Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Didesak Prioritaskan Sektor Kesehatan

Rabu, 22 Juli 2020 - 09:26 WIB
loading...
Komite Penanganan COVID-19...
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Fahira Idris mengatakan rakyat menunggu strategi baru penanggulangan pandemi COVID-19. Foto/SINDOphoto
A A A
JAKARTA - Hadirnya Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional diharapkan mempercepat penanggulangan COVID-19 yang sudah mencengkram Indonesia selama empat bulan terakhir. Komite diminta tetap memprioritaskan penanganan kesehatan.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Fahira Idris mengatakan rakyat menunggu strategi baru penanggulangan pandemi COVID-19. Pasalnya, target pemerintah untuk menurunkan kurva kasus positif COVID-19 pada Mei lalu tidak tercapai. (Baca juga: Duel Dahsyat Kelas Berat, Bernard Hopkins: Joshua Pukul KO Fury)

“Malah saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia telah menembus lebih dari 88 ribu orang. Bahkan, pada Juli ini sempat tercatat penambahan korban jiwa dalam sehari yang mencapai rekor tertinggi,” ujarnya dalam keterangan resminya kepada SINDOnews, Rabu (22/7/2020).

Pandemi COVID-19 telah membawa Indonesia ke depan pintu krisis ekonomi. Situasi ini harus secepatnya dicegah. Oleh karena itu, Komite yang baru dibentuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini harus segera memformulasikan kebijakan dan strategi penanggulangan pandemi yang baru.

“Memang kita sudah bekerja keras menanggulangi pandemi COVID-19 ini. Namun, kerja keras selama empat bulan ini belum mampu mengalahkan atau setidaknya mengimbangan kecepatan virus ini,” tutur senator asal DKI Jakarta itu.

Fahira menyatakan perlu ada evaluasi menyeluruh terkait strategi, kebijakan dan tindakan untuk meredam pandemi COVID-19 dan dampaknya. Semakin cepat COVID-19 dikendalikan, Indonesia bisa cepat pula dalam menata perekonomian.

Masalah yang harus segera dipecahkan oleh Komite ini adalah peningkatan kapasitas tes polymerase chain reaction (PCR). kapasitas tes PCR Indonesia masih jauh di bawah standar World Health Organization (WHO) dan tertinggal dari negara-negara lain.

Padahal tes PCR dan kesiapan layanan kesehatan merupakan cara yang paling tepat, cepat, efektif, dan efisien untuk menahan laju penyebaran virus Sars Cov-II. Jika dibandingkan dengan Amerika Serikat yang sudah mencapai 3,8 juta dan Indonesia 1,1 juta orang positif, Indonesia masih jauh lebih rendah. (Baca juga: Vaksin China Tiba di Indonesia, Ahli Epidemiologi: Banyak Orang Ingin Keajaiban)

Namun, besarnya temuan kasus positif itu karena banyaknya jumlah tes PCR yang dilakukan. “Pangkal persoalan yang saat ini dihadapi Indonesia dan dunia adalah krisis kesehatan yang melahirkan ancaman krisis ekonomi. Itulah kenapa pangkal persoalannya, yaitu kesehatan yang harus diselesaikan terlebih dahulu,” pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ketua DPD Tekankan Pentingnya...
Ketua DPD Tekankan Pentingnya Kerja Sama Bareng Ombudsman
3 Anggota DPD Termuda...
3 Anggota DPD Termuda Periode 2024-2029, 2 di Antaranya Lulusan Kedokteran
Istimewanya FGD Penguatan...
Istimewanya FGD Penguatan Peran DPD di Yogyakarta
Waspadai Lagi Covid-19,...
Waspadai Lagi Covid-19, Kemenkes Imbau Tetap Prokes dan Hidup Sehat
Uhuy! Ini 3 Faktor Komeng...
Uhuy! Ini 3 Faktor Komeng Bisa Raih Lebih dari 1 Juta Suara
Saran Epidemiolog Cegah...
Saran Epidemiolog Cegah Lonjakan Covid-19 saat Libur Nataru
Satu Lagi Varian Baru...
Satu Lagi Varian Baru Virus Corona Bikin Was-was Ahli Kesehatan
Mengenal HMPV yang Buat...
Mengenal HMPV yang Buat RS di China Kebanjiran Pasien, Gejalanya Mirip Covid-19
Pandemi Covid-19 Dorong...
Pandemi Covid-19 Dorong Negara Asia Berinovasi dalam Teknologi Medis
Rekomendasi
Mendorong Kemudahan...
Mendorong Kemudahan Akses Pendanaan untuk Sertifikasi Sawit Berkelanjutan ISPO
Apple Siap Integrasikan...
Apple Siap Integrasikan AI ke dalam Website Safari
Aturan TKDN Dilonggarkan...
Aturan TKDN Dilonggarkan Gara-gara Tarif Trump? Menperin Buka Suara
Berita Terkini
Ini Alasan Polisi Tangguhkan...
Ini Alasan Polisi Tangguhkan Penahanan Mahasiswi ITB Pembuat Meme Prabowo-Jokowi
ERIA Perkuat Peran Media...
ERIA Perkuat Peran Media Dalam Pelaporan Isu Kawasan
Habiburokhman Jadi Penjamin...
Habiburokhman Jadi Penjamin Mahasiswi ITB Dibebaskan, Aktivis 98: Jamin Demokrasi Tetap Terjaga
Kemenko Polkam Dorong...
Kemenko Polkam Dorong Satgas Terpadu se-Kaltim Gelar Operasi Pemberantasan Premanisme Berkedok Ormas
Profil Wahyudi Andrianto,...
Profil Wahyudi Andrianto, Adik Ipar Jokowi yang Serahkan Ijazah Asli ke Bareskrim
Kerja Sama Rantai Dingin...
Kerja Sama Rantai Dingin Multinasional Dukung UMKM dan Industri Makanan
Infografis
Makanan yang Baik untuk...
Makanan yang Baik untuk Kesehatan Otak dan Bisa Cegah Pikun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved