Tokoh Muda Muhammadiyah Nilai Kapolri Berhasil Perbaiki Kepercayaan Publik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tokoh Muda Muhammadiyah, Sunanto mengapresiasi capaian kinerja Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Menurutnya, apa yang dilakukan Kapolri adalah bentuk upaya membenahi institusi kepolisian sejak diterpa berbagai cobaan dan masalah internal.
"Jadi kalau menurut saya sangat mengapresiasi iktikad dan upaya untuk membenahi Kepolisian. Walaupun dengan cobaan yang saya kira tidak kecil tapi juga besar," kata Sunanto dalam keterangannya, Senin (17/4/2023).
Capaian mentransformasi Polri yang disampaikan saat rapat dengan Komisi III DPR merupakan buah kesabaran dalam membenahi organisasi. Polri bisa kembali meningkatkan kepercayaan masyarakat, selepas masalah yang menyita perhatian salah satunya kasus mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
"Menurut saya tingkat keberhasilan itu terhadap apa yang diungkapkan, tidak lepas dari upaya membenahi internal, perbaikan internal, sehingga berdampak perbaikan hukum eksternal. Itu saya kira menjadi kunci keberhasilan Kapolri dalam membangun kepercayaan publik," kata mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (2018-2022) ini.
Susanto mengingatkan agar semua capaian yang telah disampaikan Kapolri tidak membuat terlena hingga abai. Sebab zaman akan selalu berkembang, sehingga penyesuaian terhadap program harus selalu diperhatikan.
"Maka selalu melakukan transformasi dalam rangka perbaikan, khususnya mental- mental internal di dalam proses penegakan hukum dan itu akan mempercepat proses kepercayaan kepada publik," katanya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebutkan sejumlah capaian yang berhasil dilakukan dalam mentransformasi Polri. Capaian itu disampaikan saat rapat kerja dengan Komisi III DPR.
"Terkait dengan transformasi pelayanan publik, kami berusaha melakukan perbaikan-perbaikan, contohnya pada saat kami menerima keluhan masyarakat terkait dengan masalah ujian Surat Izin Mengemudi (SIM)," kata Kapolri saat rapat di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (12/4/2023).
"Kami membuat terobosan dengan memperbolehkan ujian praktik SIM dilaksanakan dua kali, yang tadinya hanya satu kali. Kemudian kami menyiapkan pelatihan bagi calon peserta yang akan melaksanakan ujian SIM, sehingga pada saat melaksanakan ujian betul-betul sudah siap," sambungnya.
"Jadi kalau menurut saya sangat mengapresiasi iktikad dan upaya untuk membenahi Kepolisian. Walaupun dengan cobaan yang saya kira tidak kecil tapi juga besar," kata Sunanto dalam keterangannya, Senin (17/4/2023).
Capaian mentransformasi Polri yang disampaikan saat rapat dengan Komisi III DPR merupakan buah kesabaran dalam membenahi organisasi. Polri bisa kembali meningkatkan kepercayaan masyarakat, selepas masalah yang menyita perhatian salah satunya kasus mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
"Menurut saya tingkat keberhasilan itu terhadap apa yang diungkapkan, tidak lepas dari upaya membenahi internal, perbaikan internal, sehingga berdampak perbaikan hukum eksternal. Itu saya kira menjadi kunci keberhasilan Kapolri dalam membangun kepercayaan publik," kata mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (2018-2022) ini.
Susanto mengingatkan agar semua capaian yang telah disampaikan Kapolri tidak membuat terlena hingga abai. Sebab zaman akan selalu berkembang, sehingga penyesuaian terhadap program harus selalu diperhatikan.
"Maka selalu melakukan transformasi dalam rangka perbaikan, khususnya mental- mental internal di dalam proses penegakan hukum dan itu akan mempercepat proses kepercayaan kepada publik," katanya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebutkan sejumlah capaian yang berhasil dilakukan dalam mentransformasi Polri. Capaian itu disampaikan saat rapat kerja dengan Komisi III DPR.
"Terkait dengan transformasi pelayanan publik, kami berusaha melakukan perbaikan-perbaikan, contohnya pada saat kami menerima keluhan masyarakat terkait dengan masalah ujian Surat Izin Mengemudi (SIM)," kata Kapolri saat rapat di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (12/4/2023).
"Kami membuat terobosan dengan memperbolehkan ujian praktik SIM dilaksanakan dua kali, yang tadinya hanya satu kali. Kemudian kami menyiapkan pelatihan bagi calon peserta yang akan melaksanakan ujian SIM, sehingga pada saat melaksanakan ujian betul-betul sudah siap," sambungnya.