Sekjen MUI Imbau Umat Kendalikan Diri Hadapi Tahun Politik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Amirsyah Tambunan mengimbau kepada umat Islam untuk mengendalikan diri menghadapi tahun politik . Menurutnya, momentum Ramadan merupakan waktu yang tepat merefleksikan hal tersebut.
"Ibadah puasa selama satu bulan penuh harus menjadi momentum mengajak semua komponen bangsa sadar diri, mampu menahan diri dan mampu mengendalikan diri dalam menghadapi tahun politik 2024 untuk mewujudkan pemilu yang aman dan damai berdasarkan prinsip pemilu jurdil,” ujar Amirsyah dikutip dalam laman resmi MUI, Sabtu (25/3/2023).
Diketahui, momentum Ramadan kerap kali menjadi sasaran agenda politik para elite dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Hal itu lumrahnya dilakukan dengan menjadikan tradisi masyarakat untuk membangun solidaritas politik dan keterpilahan elektoral di tahun 2024 nanti, seperti buka bersama (bukber) atau pertemuan dalam majelis-majelis.
Karena itu, Buya Amirsyah mengingatkan bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama. Menurutnya, dibutuhkan kerja sama semua pemangku kepentingan, termasuk umat untuk mewujudkan negara yang aman dan damai.
“Ini merupakan tanggung jawab semua pemangku kepentingan dalam mewujudkan negara yang aman dan damai penuh ampunan Allah SWT (yaitu negara) baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur," jelas dia.
Selain itu, Buya Amirsyah juga turut mengimbau agar umat Islam meningkatkan iman dan taqwa (imtaq). Sehingga terbukti mempu meningkatkan kesabaran dalam menjalankan ibadah puasa.
Hal itu dapat dilakukan dengan memperbanyak sedekah, tadarus Al-Quran serta meningkatkan silaturahim untuk memperkuat ukhuwah. Baik dengan sesama keluarga, tetangga, teman sejawat dan masyarakat umum lainnya.
“Atas dasar itu banyak hikmah yang bisa kita peroleh di antaranya adalah meraih kebaikan dan barokah serta ampunan Allah," tutup dia.
"Ibadah puasa selama satu bulan penuh harus menjadi momentum mengajak semua komponen bangsa sadar diri, mampu menahan diri dan mampu mengendalikan diri dalam menghadapi tahun politik 2024 untuk mewujudkan pemilu yang aman dan damai berdasarkan prinsip pemilu jurdil,” ujar Amirsyah dikutip dalam laman resmi MUI, Sabtu (25/3/2023).
Diketahui, momentum Ramadan kerap kali menjadi sasaran agenda politik para elite dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Hal itu lumrahnya dilakukan dengan menjadikan tradisi masyarakat untuk membangun solidaritas politik dan keterpilahan elektoral di tahun 2024 nanti, seperti buka bersama (bukber) atau pertemuan dalam majelis-majelis.
Karena itu, Buya Amirsyah mengingatkan bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama. Menurutnya, dibutuhkan kerja sama semua pemangku kepentingan, termasuk umat untuk mewujudkan negara yang aman dan damai.
“Ini merupakan tanggung jawab semua pemangku kepentingan dalam mewujudkan negara yang aman dan damai penuh ampunan Allah SWT (yaitu negara) baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur," jelas dia.
Selain itu, Buya Amirsyah juga turut mengimbau agar umat Islam meningkatkan iman dan taqwa (imtaq). Sehingga terbukti mempu meningkatkan kesabaran dalam menjalankan ibadah puasa.
Hal itu dapat dilakukan dengan memperbanyak sedekah, tadarus Al-Quran serta meningkatkan silaturahim untuk memperkuat ukhuwah. Baik dengan sesama keluarga, tetangga, teman sejawat dan masyarakat umum lainnya.
“Atas dasar itu banyak hikmah yang bisa kita peroleh di antaranya adalah meraih kebaikan dan barokah serta ampunan Allah," tutup dia.
(kri)