Ini Analisis BMKG Terkait Gempa M6,4 di Padang Sidempuan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menganalisis gempa magnitudo (M) 6,4 yang mengguncang Padang Sidempuan, Sumatera Utara. Gempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,79° LU ; 98,67° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 km arah Barat Daya Padang Sidempuan, Sumatera Utara pada kedalaman 95 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia pada zona intraslab," kata Daryono dalam keterangan resminya, Senin (3/4/2023).
Daryono menuturkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar turun (oblique-normal fault).
Selain itu, lanjut dia, gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Padang Sidempuan, Aek Godang dan Pinangsori dengan skala intensitas IV - V MMI (Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting).
Kemudian, daerah Pasaman Barat, Pasaman, Agam dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Selain itu, guncangan dirasakan di daerah Gunungsitoli, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Aceh Singkil, Pulau Banyak dengan skala intensitas III - IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Selanjutnya, daerah Telo, Tapanuli Tengah, Subulussalam, Dairi, Aceh Selatan, Padang, Painan, Pariaman, Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh, Solok, Limapuluhkota, Tuapejat dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Di daerah Banda Aceh, Solok Selatan, Pekanbaru dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," tuturnya. Menurut Daryono, hingga pukul 22.33 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," ucapnya.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,79° LU ; 98,67° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 km arah Barat Daya Padang Sidempuan, Sumatera Utara pada kedalaman 95 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia pada zona intraslab," kata Daryono dalam keterangan resminya, Senin (3/4/2023).
Daryono menuturkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar turun (oblique-normal fault).
Selain itu, lanjut dia, gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Padang Sidempuan, Aek Godang dan Pinangsori dengan skala intensitas IV - V MMI (Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting).
Kemudian, daerah Pasaman Barat, Pasaman, Agam dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Selain itu, guncangan dirasakan di daerah Gunungsitoli, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Aceh Singkil, Pulau Banyak dengan skala intensitas III - IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Selanjutnya, daerah Telo, Tapanuli Tengah, Subulussalam, Dairi, Aceh Selatan, Padang, Painan, Pariaman, Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh, Solok, Limapuluhkota, Tuapejat dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Di daerah Banda Aceh, Solok Selatan, Pekanbaru dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," tuturnya. Menurut Daryono, hingga pukul 22.33 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," ucapnya.
(hab)