Para Manusia Tegar untuk Dedikasi yang Tak Berujung demi Membangun SDM

Jum'at, 17 Maret 2023 - 20:38 WIB
loading...
A A A
"Ada faktor itu, faskes kesehatan. Tapi saya yakin, kalau orang yang berdomisili di situ dengan harapan Pemerintah Kutai Barat bisa bermitra dengan universitas mana, untuk memanfaatkan SDM lokal yang tinggal di daerah itu. Tidak mungkin dia menolak lagi, kalau itu mereka perhatikan, saya yakin mereka tidak akan menolak," kata Agustinus.

Baca juga: Lestarikan Budaya Lokal dengan Mengenalkan Lagu dan Kesenian Daerah

Hal ini ditegaskan Agustina, agar pendidikan di daerah, terutamannya di wilayah pedalaman bisa mengejar ketertinggalan di kota.

"Supaya kami yang ada di pedalaman ini diperhatikan tidak jauh beda dengan yang ada di kota, supaya pendidikan itu merata," tandasnya.

Susahnya Sinyal Internet

Sementara Deny Liongson, guru kelas di SD 003 Long Iram mengungkapkan, sulitnya sinyal internet di pedalaman. Hal itu diungkapkan menyampaikan keluhan para guru di pelosok yang kesulitan saat harus men-download kurikulum pendidikan yang kerap berubah secara cepat.

"Sehingga kita ini, saya sebagai guru sangat bingung juga yang mana harus kita terapkan, yang mana harus dilaksanakan. Sehingga di bawah ini terutama kami, ada beberapa kampung itu sinyal internetnya susah," kata Deny.

"Jadi kalau harus terima transfer data, download itu agak kesusahan. Kalau yang seputar kecamatan, di Long Iram ini memang sinyalnya masih kencang," tambahnya.

Diungkapkan Deny, bahkan ada beberapa kampung di Long Iram yang benar-benar susah sinyal. Hal ini yang menjadi hambatan untuk menerapkan kurikulum pendidikan.

"Tapi nanti kalau beralih ke Hulu, karena kami di Kecamatan Long Iram ini ada 11 Kampung, yang dua kampung di terhulu itu mereka harus mendekat ke arah kantor desa yang ada wifi dari kementerian itu, baru mereka download," jelasnya.

"Nah itu tolong sampaikan ke Pak Menteri, tolong kalau mau ganti kurikulum untuk memperhatikan yang di desa ini. Kalau di sana kota, kalau ganti kurikulum, mereka langsung terima. Sementara kita di sini belum. Baru pelatihan kurikulum merdeka," tutupnya.

Di sisi lain, sentuhan Tanoto Foundation yang bersinergi dengan Pemkab Kutai Barat, khususnya Dinas Pendidikan Kubar, memberikan secercah harapan untuk membangkitkan dan memberikan semangat bagi mereka. Agar pembangunan kualitas SDM terutama di bidang pendidikan bisa lebih tertata.

Lewat guru penggerak yang merupakan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Tanoto Foundation kemudian menjadi salah satu organisasi filantropi yang ditunjuk Kemendikbud untuk menjadi salah satu organisasi penggerak, namun menggunakan dana mandiri atau independen.

Pendidikan guru penggerak, juga membekali guru penggerak keterampilan mengambil keputusan. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan penting karena sebagai kepala sekolah nantinya akan dihadapkan pada suatu keadaan pengambilan keputusan.

Organisasi ini merupakan organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981 atas keyakinan bahwa setiap individu harus memiliki kesempatan untuk mewujudkan potensinya secara penuh.

Programnya dirancang berdasarkan filosofi bahwa pendidikan berkualitas mempercepat kesetaraan peluang. Dengan mengembangkan potensi individu dan memperbaiki taraf hidup melalui pendidikan berkualitas dari usia dini sampai usia berkarya. Tiga pilar komitmennya adalah memperbaiki lingkungan belajar, mengembangkan pemimpin masa depan, dan memfasilitasi riset.
Para Manusia Tegar untuk Dedikasi yang Tak Berujung demi Membangun SDM

Saat menyeberang Sungai Mahakam. Foto/SINDOnews

Untuk diketahui, Long Iram merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur. Daerah ini berada terpencil dari akses perkotaan. Saat SINDOnews mengunjungi sekolah di Long Iram, dengan menyeberangi sungai Mahakam, tengah diadakan pelatihan.

Pelatihan tersebut dibagi dalam tiga kategori/kelas, yaitu, Kategori MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) dengan target peserta satu kepala sekolah dan satu guru senior. Kedua Kategori Pembelajaran Kelas Awal dengan target peserta dua guru kelas awal (kelas 1-3). Ketiga, Kategori Pembelajaran Kelas Tinggi dengan target peserta tiga guru kelas tinggi (kelas 4-6).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0792 seconds (0.1#10.140)