Survei SMRC: Elektabilitas PDIP, Gerindra, PKB Naik
loading...
A
A
A
JAKARTA - PDIP kokoh di puncak survei elektabilitas parpol menjelang Pemilu 2024. Hal itu tercermin dari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) di awal Maret 2023.
"PDIP mendapatkan dukungan terbesar, 23,4%; disusul Gerindra 14,1%; PKB 10,3%; Golkar 9,1%; Nasdem 7%; Demokrat 5,9%; PKS 5,7%; PPP 2,4%; PAN 1,9%; dan PSI 1,1%," Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam keterangannya yang dikutip Senin (20/3/2023).
Sementara partai peserta pemilu lainnya mendapatkan suara di bawah 1%. Adapun responden yang belum tidak menjawab atau belum mengetahui sikap politiknya sebesar 15,3%.
Lebih lanjut, Deni berkata elektabilitas PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan PKB naik bila dibandingkan hasil Pemilu 2019. "Dukungan kepada PDIP naik dari 19,3% menjadi 23,4%," kata Deni.
"Elektabilitas Gerindra naik dari 12,6% menjadi 14,1%. PKB juga mengalami sedikit penguatan dari 9,7% menjadi 10,3%. Sementara partai-partai lain mendapatkan dukungan lebih rendah dari perolehan Pemilu 2019. Elektabilitas sebagian besar partai belum pulih,” kata Deni.
Deni menilai, terbuka kemungkinan perubahan perolehan suara masing-masing partai. Hal ini disebabkan lantaran masih tingginya publik yang belum menentukan pilihan, yakni 15,3%.
“Setiap partai masih punya peluang menaikkan dukungan karena masih ada sekitar 15,3% pemilih yang belum menentukan pilihan,” terang Deni.
Sebagai informasi, survei itu dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 2-11 Maret 2023. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 1061 atau 87%. Adapun margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95%.
"PDIP mendapatkan dukungan terbesar, 23,4%; disusul Gerindra 14,1%; PKB 10,3%; Golkar 9,1%; Nasdem 7%; Demokrat 5,9%; PKS 5,7%; PPP 2,4%; PAN 1,9%; dan PSI 1,1%," Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam keterangannya yang dikutip Senin (20/3/2023).
Sementara partai peserta pemilu lainnya mendapatkan suara di bawah 1%. Adapun responden yang belum tidak menjawab atau belum mengetahui sikap politiknya sebesar 15,3%.
Lebih lanjut, Deni berkata elektabilitas PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan PKB naik bila dibandingkan hasil Pemilu 2019. "Dukungan kepada PDIP naik dari 19,3% menjadi 23,4%," kata Deni.
"Elektabilitas Gerindra naik dari 12,6% menjadi 14,1%. PKB juga mengalami sedikit penguatan dari 9,7% menjadi 10,3%. Sementara partai-partai lain mendapatkan dukungan lebih rendah dari perolehan Pemilu 2019. Elektabilitas sebagian besar partai belum pulih,” kata Deni.
Deni menilai, terbuka kemungkinan perubahan perolehan suara masing-masing partai. Hal ini disebabkan lantaran masih tingginya publik yang belum menentukan pilihan, yakni 15,3%.
“Setiap partai masih punya peluang menaikkan dukungan karena masih ada sekitar 15,3% pemilih yang belum menentukan pilihan,” terang Deni.
Sebagai informasi, survei itu dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 2-11 Maret 2023. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 1061 atau 87%. Adapun margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95%.
(muh)