KH Said Aqil Siradj: Partai Perindo Banyak Diminati Milenial
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj mengatakan, Partai Perindo banyak diminati masyarakat milenial. Partai Perindo juga diyakini bakal bisa banyak menarik simpatisan milenial.
"Sebenarnya milenial banyak tertarik dengan Partai Perindo, ini tinggal pimpinannya harus pandai-pandai meningkatkan simpatisan, rasa simpati dari para milenial, Insya Allah sukses," ungkap Said Aqil di Ponpes Al Tsaqofah, Rabu (12/4/2023).
Sementara itu, Ketua Bidang Keagamaan DPP Partai Perindo, Abdul Khaliq Ahmad mengatakan, kedatangannya ke ponpes asuhan Said Aqil untuk bersilaturahmi dan membagikan sarung pada para santri di bulan suci Ramadan ini.
Partai Perindo, lanjut dia, memiliki hubungan baik dengan pesantren-pesantren yang ada di Indonesia, tak terkecuali dengan Pondok Pesantren Al Tsaqofah.
Disamping itu, menurut Abdul Khaliq, Said Aqil merupakan sahabat dekat Ketum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo.
"Mudah-mudahan tetap terjalin antara Partai Perindo dengan dunia pesantren karena ini bagian dari ekosistem politik yang tak bisa dikesampingkan. Karena sesungguhnya, fondasi politik Indonesia itu salah satunya pondok pesantren," ucapnya.
"Sebenarnya milenial banyak tertarik dengan Partai Perindo, ini tinggal pimpinannya harus pandai-pandai meningkatkan simpatisan, rasa simpati dari para milenial, Insya Allah sukses," ungkap Said Aqil di Ponpes Al Tsaqofah, Rabu (12/4/2023).
Sementara itu, Ketua Bidang Keagamaan DPP Partai Perindo, Abdul Khaliq Ahmad mengatakan, kedatangannya ke ponpes asuhan Said Aqil untuk bersilaturahmi dan membagikan sarung pada para santri di bulan suci Ramadan ini.
Partai Perindo, lanjut dia, memiliki hubungan baik dengan pesantren-pesantren yang ada di Indonesia, tak terkecuali dengan Pondok Pesantren Al Tsaqofah.
Disamping itu, menurut Abdul Khaliq, Said Aqil merupakan sahabat dekat Ketum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo.
Baca Juga
"Mudah-mudahan tetap terjalin antara Partai Perindo dengan dunia pesantren karena ini bagian dari ekosistem politik yang tak bisa dikesampingkan. Karena sesungguhnya, fondasi politik Indonesia itu salah satunya pondok pesantren," ucapnya.
(hab)