Bertemu Demokrat, Airlangga: Golkar Buka Pintu Silaturahmi dengan Semua Parpol
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pertemuan ini digelar di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4/2024).
Airlangga mengatakan, pertemuan tersebut hanya silaturahmi biasa. Dia menegaskan, bahwa Golkar terbuka dengan semua partai politik (parpol)
"Partai Golkar di pemerintahan dan demokrat oposisi, Golkar dengan KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) Demokrat dengan koalisi perubahan. Golkar membuka pintu silahturahmi dengan semua partai politik," ujarnya.
Dia mengatakan, silahturahmi ini menjadi penting untuk mewujudkan politik damai. Sehingga, tidak ada perpecahan saat Pemilihan Umum (Pemilu).
"Sehingga saat pesta demokrasi, partai politik tidak dengan tegang tapi dengan kebahagiaan," ucapnya.
Dia menuturkan, hal itu akan terwujud bila komunikasi dibangun dengan baik. Kata Airlangga, 1 Partai tidak bisa memuat negara menjadi berdasarkan melainkan harus dengan kebersamaan.
"Partai Golkar dan Demokrat tidak akan mengambil The Winner Take It All, kita tidak seperti itu," katanya.
Dia menambahkan, Golkar dan Demokrat menginginkan arah politik kebersamaan. Sehingga terhindar dari perpecahan dan politik indentas
"Karena itu (politik identitas) akan menjadi luka mendalam dan tidak dalam waktu dekat bisa disembuhkan. Nah ini yang ingin kita tinggalkan," jelasnya.
Menurut Airlangga, yang paling sulit adalah tetap bersama setelah Pemilu. Oleh sebab, itu Demokrat dan Golkar untuk menciptakan kesatuan sejak awal.
"Kita hanya bertarung di tanggal 14 (14 Februari 2024/pencoblosan Capres). Setelah itu kita harus tetap bersama," ucapnya.
"Kita harap Pemilu berjalan Demokrasi dan lancar, KPU, Bawaslu, bisa jadi wasit yang adil buat kita semua," pungkasnya.
Airlangga mengatakan, pertemuan tersebut hanya silaturahmi biasa. Dia menegaskan, bahwa Golkar terbuka dengan semua partai politik (parpol)
"Partai Golkar di pemerintahan dan demokrat oposisi, Golkar dengan KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) Demokrat dengan koalisi perubahan. Golkar membuka pintu silahturahmi dengan semua partai politik," ujarnya.
Dia mengatakan, silahturahmi ini menjadi penting untuk mewujudkan politik damai. Sehingga, tidak ada perpecahan saat Pemilihan Umum (Pemilu).
"Sehingga saat pesta demokrasi, partai politik tidak dengan tegang tapi dengan kebahagiaan," ucapnya.
Dia menuturkan, hal itu akan terwujud bila komunikasi dibangun dengan baik. Kata Airlangga, 1 Partai tidak bisa memuat negara menjadi berdasarkan melainkan harus dengan kebersamaan.
"Partai Golkar dan Demokrat tidak akan mengambil The Winner Take It All, kita tidak seperti itu," katanya.
Dia menambahkan, Golkar dan Demokrat menginginkan arah politik kebersamaan. Sehingga terhindar dari perpecahan dan politik indentas
"Karena itu (politik identitas) akan menjadi luka mendalam dan tidak dalam waktu dekat bisa disembuhkan. Nah ini yang ingin kita tinggalkan," jelasnya.
Menurut Airlangga, yang paling sulit adalah tetap bersama setelah Pemilu. Oleh sebab, itu Demokrat dan Golkar untuk menciptakan kesatuan sejak awal.
"Kita hanya bertarung di tanggal 14 (14 Februari 2024/pencoblosan Capres). Setelah itu kita harus tetap bersama," ucapnya.
"Kita harap Pemilu berjalan Demokrasi dan lancar, KPU, Bawaslu, bisa jadi wasit yang adil buat kita semua," pungkasnya.
(maf)