Dikirim ke Kalimantan, Jenderal Kopassus Penakluk Gunung Everest Kini Resmi Berbaret Hijau

Senin, 01 Mei 2023 - 05:35 WIB
loading...
Dikirim ke Kalimantan, Jenderal Kopassus Penakluk Gunung Everest Kini Resmi Berbaret Hijau
Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan (kanan) bersama KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman (tengah) dan Mayjen TNI Sulaiman Agusto dalam upacara sertijab di Mabesad, Jakarta, Jumat (28/4/2023). Foto: Dispenad
A A A
JAKARTA - Mayjen TNI Iwan Setiawan resmi menjabat Panglima Kodam (Pangdam) XII/Tanjungpura. Jenderal Kopassus penakluk Gunung Everest itu menggantikan seniornya, Mayjen TNI Sulaiman Agusto.

Seiring jabatan tersebut, Iwan pun kini resmi mengenakan baret hijau. Iwan sebelumnya menjabat Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus).

Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/338/III/2023 tertanggal 29 Maret 2023, lulusan Akademi Militer 1992 itu dipromosikan sebagai Pangdam Tanjungpura yang bermarkas di Kalimantan Barat.



Serah terima jabatan berlangsung di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta, Jumat (28/4/2023). Upacara dipimpin Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Secara keseluruhan terdapat empat jabatan strategis yang diserahterimakan.

Empat jabatan tersebut yakni Asisten Operasi (Asops) KSAD dari Mayjen TNI Ainurrahman kepada Mayjen TNI Dian Sundiana, Pangdam XII/Tanjungpura dari Mayjen TNI Sulaiman Agusto Kemudian kepada Mayjen TNI Iwan Setiawan.

Kemudian, Danjen Kopassus dari Mayjen TNI Iwan Setiawan kepada Mayjen TNI Deddy Suryadi dan Direktur Hukum TNI AD (Dirkumad) dari Brigjen TNI Tetty Melina Lubis kepada Brigjen TNI Ateng Karsoma.



KSAD menuturkan, pergantian pejabat di lingkungan TNI AD merupakan bagian dari sistem pembinaan organisasi yang dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kinerja, produktivitas, serta pengembangan karier perwira.

Mutasi dan promosi jabatan sekaligus untuk menghadapi tuntutan dan tantangan tugas yang terus berkembang.

Menurut mantan Pangkostrad tersebut, tuntutan profesionalisme prajurit di era modern yang diwarnai dengan transparansi dan akuntabilitas ini harus diawali dengan peletakan fondasi kokoh dalam membangun sistem dan budaya tata kelola organisasi yang harus semakin baik, benar, dan bertanggung jawab.

Untuk itu dia meminta perwira terus mengembangkan pengetahuan dan kemampuan.

“Saya berharap para perwira tinggi dapat menjadi teladan dan inspirasi bagi bawahan, serta memberi manfaat dan dampak kemajuan bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan satuan," kata jenderal lulusan Akademi Militer 1988 B ini dalam keterangan resmi TNI AD, dikutip Senin (1/5/2023).

Dari Baret Merah ke Hijau

Iwan Setiawan berpengalaman di kecabangan infanteri Kopassus. Meski awal kariernya menjadi perwira pertama (pama) Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), namun sebagian besar kariernya berada di pasukan elite Korps Baret Merah tersebut.

Jabatan komandan grup hingga komandan batalyon pernah melekat di pundaknya. Sebelum menjadi orang nomor satu di Kopassus, jabatan tertingginya di pasukan bermoto ‘Berani, Benar, Berhasil’ itu yakni komandan Pusat Pendidikan dan Latihan Khusus (Pusdikpassus) di Batujajar, Bandung, Jawa Barat.

Di Kopassus pula Iwan mengukir catatan sejarah nan monumental. Mantan Danrem 052/Wijayakrama itu menjadi perwira pertama Kopassus yang menaklukkan Gunung Everest. Bersama Sertu Misirin dan Pratu Asmujiono, Lettu Iwan menancapkan Bendera Merah Putih di atap dunia (8.849 m) pada 1997.

Ekspedisi pendakian Gunung Everest digagas Danjen Kopassus kala itu Mayjen TNI Prabowo Subianto. Misi mahaberat itu dilaksanakan untuk menandai peringatan HUT ke-45 Kopassus sekaligus menyambut HUT Kemerdekaan RI.

Iwan menggambarkan ekspedisi itu antara hidup dan mati. Di camp 4, mereka kehabisan logistik. Alhasil selama tiga hari dia tidak makan. Berada di ketinggian dengan suhu dingin mematikan, mereka tetap bertekad untuk terus menuju puncak.

“Saya, bertiga (dengan) Asmujiono dan Misirin sudah berikrar lebih baik pulang nama dari pada gagal dalam tugas. Akhirnya 15.10 sampai di puncak, 10 menit foto-foto kita turun,” kenangnya, belum lama ini dalam sebuah podcast.



Berhubung terlambat menjejak puncak Himalaya, Iwan mengaku kemalaman di ketinggian 8.500 meter tanpa oksigen, sleeping bag, dan matras. Kondisi ini semakin diperparah dengan terputusnya komunikasi. Namun, keajiban dan peristiwa aneh dialami oleh ketiga pendaki dari Kopassus tersebut.

“Besoknya kita seperti ada yang membangunkan, cuaca cerah, semuanya putih, kita turun ke bawah semuanya kaget ternyata kita masih hidup,” tutur mantan Danrem 173/Praja Vira Braja itu.

Kini dengan tugas barunya sebagai Pangdam Tanjungpura, Iwan sementara menanggalkan Baret Merah kebesarannya Sebagai pemimpin komando teritorial TNI, alumnus SMAN 1 Margahayu, Bandung, Jawa Barat itu resmi mengenakan baret hijau.

Untuk diketahui, baret ini digunakan di lingkungan Markas Besar TNI AD, Markas Kodam, serta satuan teritorial seperti Kodim dan Koramil. Baret ini berwarna hijau terang dengan lambang Kartika Eka Paksi berupa burung Garuda dengan perisai Merah Putih dan satu bintang di atasnya.

Kodam XII/Tanjungpura merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Markas kodam berada di Kubu Raya, Kalbar.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4240 seconds (0.1#10.140)