Airlangga Bisa Jadi Cawapres bila Golkar Bergabung dengan Gerindra-PKB
loading...
A
A
A
JAKARTA - Langkah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk mendekati PKB-Gerindra merupakan pilihan tepat. Sebab, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) hingga hari ini belum mendeklarasikan siapa capres-cawapres yang akan diusung pada Pemilu 2024.
"Tentunya ini jadi pilihan yang cukup rasional karena hingga saat ini di KIB pun, soal figur belum ada yang kuat sehingga ke koalisi Gerindra-PKB saya rasa Golkar bisa membangun komunikasi politik dan memenangkan kontestasi Pemilu 2024 juga," kata pengamat politik Herry Mendrofa kepada MNC Portal, Sabtu (1/4/2023).
Dengan kondisi ini, lanjut Herry, masih ada kesempatan bagi Airlangga untuk diusung sebagai capres maupun cawapres jika Golkar resmi bergabung dengan KKIR. Sekalipun tidak menjadi capres atau cawapres, Herry meyakini akan ada titik temu lain yang menempatkan Golkar di pos kementerian pemerintahan dengan jumlah tertentu.
"Lazimnya akan ada titik temu dalam konteks kepentingan memenangkan pemilu karena semua ini akan ada ujungnya," katanya.
"Misalnya Golkar bisa saja meminta pos kementerian tertentu dalam jumlah tertentu jika tidak menjadi capres atau cawapres," sambungnya.
Diketahui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkapkan bahwa Airlangga sdang mendekati PKB-Gerindra.
"Yang sudah sangat mendekat Golkar, sudah terus menerus berbicara dengan PKB dan bergabung dengan Koalisi PKB-Gerindra," kata Cak Imin dalam Talk Politics With Reinhard Sirait MNC News, Kamis (30/3/2022) malam.
Cak Imin mengatakan, bahwa Golkar yang sebelumnya berada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP memilih mendekati PKB-Gerindra karena perbedaan pendapat ihwal pengusungan capres-cawapres.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan secara terbuka memberikan dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai pasangan pada Pilpres 2024. Hal tersebut juga disambut oleh PPP.
"Ya karena mereka belum punya capres-cawapres yang defenitif, kalau PAN kan pasti Ganjar-erick, hampir pasti itu PAN ke Ganjar, sementara Golkar belum ke ganjar," katanya.
Lihat Juga: Elon Musk Disebut The Real President, Trump Ungkap 3 Alasan Pendiri Tesla Tidak Akan Jadi Pemimpin AS
"Tentunya ini jadi pilihan yang cukup rasional karena hingga saat ini di KIB pun, soal figur belum ada yang kuat sehingga ke koalisi Gerindra-PKB saya rasa Golkar bisa membangun komunikasi politik dan memenangkan kontestasi Pemilu 2024 juga," kata pengamat politik Herry Mendrofa kepada MNC Portal, Sabtu (1/4/2023).
Dengan kondisi ini, lanjut Herry, masih ada kesempatan bagi Airlangga untuk diusung sebagai capres maupun cawapres jika Golkar resmi bergabung dengan KKIR. Sekalipun tidak menjadi capres atau cawapres, Herry meyakini akan ada titik temu lain yang menempatkan Golkar di pos kementerian pemerintahan dengan jumlah tertentu.
"Lazimnya akan ada titik temu dalam konteks kepentingan memenangkan pemilu karena semua ini akan ada ujungnya," katanya.
"Misalnya Golkar bisa saja meminta pos kementerian tertentu dalam jumlah tertentu jika tidak menjadi capres atau cawapres," sambungnya.
Diketahui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkapkan bahwa Airlangga sdang mendekati PKB-Gerindra.
"Yang sudah sangat mendekat Golkar, sudah terus menerus berbicara dengan PKB dan bergabung dengan Koalisi PKB-Gerindra," kata Cak Imin dalam Talk Politics With Reinhard Sirait MNC News, Kamis (30/3/2022) malam.
Cak Imin mengatakan, bahwa Golkar yang sebelumnya berada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP memilih mendekati PKB-Gerindra karena perbedaan pendapat ihwal pengusungan capres-cawapres.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan secara terbuka memberikan dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai pasangan pada Pilpres 2024. Hal tersebut juga disambut oleh PPP.
"Ya karena mereka belum punya capres-cawapres yang defenitif, kalau PAN kan pasti Ganjar-erick, hampir pasti itu PAN ke Ganjar, sementara Golkar belum ke ganjar," katanya.
Lihat Juga: Elon Musk Disebut The Real President, Trump Ungkap 3 Alasan Pendiri Tesla Tidak Akan Jadi Pemimpin AS
(muh)