Pengamat: Golkar Berpeluang Gabung KPP karena Bisa Akomodir Airlangga Cawapres

Rabu, 29 Maret 2023 - 13:19 WIB
loading...
Pengamat: Golkar Berpeluang...
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Partai Golkar dinilai paling berpeluang bergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ketimbang Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Hal ini disampaikan oleh Pengamat politik dari Arus Survei Indonesia (ASI), Ali Rif'an.

Diketahui, KPP saat ini digawangi oleh Partai Nasdem, PKS, dan Demokrat. Sedangkan KKIR diusung oleh Partai Gerindra dan PKB.

Menurutnya, kepentingan Golkar untuk mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024 lebih terakomodir, jika bergabung dengan KPP.

"Kalau lihat dari pertemuan terakhir, ada kecenderungan mungkin ke Nasdem. Karena posisi cawapres Anies Baswedan masih kosong," kata Ali, Rabu (29/3/2024).



"Kalau posisi cawapres di Prabowo ini kan sudah seolah-olah diisi Cak Imin, meskipun belum final ya tapikan Cak Imin sudah sangat agresif ingin masuk dalam cawapres Prabowo. Nah, dari sisi itu ada kemungkinan ke Nasdem," tambahnya.

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia ini juga mengatakan, jika Golkar bergabung dengan KPP, keuntungan juga akan didapat oleh koalisi yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal Capres 2024 ini.

Ia menilai, KPP akan mendapat kepastian dengan adanya Golkar, mengingat hingga hari ini meski sudah menyatakan resmi berkoalisi, namun tarik-ulur kepentingan antara Nasdem-Demokrat-PKS soal cawapres disinyalir membuat belum adanya kepastian.

"Kalau ke sana posisinya yang barangkali, ada kepastian karena, ada kemungkinan Koalisi Perubahan akan mengumumkan capres-cawapres lebih awal. Kemudian, sudah ada capresnya gitu. Karena sudah ada capresnya, berarti posisi Airlangga sebagai cawapres," tuturnya.

"Sementara KIB, belum ada capres-cawapresnya, katakan capres yang digadang-gadang Ganjar, tapi toh Ganjar itu kader PDIP yang sampai sekarang belum ada kepastian, kapan Ibu Mega mau mengumumkan capresnya," sambungnya.

Koalisi Besar Diharapkan Segera Terbentuk


Ali menyarankan, agar koalisi besar antara Golkar, Nasdem, Demokrat, dan PKS ini segera terbentuk. Sehingga pasangan capres-cawapresnya bisa memiliki waktu yang cukup untuk disosialisasikan ke masyarakat.

"Jadi bisa saja pasangan Anies-Airlangga potensial karena masih lama ya pencoblosannya. Kalau misalkan dideklarasikan sekarang, tapi kalau dideklarasikan last minute nah itu jadi kekurangan pasangan ini," katanya.

Namun Ali menilai, pasangan Anies-Airlangga ini bisa merepresentasikan Indonesia. Anies yang dikenal mewakili kalangan religius sementara Airlangga mewakili kalangan nasionalis.

"Sebenarnya pasangan Anies-Airlangga itu juga bagus karena Anies mewakili kalangan religius katakanlah begitu, Airlangga mewakili kalangan nasionalis," pungkasnya.

Untuk diketahui, selain KPP dan KKIR, ada juga Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diisi oleh Partai Golkar, PAN, dan PPP.

Sedangkan PDIP sampai sekarang belum menentukan arah akan berkoalisi dengan siapa pun. PDIP merupakan satu-satunya partai yang bisa mengusung pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024 tanpa koalisi.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0813 seconds (0.1#10.140)