Menlu Sebut Korban Meninggal Akibat Konflik Bersenjata di Sudan Capai 300 Orang

Kamis, 20 April 2023 - 15:26 WIB
loading...
Menlu Sebut Korban Meninggal Akibat Konflik Bersenjata di Sudan Capai 300 Orang
Menlu Retno Marsudi melaporkan, bahwa dari data World Health Organization (WHO) korban meninggal akibat konflik bersenjata di Sudan mencapai 300 orang. Foto/BBC
A A A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi melaporkan, dari data World Health Organization (WHO) korban meninggal akibat konflik bersenjata di Sudan mencapai 300 orang. Sementara itu, lebih dari 3.000 orang mengalami luka-luka.

"Berdasarkan data WHO, korban meninggal telah mencapai 300 orang dan korban luka sudah mencapai lebih dari 3.000 orang," kata Menlu Retno saat Konferensi Pers secara virtual, Kamis (20/4/2023).

Menlu mengatakan, konflik bersenjata antara militer Sudan atau Sudan Armed Forces (SAF) dan Rapid Support Forces (RFS) telah memasuki hari keenam sejak Sabtu 15 April 2023.



"Pertempuran yang terjadi antara lain ditunjukan dengan sasaran memperebutkan objek vital antara lain terjadi di Istana Presiden, Markas Komando Militer dan Bandara Internasional Khartoum," katanya.

"Titik pertempuran juga terjadi di markas RFS, salah satunya berada di dekat Universitas Internasional Afrika, di mana banyak WNI bertempat tinggal," tambahnya.

Begitu terjadi konflik militer, Menlu mengatakan, Kementerian Luar Negeri Indonesia telah mengeluarkan pernyataan keprihatinan serta seruan damai dan menekankan keselamatan warga sipil harus terus menjadi prioritas.

"Sampai saat ini situasi di Sudan tidak membaik dan bahkan cenderung terjadi eskalasi," tuturnya.

Menlu menjelaskan, beberapa upaya gencatan senjata belum membuahkan hasil. "Kita tahu tanpa jeda kemanusiaan distribusi bahan pangan dan juga operasional rumah sakit akan terhambat. Kondisi ini dapat menyebabkan bencana kemanusiaan yang lebih buruk," ungkapnya.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum, kata Retno, telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan evakuasi WNI menuju ke safe house dan juga memberikan bantuan logistik untuk WNI.

"Upaya ini juga beberapa kali mengalami tantangan. Sekali lagi, karena pertempuran antara para pihak yang bertikai masih terus berlangsung," katanya.

Kata Menlu, beberapa kali Wisma Indonesia dan KBRI juga terimbas oleh terus berlangsungnya pertempuran. Alhamdulillah semua WNI dan staf KBRI dalam keadaan selamat.

"Perkembangan ini menimbulkan keprihatinan yang sangat dalam dan kewaspadaan yang sangat tinggi. KBRI Khartoum terus melakukan komunikasi dan perlindungan kepada Kementerian Luar Negeri Sudan," tutupnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2196 seconds (0.1#10.140)