Anies Nilai Politik Identitas Tak Terhindarkan, Pengamat: Harus Hindari

Jum'at, 24 Maret 2023 - 21:08 WIB
loading...
Anies Nilai Politik Identitas Tak Terhindarkan, Pengamat: Harus Hindari
Bakal Capres 2024 Anies Baswedan menghadiri acara jalan sehat dan tabur benih ikan di Kalimas, Kota Surabaya, Minggu (19/3/2023). FOTO/SINDOnews/LUKMAN HAKIM
A A A
JAKARTA - Bakal calon presiden (Capres) 2024 Anies Baswedan menyebutkan, setiap calon yang bersaing di kontes politik akan selalu memiliki identitas. Karena itu, Anies menilai munculnya politik identitas tak bisa dihindari.

Pakar Komunikasi Politik Emrus Sihombing berharap para kandidat capres maupun cawapres harus konsisten menolak politik identitas pada saat Pilpres 2024.

"Supaya itu enggak berkembang. Tapi ketika para kandidat itu membiarkan, ya sama saja, dia bagian dari politik identitas yang tidak sesuai dengan Pancasila itu, Bhinneka Tunggal Ika," kata Emrus, Jumat (24/3/2023).



Emrus mengingatkan, jangan sampai polarisasi kembali terjadi, yang membuat masyarakat terbelah karena politik identitas. Soal pernyataan Anies Baswedan bahwa politik identitas tidak bisa dihindari dalam kontestasi politik, menurutnya, kemungkinan itu bisa saja terjadi.

"Kalau muncul dari perspektif yang positif boleh, tapi jika muncul dari perspektif negatif bisa saja. Misalnya, dari keturunan A, keturunan yang minoritas di negara ini. Bisa saja diangkat. Itu tidak baik, hindari, enggak boleh," ujarnya.

Menurut Emrus, sebaiknya para kandidat maupun bakal calon nantinya lebih mengedepankan program dan gagasan dalam kontes politik.

Baca juga: Kiai Said Aqil Siroj Sebut Anies Baswedan Santri Nasionalis

Selain itu, Emrus berpendapat, politik identitas kemungkinan dapat dimunculkan oleh sekelompok masyarakat yang berada di luar lingkaran kandidat calon, partai politik, maupun dari para tim sukses.

"Tapi apakah akan muncul eksklusivitas tadi, politik identitas yang sempit? Saya berhipotesa itu akan muncul, tapi yang akan menggelorakan itu nanti bisa saja sekelompok masyarakat atau aktor politik yang tidak berada pada tim sukses resmi, yang bukan dari para kandidat calon, tidak partai politik," katanya.

Jika yang dikatakan Anies terjadi, menurut Emrus, praktik politik identitas dalam kontestasi Pilpres 2024 nantinya bisa menguntungkan atau bisa merugikan.

"Konten yang diperbincangkan bisa menguntungkan Anies, juga bisa merugikan. Kontennya apa kira-kira yang akan disusun? Katakanlah konten yang terkait dengan pembenturan suku dengan suku. Membenturkan agama atau aliran tertentu, bisa saja muncul itu. Lalu apakah yang merugikan dan menguntungkan Anies? tergantung yang akan muncul ke permukaan," ujar Emrus.

Untuk diketahui, Anies Baswedan sebelumnya menyebutkan politik identitas tak bisa dihindari. "Politik identitas itu adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Misalnya calon yang bersaing adalah laki-laki dan perempuan, maka di situ ada identitas gender," ujar Anies di Surabaya, Jumat, 17 Maret 2023.

Anies berharap agar suasana damai dan penuh kebersamaan itu terus dijaga dengan menghadirkan kesetaraan, kesempatan yakni kesetaraan pendidikan bermutu dan kesetaraan untuk pelayanan kesehatan yang baik.

"Keragaman dalam bingkai persatuan menjadi indah dengan hadirnya keadilan," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1847 seconds (0.1#10.140)