Cerita Mayjen TNI (Purn) Teuku Abdul Hafil Putuskan Nyaleg di Partai Perindo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menuju Pemilu 2024, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) terus menjadi magnet publik. Seperti Mayjen TNI (Purn) Teuku Abdul Hafil Fuddin yang memutuskan mendaftarkan diri sebagai bakal calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Perindo .
Mayjen TNI (Purn) Teuku Abdul Hafil maju sebagai bakal caleg DPR dapil Aceh 1. Dia kemudian menceritakan awal mula memutuskan masuk ke Partai Perindo.
Dalam Podcast Aksi Nyata Perindo, ia mengungkapkan dirinya meninggalkan Aceh pada 1981 untuk menempuh pendidikan di Akademi Militer (Akmil). Setelah menempuh pendidikan tersebut, dirinya ditugaskan di sejumlah daerah di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, ia menyebutkan pada 2018 ia kembali ke Aceh karena dipercaya sebagai Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM).
Dalam kurun waktu 1981-2018, ia menyatakan tidak ada perubahan yang signifikan dalam perkembangan daerah yang dikenal dengan sebutan Serambi Mekkah tersebut.
Untuk itu, setelah purna tugas pada 2020, ia memutuskan untuk bergabung dengan Partai Perindo dalam kontestasi anggota legislatif agar dapat berkontribusi dalam perkembangan tanah kelahirannya.
"Kita bisa ubah (kebijakan) satu negeri itu harus punya power kekuasaan, kalau saya bergerak seminar, FGD di mana-mana itu tong kosong nyaring bunyinya," kata Hafil dalam podcast tersebut, Jumat (31/3/2023).
"Jadi apa yang saya sampaikan itu tidak bisa mengubah sesuatu kebijakan," sambungnya.
Menyadari hal tersebut, lantas Hafil memutuskan untuk mendaftarkan diri sebagai caleg. Ia mengaku sempat mendapatkan tawaran dari sejumlah parpol untuk menjadi bagian dari mereka.
Namun ia mengurungkan hal tersebut dan memilih Perindo karena partai tersebut konsisten memberikan program yang pro kesejahteraan masyarakat.
"Setelah saya pelajari, saya dapat konsepnya (Perindo) itu persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka meningkatkan ekonomi kerakyatan, meningkatkan kelas menengah ke bawah," ujarnya
Ia menyatakan, sempat berbincang dengan Ketua Umum DPP Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo terkait bonus demografi Indonesia di masa yang akan datang. Menurutnya, perkembangan ekonomi melalui UMKM dinilai cara yang paling jitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Bukan hanya itu, sebelum memutuskan bergabung, Hafil juga menyoroti sejumlah anggota Dewan Perindo. Dalam sorotannya, ia tidak menemukan anggota Dewan Perindo yang terjerat dalam perkara korupsi.
"Ternyata belum ada, saya kira ini partai baru yang perlu kita kembangkan, saya yakin kalau kita mengembangkan bersama-sama, pasti mendapatkan kepercayaan rakyat," ucapnya.
Untuk diketahui, meski belum memiliki anggota di DPR, Partai Perindo memiliki ratusan anggota dewan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di beberapa daerah di Indonesia.
Mayjen TNI (Purn) Teuku Abdul Hafil maju sebagai bakal caleg DPR dapil Aceh 1. Dia kemudian menceritakan awal mula memutuskan masuk ke Partai Perindo.
Dalam Podcast Aksi Nyata Perindo, ia mengungkapkan dirinya meninggalkan Aceh pada 1981 untuk menempuh pendidikan di Akademi Militer (Akmil). Setelah menempuh pendidikan tersebut, dirinya ditugaskan di sejumlah daerah di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, ia menyebutkan pada 2018 ia kembali ke Aceh karena dipercaya sebagai Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM).
Dalam kurun waktu 1981-2018, ia menyatakan tidak ada perubahan yang signifikan dalam perkembangan daerah yang dikenal dengan sebutan Serambi Mekkah tersebut.
Untuk itu, setelah purna tugas pada 2020, ia memutuskan untuk bergabung dengan Partai Perindo dalam kontestasi anggota legislatif agar dapat berkontribusi dalam perkembangan tanah kelahirannya.
"Kita bisa ubah (kebijakan) satu negeri itu harus punya power kekuasaan, kalau saya bergerak seminar, FGD di mana-mana itu tong kosong nyaring bunyinya," kata Hafil dalam podcast tersebut, Jumat (31/3/2023).
"Jadi apa yang saya sampaikan itu tidak bisa mengubah sesuatu kebijakan," sambungnya.
Menyadari hal tersebut, lantas Hafil memutuskan untuk mendaftarkan diri sebagai caleg. Ia mengaku sempat mendapatkan tawaran dari sejumlah parpol untuk menjadi bagian dari mereka.
Perindo Konsisten Prokesejahteraan Rakyat
Namun ia mengurungkan hal tersebut dan memilih Perindo karena partai tersebut konsisten memberikan program yang pro kesejahteraan masyarakat.
"Setelah saya pelajari, saya dapat konsepnya (Perindo) itu persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka meningkatkan ekonomi kerakyatan, meningkatkan kelas menengah ke bawah," ujarnya
Ia menyatakan, sempat berbincang dengan Ketua Umum DPP Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo terkait bonus demografi Indonesia di masa yang akan datang. Menurutnya, perkembangan ekonomi melalui UMKM dinilai cara yang paling jitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Bukan hanya itu, sebelum memutuskan bergabung, Hafil juga menyoroti sejumlah anggota Dewan Perindo. Dalam sorotannya, ia tidak menemukan anggota Dewan Perindo yang terjerat dalam perkara korupsi.
"Ternyata belum ada, saya kira ini partai baru yang perlu kita kembangkan, saya yakin kalau kita mengembangkan bersama-sama, pasti mendapatkan kepercayaan rakyat," ucapnya.
Untuk diketahui, meski belum memiliki anggota di DPR, Partai Perindo memiliki ratusan anggota dewan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di beberapa daerah di Indonesia.
(maf)