Tak Ingin Kecewa, PPP Enggan Bicara Kepindahan Sandiaga dan Boy Rafli
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada banyak tokoh nasional yang mau bergabung menjadi calon anggota legislatif (caleg) PPP sejak Harlah PPP ke-50 di BSD lalu. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PPP Arsul Sani.
Namun soal bergabungnya Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno ke PPP, Arsul Sani tak ingin berbicara banyak, karena khawatir gagal seperti kabar bergabungnya Wiranto ke PAN.
"Kemudian juga ada teman-teman yang saya kira walaupun belum final, karena kita ini enggak mau ribut-ribut dulu nanti ternyata enggak jadi kayak Pak Wiranto (ke PAN), gimana dong?" kata Arsul kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/4/2023).
Arsul juga menjelaskan proses bergabungnya mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar, juga masih berlangsung. Karena tugas pengurus PPP adalah pemasar partai agar banyak tokoh yang bergabung ke partai Kakbah ini.
"Misalnya dengan Pak Boy Rafli itu proses itu masih berlangsung. Memang tugas kami termasuk tugas saya dan teman-teman itu kan jadi marketer memperkenalkan, ayo dong gabung PPP," ucapnya.
"Insya Allah kalau di PPP ini kita bisa sama-sama berkembanglah, meski orang baru bisa langsung melejit, contohnya siapa, Pak Arsul, Pak Arsul kan baru juga di PPP bukan kader puluhan tahun," tambahnya.
Khusus Sandiaga, kata Arsul, pihaknya masih menunggu sikap Sandi, karena diakuinya bahwa Sandi banyak disayang oleh berbagai elemen di PPP dan banyak di antara mereka yang mendekati Sandi.
Namun PPP menyadari, Sandi sudah di Gerindra sehingga tidak ingin terburu-buru, dan PPP juga harus berkomunikasi dengan Gerindra soal ini.
"Karena Pak Sandi sudah ada yang punya, nah, maka kita juga tidak boleh sembarangan, tidak boleh juga grasah-grusuh. Maka kita juga harus berkomunikasi sebagai bentuk penghormatan penghargaan kepada yang punya yakni Partai Gerindra," ujarnya.
Namun soal bergabungnya Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno ke PPP, Arsul Sani tak ingin berbicara banyak, karena khawatir gagal seperti kabar bergabungnya Wiranto ke PAN.
"Kemudian juga ada teman-teman yang saya kira walaupun belum final, karena kita ini enggak mau ribut-ribut dulu nanti ternyata enggak jadi kayak Pak Wiranto (ke PAN), gimana dong?" kata Arsul kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/4/2023).
Arsul juga menjelaskan proses bergabungnya mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar, juga masih berlangsung. Karena tugas pengurus PPP adalah pemasar partai agar banyak tokoh yang bergabung ke partai Kakbah ini.
"Misalnya dengan Pak Boy Rafli itu proses itu masih berlangsung. Memang tugas kami termasuk tugas saya dan teman-teman itu kan jadi marketer memperkenalkan, ayo dong gabung PPP," ucapnya.
"Insya Allah kalau di PPP ini kita bisa sama-sama berkembanglah, meski orang baru bisa langsung melejit, contohnya siapa, Pak Arsul, Pak Arsul kan baru juga di PPP bukan kader puluhan tahun," tambahnya.
Khusus Sandiaga, kata Arsul, pihaknya masih menunggu sikap Sandi, karena diakuinya bahwa Sandi banyak disayang oleh berbagai elemen di PPP dan banyak di antara mereka yang mendekati Sandi.
Namun PPP menyadari, Sandi sudah di Gerindra sehingga tidak ingin terburu-buru, dan PPP juga harus berkomunikasi dengan Gerindra soal ini.
"Karena Pak Sandi sudah ada yang punya, nah, maka kita juga tidak boleh sembarangan, tidak boleh juga grasah-grusuh. Maka kita juga harus berkomunikasi sebagai bentuk penghormatan penghargaan kepada yang punya yakni Partai Gerindra," ujarnya.