Wapres Sebut Silaturahmi Idulfitri Tidak Boleh Terganggu Kepentingan Politik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengimbau semua pihak agar tetap menjaga silaturahmi pada Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah. Wapres pun menegaskan silaturahmi tidak boleh terganggu oleh kepentingan politik.
Apalagi, dengan silaturahmi akan membuat bangsa Indonesia kuat dari ancaman perpecahan karena perbedaan pandangan politik. “Pemilu yang akan datang tidak membuat kita terpecah, karena silaturahmi kita sudah kuat. Jadi tidak terpecah karena adanya perbedaan politik,” kujar Wapres dalam keterangan resminya, Minggu (23/4/2023).
Oleh karena itu, Wapres mengajak seluruh masyarakat agar dapat menjadikan Hari Raya Idulfitri sebagai momentum untuk merekatkan persaudaraan. Terutama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) di tahun 2024 mendatang.
“Suasana Idulfitri ini mari kita jadikan sebagai alat perekat untuk saling menguatkan persaudaraan. Dengan silaturahmi, kita harapkan hubungan tali persaudaraan, baik sesama keluarga maupun sesama bangsa itu semakin erat,” tuturnya.
“Nilai silaturahmi itu menjadi penting dalam kaitannya menjaga kekeluargaan dan persaudaraan, termasuk juga dalam menghadapi Pemilu,” sambung Wapres.
Di sisi lain, Wapres menyebutkan bahwa pemilu sudah disepakati dalam penyelenggaraan negara di Indonesia sehingga masyarakat dapat menyikapinya dengan berbesar hati dan tidak perlu diributkan karena sudah menjadi hal yang biasa.
“Pemilu ini kan sudah berkali-kali, artinya sudah biasa. Sikap legowo itu yang memang kita perlukan dalam menghadapi pemilu, karena hal ini merupakan sistem yang kita sepakati dalam penyelenggaraan negara,” papar Wapres.
Wapres pun menekankan tidak boleh ada permusuhan yang ditimbulkan akibat perbedaan pandangan politik. Perbedaan merupakan sebuah kewajaran dan dapat disikapi secara bijaksana.
“Perbedaan pandangan politik dalam sistem demokrasi kita itu suatu keniscayaan, bahkan harus ada perbedaan politik,” ucap Wapres.
“Tetapi perbedaan itu tidak boleh menimbulkan permusuhan, harus disikapi dengan rasa kekeluargaan, damai,” tutupnya.
Apalagi, dengan silaturahmi akan membuat bangsa Indonesia kuat dari ancaman perpecahan karena perbedaan pandangan politik. “Pemilu yang akan datang tidak membuat kita terpecah, karena silaturahmi kita sudah kuat. Jadi tidak terpecah karena adanya perbedaan politik,” kujar Wapres dalam keterangan resminya, Minggu (23/4/2023).
Oleh karena itu, Wapres mengajak seluruh masyarakat agar dapat menjadikan Hari Raya Idulfitri sebagai momentum untuk merekatkan persaudaraan. Terutama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) di tahun 2024 mendatang.
“Suasana Idulfitri ini mari kita jadikan sebagai alat perekat untuk saling menguatkan persaudaraan. Dengan silaturahmi, kita harapkan hubungan tali persaudaraan, baik sesama keluarga maupun sesama bangsa itu semakin erat,” tuturnya.
“Nilai silaturahmi itu menjadi penting dalam kaitannya menjaga kekeluargaan dan persaudaraan, termasuk juga dalam menghadapi Pemilu,” sambung Wapres.
Di sisi lain, Wapres menyebutkan bahwa pemilu sudah disepakati dalam penyelenggaraan negara di Indonesia sehingga masyarakat dapat menyikapinya dengan berbesar hati dan tidak perlu diributkan karena sudah menjadi hal yang biasa.
“Pemilu ini kan sudah berkali-kali, artinya sudah biasa. Sikap legowo itu yang memang kita perlukan dalam menghadapi pemilu, karena hal ini merupakan sistem yang kita sepakati dalam penyelenggaraan negara,” papar Wapres.
Wapres pun menekankan tidak boleh ada permusuhan yang ditimbulkan akibat perbedaan pandangan politik. Perbedaan merupakan sebuah kewajaran dan dapat disikapi secara bijaksana.
“Perbedaan pandangan politik dalam sistem demokrasi kita itu suatu keniscayaan, bahkan harus ada perbedaan politik,” ucap Wapres.
“Tetapi perbedaan itu tidak boleh menimbulkan permusuhan, harus disikapi dengan rasa kekeluargaan, damai,” tutupnya.
(kri)