Airlangga Ajak Parpol Tinggalkan Politik Identitas: Lukanya Lama Sembuh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perhelatan politik di Pemilu dan Pilpres 2024 diharapkan bisa berjalan dengan nuansa sukacita dan kebahagiaan. Pandangan ini disampaikan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto .
Menurut Airlangga saat bertemu jajaran Partai Demokrat, Sabtu 29 April 2023, Pilpres 2024 jangan menjadi pesta politik yang membelah bangsa menjadi dua, dengan politik identitas.
"Paling kita khawatirkan kalau bangsa ini terbelah dengan politik identitas, kalau di ekonomi ada istilah namanya scare, ada luka yang dalam, demikian juga politik, ada scare, luka yang dalam dan tidak dalam waktu dekat dia sembuh," kata Airlangga.
Airlangga mengajak seluruh elemen masyarakat meninggalkan politik identitas, meski berbeda posisi dalam memandang pemerintah.
Menurut Airlangga, setiap elemen termasuk partai politik yang ada di pemerintahan maupun diluar memiliki fokus yang sama yakni tantangan kesejahteraan dan kemajuan rakyat setelah bonus demografi yang diprediksi berakhir tahun 2038.
"Tinggalkan politik identitas, kita tidak harus dalam posisi sama tapi yang paling sulit adalah dalam posisi berbeda, kita bertujuan yang sama untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia pasca bonus demografi," ujarnya.
Airlangga juga mengingatkan, kesatuan politik setelah pemilu menjadi sangat penting untuk menyelesaikan semua persoalan yang ada.
Karena itu, ia menyakini persatuan politik pasca pemilu perlu dirintis sejak dini mengingat negara Indonesia perlu diurus secara bersama sama oleh setiap elemen politik yang ada.
Menurut Airlangga saat bertemu jajaran Partai Demokrat, Sabtu 29 April 2023, Pilpres 2024 jangan menjadi pesta politik yang membelah bangsa menjadi dua, dengan politik identitas.
"Paling kita khawatirkan kalau bangsa ini terbelah dengan politik identitas, kalau di ekonomi ada istilah namanya scare, ada luka yang dalam, demikian juga politik, ada scare, luka yang dalam dan tidak dalam waktu dekat dia sembuh," kata Airlangga.
Airlangga mengajak seluruh elemen masyarakat meninggalkan politik identitas, meski berbeda posisi dalam memandang pemerintah.
Menurut Airlangga, setiap elemen termasuk partai politik yang ada di pemerintahan maupun diluar memiliki fokus yang sama yakni tantangan kesejahteraan dan kemajuan rakyat setelah bonus demografi yang diprediksi berakhir tahun 2038.
"Tinggalkan politik identitas, kita tidak harus dalam posisi sama tapi yang paling sulit adalah dalam posisi berbeda, kita bertujuan yang sama untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia pasca bonus demografi," ujarnya.
Airlangga juga mengingatkan, kesatuan politik setelah pemilu menjadi sangat penting untuk menyelesaikan semua persoalan yang ada.
Karena itu, ia menyakini persatuan politik pasca pemilu perlu dirintis sejak dini mengingat negara Indonesia perlu diurus secara bersama sama oleh setiap elemen politik yang ada.