Rapat Lintas Sektoral, Kapolri: Wujudkan Pengamanan-Pelayanan Mudik 2023 Lebih Baik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama para menteri terkait menggelar rapat lintas sektoral di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan. Rapat tersebut untuk mematangkan kesiapan pengamanan arus mudik dan balik Hari Raya Idulfitri 2023.
Dalam kesempatan itu, Sigit menyampaikan, untuk mengamankan pelaksanaan Mudik 2023 ini, kepolisian telah mempersiapkan Operasi Ketupat yang dilaksanakan terpusat dan diikuti oleh seluruh wilayah dimulai pada 18 April hingga 1 Mei 2023.
“Namun demikian, untuk melaksanakan pra-kondisi kami melaksanakan operasi rutin yang ditingkatkan satu minggu sebelum tanggal 18 April dan satu minggu setelah tanggal 1 Mei. Sehingga kurun waktu total hampir 1 bulan,” kata Sigit usai rapat lintas sektoral.
Sigit menjelaskan, rapat lintas sektoral ini dilakukan sejak dini guna menindaklanjuti instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewujudkan pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2023 jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Apalagi, berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) jumlah pemudik pada tahun ini meningkat dibandingkan di 2022. Sebab itu, Polri dan instansi lintas sektoral melakukan pemantapan kesiapan sejak dini serta memperkuat soliditas dan sinergitas. “Oleh karena itu tentunya kami melaksanakan rakor lintas sektoral lebih awal untuk melaksanakan evaluasi sekaligus melakukan sinergitas dalam langkah perbaikan manajemen terkait dengan rekayasa maupun persiapan-persiapan lain,” ujar Sigit.
Dengan persiapan yang baik, mantan Kabareskrim ini mengungkapkan, hal itu dapat menurunkan angka kecelakaan lalu lintas pada saat mudik dan arus balik nanti. Di samping itu, masyarakat bisa mudik dengan aman dan nyaman baik melalui jalan tol, arteri maupun jalur udara serta laut. Khususnya untuk trasportasi laut, perlu diwaspadai juga soal cuaca buruk yang tidak bisa diprediksi, sebagaimana data yang disampaikan oleh BMKG.
“Ini tentunya perlu kita persiapkan dengan baik. Apalagi kita mendapatkan informasi bahwa cuaca masih diwarnai kondisi hujan atau hidrometeorologi. Sehingga tentunya terkait penyeberangan, situasi ombak dan hujan yang ada tentu akan memicu atau menimbulkan potensi bencana seperti longsor, hujan deras atau banjir yang tentunya menghambat perjalanan arus mudik,” ucap Sigit.
Lebih jauh, Sigit menambahkan jajarannya juga telah diperintahkan untuk melakukan pengamanan terhadap rumah yang ditinggalkan masyarakat ketika melakukan perjalanan mudik. Dengan begitu, para pemudik tenang meninggalkan rumah dalam waktu yang cukup lama.
Dalam kesempatan itu, Sigit menyampaikan, untuk mengamankan pelaksanaan Mudik 2023 ini, kepolisian telah mempersiapkan Operasi Ketupat yang dilaksanakan terpusat dan diikuti oleh seluruh wilayah dimulai pada 18 April hingga 1 Mei 2023.
“Namun demikian, untuk melaksanakan pra-kondisi kami melaksanakan operasi rutin yang ditingkatkan satu minggu sebelum tanggal 18 April dan satu minggu setelah tanggal 1 Mei. Sehingga kurun waktu total hampir 1 bulan,” kata Sigit usai rapat lintas sektoral.
Sigit menjelaskan, rapat lintas sektoral ini dilakukan sejak dini guna menindaklanjuti instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewujudkan pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2023 jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Apalagi, berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) jumlah pemudik pada tahun ini meningkat dibandingkan di 2022. Sebab itu, Polri dan instansi lintas sektoral melakukan pemantapan kesiapan sejak dini serta memperkuat soliditas dan sinergitas. “Oleh karena itu tentunya kami melaksanakan rakor lintas sektoral lebih awal untuk melaksanakan evaluasi sekaligus melakukan sinergitas dalam langkah perbaikan manajemen terkait dengan rekayasa maupun persiapan-persiapan lain,” ujar Sigit.
Dengan persiapan yang baik, mantan Kabareskrim ini mengungkapkan, hal itu dapat menurunkan angka kecelakaan lalu lintas pada saat mudik dan arus balik nanti. Di samping itu, masyarakat bisa mudik dengan aman dan nyaman baik melalui jalan tol, arteri maupun jalur udara serta laut. Khususnya untuk trasportasi laut, perlu diwaspadai juga soal cuaca buruk yang tidak bisa diprediksi, sebagaimana data yang disampaikan oleh BMKG.
“Ini tentunya perlu kita persiapkan dengan baik. Apalagi kita mendapatkan informasi bahwa cuaca masih diwarnai kondisi hujan atau hidrometeorologi. Sehingga tentunya terkait penyeberangan, situasi ombak dan hujan yang ada tentu akan memicu atau menimbulkan potensi bencana seperti longsor, hujan deras atau banjir yang tentunya menghambat perjalanan arus mudik,” ucap Sigit.
Lebih jauh, Sigit menambahkan jajarannya juga telah diperintahkan untuk melakukan pengamanan terhadap rumah yang ditinggalkan masyarakat ketika melakukan perjalanan mudik. Dengan begitu, para pemudik tenang meninggalkan rumah dalam waktu yang cukup lama.