BMKG Ungkap Potensi Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi Akibat Pembentukan Siklon Tropis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) melaporkan Bibit 98S berpotensi tinggi menjadi Siklon Tropis. Ada potensi hujan lebat dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah Indonesia yang perlu diwaspadai.
“Potensi Bibit 98S ini untuk menjadi Siklon Tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori tinggi,” ungkap BMKG dalam keterangan resminya, Minggu (9/4/2023).
Sementara menurut penjelasan BMKG dalam laman resminya, Siklon Tropis sendiri merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C. Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam.
Saat ini, Bibit 98S saat ini terpantau di Laut Timor sebelah barat daya Saumlaki, tepatnya di sekitar 11.0°LS 128.4°BT yakni masih dalam wilayah monitoring TCWC Jakarta, dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 1000 mb.
“Kondisi medan angin menunjukkan sirkulasi siklonik di lapisan bawah hingga menengah (850-500 mb) dengan kecepatan angin berkisar 20-25 knots. Kondisi ini mulai didukung oleh wind shear vertikal yang lemah-sedang,” kata BMKG.
Menurut BMKG, faktor pendukung lain yang menyebabkan aktifnya Bibit 98S ini adalah gelombang Equator Rossby (ER), konvergensi lapisan bawah kategori sedang, divergensi lapisan atas dengan kategori sedang-tinggi, dan vortisitas kuat di lapisan 850, 700, dan 500 mb, diimbangi oleh suhu permukaan laut yang sangat hangat (30-31°C) dan aliran massa udara keluar (outflow) yang baik akan mendukung tumbuh kembang bibit 98S ini.
“Untuk 24 jam kedepan menunjukkan sirkulasi siklonik yang semakin terpusat terutama di lapisan bawah, adanya peningkatan kecepatan angin, dan pergerakkan bibit ke arah Barat Daya,” paparnya.
Berikut dampak tidak langsung dalam 24 jam kedepan Bibit 98S terhadap kondisi cuaca di Indonesia adalah :
− Hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.
− Angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.
− Tinggi Gelombang 1.25 - 2.5 meter di Perairan Kep. Selayar, Perairan Kep. Baubau, Perairan Kep. Wakatobi, Laut Flores, Perairan Kupang - P. Rotte, Perairan P. Sawu, Laut Sawu, Selat Ombai, Samudra Hindia selatan NTT, Perairan selatan Ambon, Laut Seram, Perairan Fakfak dan Kaimana, Perairan Kep. Kai - Kep. Aru, dan Laut Arafuru bagian tengah dan timur.
− Tinggi Gelombang 2.5 - 4.0 meter di Laut Banda, Perairan Kep. Sermata - Kep. Letti - Kep. Babar - Kep. Tanimbar, dan Laut Arafuru bagian barat.
“Potensi Bibit 98S ini untuk menjadi Siklon Tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori tinggi,” ungkap BMKG dalam keterangan resminya, Minggu (9/4/2023).
Sementara menurut penjelasan BMKG dalam laman resminya, Siklon Tropis sendiri merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C. Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam.
Saat ini, Bibit 98S saat ini terpantau di Laut Timor sebelah barat daya Saumlaki, tepatnya di sekitar 11.0°LS 128.4°BT yakni masih dalam wilayah monitoring TCWC Jakarta, dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 1000 mb.
“Kondisi medan angin menunjukkan sirkulasi siklonik di lapisan bawah hingga menengah (850-500 mb) dengan kecepatan angin berkisar 20-25 knots. Kondisi ini mulai didukung oleh wind shear vertikal yang lemah-sedang,” kata BMKG.
Menurut BMKG, faktor pendukung lain yang menyebabkan aktifnya Bibit 98S ini adalah gelombang Equator Rossby (ER), konvergensi lapisan bawah kategori sedang, divergensi lapisan atas dengan kategori sedang-tinggi, dan vortisitas kuat di lapisan 850, 700, dan 500 mb, diimbangi oleh suhu permukaan laut yang sangat hangat (30-31°C) dan aliran massa udara keluar (outflow) yang baik akan mendukung tumbuh kembang bibit 98S ini.
“Untuk 24 jam kedepan menunjukkan sirkulasi siklonik yang semakin terpusat terutama di lapisan bawah, adanya peningkatan kecepatan angin, dan pergerakkan bibit ke arah Barat Daya,” paparnya.
Berikut dampak tidak langsung dalam 24 jam kedepan Bibit 98S terhadap kondisi cuaca di Indonesia adalah :
− Hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.
− Angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.
− Tinggi Gelombang 1.25 - 2.5 meter di Perairan Kep. Selayar, Perairan Kep. Baubau, Perairan Kep. Wakatobi, Laut Flores, Perairan Kupang - P. Rotte, Perairan P. Sawu, Laut Sawu, Selat Ombai, Samudra Hindia selatan NTT, Perairan selatan Ambon, Laut Seram, Perairan Fakfak dan Kaimana, Perairan Kep. Kai - Kep. Aru, dan Laut Arafuru bagian tengah dan timur.
− Tinggi Gelombang 2.5 - 4.0 meter di Laut Banda, Perairan Kep. Sermata - Kep. Letti - Kep. Babar - Kep. Tanimbar, dan Laut Arafuru bagian barat.
(muh)