Pemuda OKI Indonesia Apresiasi China Damaikan Arab Saudi dan Iran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Organization of Islamic Cooperation Youth Indonesia (Pemuda OKI Indonesia) mengapresiasi pemerintah China yang berhasil menjadi juru damai konflik Arab Saudi-Iran. Konflik kedua negara telah berlangsung selama 7 tahun terakhir.
Hal ini disampaikan Presiden OIC Youth Indonesia Syafii Efendi saat berkunjung bersama rombongan ke Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) China di Jakarta, Rabu (15/3/2023) pekan lalu. Rombongan Pemuda OKI Indonesia diterima penanggung jawab urusan politik, Zang Liang mewakili Dubes China.
"Mewakili kalangan muslim muda Indonesia, kami ucapkan terima kasih dan apresiasi pemerintah China menginisiasi perdamaian konflik 2 negara Islam, Arab Saudi-Iran. Luar biasa," kata Syafii Efendi dalam keterangan tertulis, Senin (20/3/2023).
Baca juga: Iran dan Arab Saudi Berdamai setelah 7 Tahun Bermusuhan
Sekjen OIC Youth Indonesia Bintang Wahyu Saputra menjelaskan peran strategis China dalam upaya menjaga perdamaian dunia, khususnya di dunia Islam. Salah satunya adalah menjadi juru damai konflik antara Arab Saudi dan Iran.
Bintang Wahyu menilai pertemuan untuk mencapai kesepakatan damai yang dilakukan di Beijing pada 10 Maret 2023 itu dinilai sebagai sebuah prestasi diplomasi bagi Pemerintah China di mata internasional.
"China telah mengambil inisiatif menjaga perdamaian kalangan dunia Islam. Karena itu saya mengimbau hendaknya pemuda Islam Indonesia memulai kolaborasi dengan pemerintah China agar kerja sama China-Indonesia yang sudah terjalin semakin besar kapasitasnya," katanya.
Sementara itu, Zang Liang menyampaikan terima kasih atas perhatian OIC Youth Indonesia terhadap langkah China menciptakan perdamaian di kawasan.
"Seperti yang sama-sama kita ketahui bahwa Pemerintah Iran dan Arab Saudi sudah mulai kembali membuka hubungan diplomatik kembali. Bagi kami, ini penting dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman untuk masing-masing negara yang berada di kawasan," katanya.
Untuk diketahui, Iran dan Arab Saudi sepakat berdamai dan memulihkan hubungan diplomatik setelah tujuh tahun bermusuhan, Jumat (10/3/2023). Dalam kesepakatan yang ditengahi China, Teheran dan Riyadh akan membuka kembali kedutaan masing-masing dalam waktu dua bulan.
Kesepakatan itu tercapai setelah pembicaraan kedua pihak yang diadakan di Ibu Kota China, Beijing. "Sebagai hasil dari pembicaraan tersebut, Iran dan Arab Saudi setuju untuk melanjutkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan dalam waktu dua bulan," tulis kantor berita Iran, IRNA.
Media pemerintah Iran tersebut mem-posting foto dan video pertemuan di China. Itu menunjukkan Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran Ali Shamkhani bersama Penasihat Keamanan Nasional Arab Saudi Musaad bin Mohammed al-Aiban dan diplomat senior China Wang Yi.
"Setelah pelaksanaan keputusan, menteri luar negeri kedua negara akan bertemu untuk mempersiapkan pertukaran duta besar," bunyi siaran televisi pemerintah Iran.
Hal ini disampaikan Presiden OIC Youth Indonesia Syafii Efendi saat berkunjung bersama rombongan ke Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) China di Jakarta, Rabu (15/3/2023) pekan lalu. Rombongan Pemuda OKI Indonesia diterima penanggung jawab urusan politik, Zang Liang mewakili Dubes China.
"Mewakili kalangan muslim muda Indonesia, kami ucapkan terima kasih dan apresiasi pemerintah China menginisiasi perdamaian konflik 2 negara Islam, Arab Saudi-Iran. Luar biasa," kata Syafii Efendi dalam keterangan tertulis, Senin (20/3/2023).
Baca juga: Iran dan Arab Saudi Berdamai setelah 7 Tahun Bermusuhan
Sekjen OIC Youth Indonesia Bintang Wahyu Saputra menjelaskan peran strategis China dalam upaya menjaga perdamaian dunia, khususnya di dunia Islam. Salah satunya adalah menjadi juru damai konflik antara Arab Saudi dan Iran.
Bintang Wahyu menilai pertemuan untuk mencapai kesepakatan damai yang dilakukan di Beijing pada 10 Maret 2023 itu dinilai sebagai sebuah prestasi diplomasi bagi Pemerintah China di mata internasional.
"China telah mengambil inisiatif menjaga perdamaian kalangan dunia Islam. Karena itu saya mengimbau hendaknya pemuda Islam Indonesia memulai kolaborasi dengan pemerintah China agar kerja sama China-Indonesia yang sudah terjalin semakin besar kapasitasnya," katanya.
Sementara itu, Zang Liang menyampaikan terima kasih atas perhatian OIC Youth Indonesia terhadap langkah China menciptakan perdamaian di kawasan.
"Seperti yang sama-sama kita ketahui bahwa Pemerintah Iran dan Arab Saudi sudah mulai kembali membuka hubungan diplomatik kembali. Bagi kami, ini penting dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman untuk masing-masing negara yang berada di kawasan," katanya.
Untuk diketahui, Iran dan Arab Saudi sepakat berdamai dan memulihkan hubungan diplomatik setelah tujuh tahun bermusuhan, Jumat (10/3/2023). Dalam kesepakatan yang ditengahi China, Teheran dan Riyadh akan membuka kembali kedutaan masing-masing dalam waktu dua bulan.
Kesepakatan itu tercapai setelah pembicaraan kedua pihak yang diadakan di Ibu Kota China, Beijing. "Sebagai hasil dari pembicaraan tersebut, Iran dan Arab Saudi setuju untuk melanjutkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan dalam waktu dua bulan," tulis kantor berita Iran, IRNA.
Media pemerintah Iran tersebut mem-posting foto dan video pertemuan di China. Itu menunjukkan Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran Ali Shamkhani bersama Penasihat Keamanan Nasional Arab Saudi Musaad bin Mohammed al-Aiban dan diplomat senior China Wang Yi.
"Setelah pelaksanaan keputusan, menteri luar negeri kedua negara akan bertemu untuk mempersiapkan pertukaran duta besar," bunyi siaran televisi pemerintah Iran.
(abd)