Mantan Wakil Kepala BIN: Pancasila Bisa Ideologi Dunia Melawan Neoliberalisme
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan wakil kepala BIN KH As’ad Said Ali mengingatkan bahwa peradaban dunia saat ini dikuasai masyarakat barat. Mereka memangkan konflik peradaban leluasa sehingga memaksakan nilai-nilai yang mereka yakini dan anut.
“Terjadi konflik peradaban, yang menang adalah barat. Di situlah mereka memaksakan kebebasan ala Barat. Saya sering mengatakan tertinggal di antara peradaban. Itu yang terjadi. Jadi, yang menang itu neoliberalisme,” kata KH. As’ad dalam diskusi Strategis INF.#3. Politik Bebas Aktif Indonesia. ‘Meneguhkan Komitmen Politik Bebas Aktif Indonesia’ yang disiarkan langsung akun Youtube Channel NU, Kamis (13/4/2023).
Untuk melawan dominasi tersebut, As’ad menegaskan perlu perjuangan dari masyarakat dunia. Caranya adalah dengan perjuangan keras agar nilai-nilai peradaban tidak hanya dikuasai barat. Ini sekaligus menjadi jalan menuju perdamaian dunia.
“Kalau ingin mengadakan perdamaian, ya kita harus berjuang. Berjuang (agar) bagaimana nilai-nilai ini tidak dikuasai oleh Barat,” jelas dia.
Menurut As’ad, Pancasila sejatinya bisa menjadi ideologi bagi dunia. Sebab Pancasila mampu mempersatukan berbagai etnis, suku, juga agama di Indonesia. “Dunia kan berbangsa-bangsa, kenapa kita tidak duduk bersama. Kenapa perang? Bisa kok, kami seperti ini,” jelas dia.
As’ad meyakini Indonesia bisa menjadi penggerak demokrasi dunia, khususnya negara-negara Islam. “Saya baca buku dan saya kaget, Indonesia akan menjadi tokoh atau demokrasi di dunia, khususnya negara Islam karena tolerasni kembar, Agama mengurusi negara dan negara mengurusi agama dengan cara Islam tidak memaksakan syariat Islam dalam hukum negara. Ini kalau menjadi landasan PBB, akan damai,” jelas dia.
“Terjadi konflik peradaban, yang menang adalah barat. Di situlah mereka memaksakan kebebasan ala Barat. Saya sering mengatakan tertinggal di antara peradaban. Itu yang terjadi. Jadi, yang menang itu neoliberalisme,” kata KH. As’ad dalam diskusi Strategis INF.#3. Politik Bebas Aktif Indonesia. ‘Meneguhkan Komitmen Politik Bebas Aktif Indonesia’ yang disiarkan langsung akun Youtube Channel NU, Kamis (13/4/2023).
Untuk melawan dominasi tersebut, As’ad menegaskan perlu perjuangan dari masyarakat dunia. Caranya adalah dengan perjuangan keras agar nilai-nilai peradaban tidak hanya dikuasai barat. Ini sekaligus menjadi jalan menuju perdamaian dunia.
“Kalau ingin mengadakan perdamaian, ya kita harus berjuang. Berjuang (agar) bagaimana nilai-nilai ini tidak dikuasai oleh Barat,” jelas dia.
Menurut As’ad, Pancasila sejatinya bisa menjadi ideologi bagi dunia. Sebab Pancasila mampu mempersatukan berbagai etnis, suku, juga agama di Indonesia. “Dunia kan berbangsa-bangsa, kenapa kita tidak duduk bersama. Kenapa perang? Bisa kok, kami seperti ini,” jelas dia.
As’ad meyakini Indonesia bisa menjadi penggerak demokrasi dunia, khususnya negara-negara Islam. “Saya baca buku dan saya kaget, Indonesia akan menjadi tokoh atau demokrasi di dunia, khususnya negara Islam karena tolerasni kembar, Agama mengurusi negara dan negara mengurusi agama dengan cara Islam tidak memaksakan syariat Islam dalam hukum negara. Ini kalau menjadi landasan PBB, akan damai,” jelas dia.
(muh)