Analisis: Peluang Airlangga Dampingi Prabowo Lebih Besar Dibanding Cak Imin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lima parpol pro pemerintah tengah mewacanakan koalisi besar , di antaranya Partai Gerindra, Partai Golkar, PKB, PAN, dan PPP. Konfigurasi capres dan cawapres dalam koalisi tersebut menjadi perhatian banyak pihak.
Analisis komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga setuju dengan prediksi bahwa koalisi besar bakal mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal Capres 2024. Lalu untuk cawapres, Jamiluddin mengatakan, ada dua kandidat internal di Koalisi Besar, yakni Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
"Tentu kinerja Airlangga lebih baik. Airlangga selama menjadi menteri, khususnya saat dan pasca pandemi Covid-19, kinerja sudah teruji. Sementara Cak Imin hingga saat ini belum terlihat kinerjanya," kata Jamiluddin, Rabu (12/4/2023).
Kemampuan memimpin Airlangga, lanjut dia, juga terlihat lebih baik daripada Cak Imin. Hal itu terlihat di saat krisis, Airlangga tetap mampu memimpin dengan baik dan hal tersebut tidak terlihat pada sosok Cak Imin.
"Dari segi kekuatan partai, Golkar lebih banyak kursinya di DPR daripada PKB. Ini artinya, perolehan suara Golkar pada Pileg 2019 jauh lebih besar ketimbang PKB," ucapnya.
Namun, pekerjaan rumah dari dua tokoh yakni Airlangga dan Cak Imin memiliki elektabilitas yang relatif rendah. Karena itu, kedua sosok ini dianggap tidak membantu signifikan Prabowo dalam perolehan suara.
Sementara, Jamiluddin tak menutup kemungkinan peluang Prabowo akan mengambil cawapres dari luar koalisi besar. Hal ini guna membantu perolehan elektoral di Pemilu 2024.
Sementara Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga mengungkapkan, sosok Airlangga memiliki kans yang besar untuk dapat diusung menjadi capres atau cawapres di Pemilu 2024. Termasuk diusung oleh koalisi besar yang terdiri dari lima parpol pendukung pemerintah.
Menurutnya, Airlangga adalah figur yang tepat di tengah upaya menghentikan polarisasi masyarakat yang juga menjadi visi dari Koalisi Indonesia Bersatu.
Analisis komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga setuju dengan prediksi bahwa koalisi besar bakal mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal Capres 2024. Lalu untuk cawapres, Jamiluddin mengatakan, ada dua kandidat internal di Koalisi Besar, yakni Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
"Tentu kinerja Airlangga lebih baik. Airlangga selama menjadi menteri, khususnya saat dan pasca pandemi Covid-19, kinerja sudah teruji. Sementara Cak Imin hingga saat ini belum terlihat kinerjanya," kata Jamiluddin, Rabu (12/4/2023).
Kemampuan memimpin Airlangga, lanjut dia, juga terlihat lebih baik daripada Cak Imin. Hal itu terlihat di saat krisis, Airlangga tetap mampu memimpin dengan baik dan hal tersebut tidak terlihat pada sosok Cak Imin.
"Dari segi kekuatan partai, Golkar lebih banyak kursinya di DPR daripada PKB. Ini artinya, perolehan suara Golkar pada Pileg 2019 jauh lebih besar ketimbang PKB," ucapnya.
Namun, pekerjaan rumah dari dua tokoh yakni Airlangga dan Cak Imin memiliki elektabilitas yang relatif rendah. Karena itu, kedua sosok ini dianggap tidak membantu signifikan Prabowo dalam perolehan suara.
Sementara, Jamiluddin tak menutup kemungkinan peluang Prabowo akan mengambil cawapres dari luar koalisi besar. Hal ini guna membantu perolehan elektoral di Pemilu 2024.
Sementara Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga mengungkapkan, sosok Airlangga memiliki kans yang besar untuk dapat diusung menjadi capres atau cawapres di Pemilu 2024. Termasuk diusung oleh koalisi besar yang terdiri dari lima parpol pendukung pemerintah.
Menurutnya, Airlangga adalah figur yang tepat di tengah upaya menghentikan polarisasi masyarakat yang juga menjadi visi dari Koalisi Indonesia Bersatu.