penggunaan aplikasi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Ini perlu dilakukan setelah mundurnya God Father AI Geoffrey Hinton dari Google dan menyampaikan potensi bahaya kecerdasan buatan.

"Sudah waktunya pemerintah melalui kementerian terkait mulai mempersiapkan regulasi-regulasi yang dipandang perlu dalam pengaturan penggunaan berbagai aplikasi berbasis AI seperti ChatGPT," kata Chris dikutip Sabtu (6/5/2023).

Partai Perindo --yang dikenal peduli rakyat kecil, gigih memperjuangkan penciptaan lapangan kerja, dan Indonesia sejahtera itu -- menilai perkembangan AI di Indonesia harus menjadi perhatian, salah satunya maraknya penggunaan ChatGPT.

"ChatGPT salah satu model bahasa paling canggih yang semula dikembangkan oleh openAI. Sekarang kita bisa menulis artikel dengan sangat cepat, bahkan yang saya dengar sudah dilakukan percobaan pembuatan tesis dengan menggunakan teknologi hasilnya lebih baik dari yang dibuat secara manual oleh manusia," ujar Chris.



Politisi Partai Perindo -- yang ditetapkan KPU bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu-- menyebutkan jika pengawasan penggunaan aplikasi berbasis AI lengang, maka akan berpotensi menyebabkan tingginya angka pengangguran karena SDM kalah bersaing dengan mesin.

"Secara pasti nampaknya teknologi ini akan terus berkembang semakin canggih untuk membantu manusia di satu sisi. Sementara di sisi yang lain juga berpotensi menggerus berbagai sektor lapangan kerja, bahkan sangat berpotensi menghasilkan karya-karya ilmiah yang mempesona tapi artificial," ucap Chris.

Sebelumnya, God Father of AI Geoffrey Hinton menyatakan apa yang ia dulu kembangkan mempunyai potensi bahaya yang cukup serius. Hal itu pula yang mengakibatkan ia pamit dari Google.

"Lihatlah bagaimana lima tahun yang lalu dan sekarang. Ambil bedanya dan sebarkan ke depan. Itu menakutkan," kata Hinton kepada The New York Times, dilansir Selasa (2/5/2023).



Hinton mengatakan saat ini perusahaan berlomba memanfaatkan sistem AI yang kuat dan berpotensi menjadi semakin berbahaya.

Google dan raksasa teknologi lainnya telah terlibat dalam persaingan yang, menurut Hinton, tak mungkin dihentikan, demikian seperti dilansir dari TechSpot, Selasa (2/5/2023).

"Sebenarnya saya pergi agar saya bisa bicara tentang bahaya AI tanpa mempertimbangkan bagaimana dampaknya terhadap Google. Google telah bertindak sangat bertanggung jawab," tulis Hinton dalam akun Twitter pribadinya @geoffreyhinton.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3595 seconds (0.1#10.140)