PPP Sebut Erick Thohir Diinginkan Banyak Kader Partai KIB Jadi Cawapres
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyebut Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) terkuat di internal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Menurutnya, banyak kader partai anggota KIB yang menginginkan Menteri BUMN itu menjadi cawapres.
"Erick Thohir iya paling kuat untuk cawapres," kata Arsul Sani, Sabtu (11/3/2023).
Selain Erick Thohir, kata Arsul Sani, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno juga nama lain yang muncul dalam internal KIB. Namun, diakuinya, Erick Thohir menjadi pilihan utama kader PPP di daerah.
Menurut Arsul Sani, Erick Thohir dan PPP memiliki hubungan sangat dekat. Apalagi keduanya sama-sama fokus dalam membangun Indonesia melalui penguatan ekonomi umat dan syariah. Erick Thohir adalah Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang bertugas mengembangkan perekonomian syariah dan industri halal dalam negeri agar bisa bersaing dengan negara lain.
Selain itu, mantan Presiden Inter Milan ini juga sudah berkali–kali menjadi tamu kehormatan dalam acara PPP. Seperti saat Harlah ke-50 PPP, pembekalan kader perempuan PPP, dan pembakalan kader di Jawa Tengah (Jateng). Dalam acara–acara tersebut nama Erick Thohir selalu dielu-elukan sebagai capres ataupun cawapres oleh para kader PPP.
Terkait wacana duet Ganjar Pranowo-Erick Thohir yang disampaikan Partai Amanat Nasional (PAN), PPP membuka peluang itu. Apalagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah diisukan mengajak PPP untuk berkoalisi.
"Ada yang menyuarakan PPP bisa berkoalisi dengan PDIP, kami berterima kasih dan terhormat juga diajak untuk berkoalisi dengan partai terbesar di negara ini. Partai pemenang pemilu. Ini kan proses masih berjalan," katanya.
Arsul Sani menjelaskan, koalisi harus mempertimbangkan bagaimana pembangunan Indonesia periode 2024 sampai 2029. PPP ingin ada keberlanjutan pembangunan yang telah dilakukan 10 tahun terakhir baik pembangunan fisik maupun nonfisik.
"Itu prinsip PPP. Ini cari kesesuaian artinya dengan partai dengan prinsip kontinuitas maka kemungkinan berkoalisi itu menjadi terbuka lebar," katanya.
Untuk diketahui, KIB merupakan koalisi yang dibentuk oleh tiga partai politik, yakni Partai Golkar, PAN, dan PPP. Meski telah dibentuk, tapi koalisi ini belum menentukan siapa yang akan diusung menjadi capres-cawapres 2024.
PAN sendiri telah secara terang menyatakan dukungan kepada duet Ganjar Pranowo dan Erick Thohir. Dukungan itu disampaikan terbuka oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat Rakernas PAN di Semarang, Jawa Tengah, 26 Februari 2023 yang juga dihadiri Presiden Jokowi.
"Jalan-Jalan ke Simpanglima, Jangan lupa beli lunpia, Kalau Pak Ganjar dan Pak Erick bersama, Insya Allah Indonesia tambah jaya," kata Zulhas disambut tepuk tangan ribuan audiens.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
"Erick Thohir iya paling kuat untuk cawapres," kata Arsul Sani, Sabtu (11/3/2023).
Selain Erick Thohir, kata Arsul Sani, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno juga nama lain yang muncul dalam internal KIB. Namun, diakuinya, Erick Thohir menjadi pilihan utama kader PPP di daerah.
Menurut Arsul Sani, Erick Thohir dan PPP memiliki hubungan sangat dekat. Apalagi keduanya sama-sama fokus dalam membangun Indonesia melalui penguatan ekonomi umat dan syariah. Erick Thohir adalah Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang bertugas mengembangkan perekonomian syariah dan industri halal dalam negeri agar bisa bersaing dengan negara lain.
Selain itu, mantan Presiden Inter Milan ini juga sudah berkali–kali menjadi tamu kehormatan dalam acara PPP. Seperti saat Harlah ke-50 PPP, pembekalan kader perempuan PPP, dan pembakalan kader di Jawa Tengah (Jateng). Dalam acara–acara tersebut nama Erick Thohir selalu dielu-elukan sebagai capres ataupun cawapres oleh para kader PPP.
Terkait wacana duet Ganjar Pranowo-Erick Thohir yang disampaikan Partai Amanat Nasional (PAN), PPP membuka peluang itu. Apalagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah diisukan mengajak PPP untuk berkoalisi.
"Ada yang menyuarakan PPP bisa berkoalisi dengan PDIP, kami berterima kasih dan terhormat juga diajak untuk berkoalisi dengan partai terbesar di negara ini. Partai pemenang pemilu. Ini kan proses masih berjalan," katanya.
Arsul Sani menjelaskan, koalisi harus mempertimbangkan bagaimana pembangunan Indonesia periode 2024 sampai 2029. PPP ingin ada keberlanjutan pembangunan yang telah dilakukan 10 tahun terakhir baik pembangunan fisik maupun nonfisik.
"Itu prinsip PPP. Ini cari kesesuaian artinya dengan partai dengan prinsip kontinuitas maka kemungkinan berkoalisi itu menjadi terbuka lebar," katanya.
Untuk diketahui, KIB merupakan koalisi yang dibentuk oleh tiga partai politik, yakni Partai Golkar, PAN, dan PPP. Meski telah dibentuk, tapi koalisi ini belum menentukan siapa yang akan diusung menjadi capres-cawapres 2024.
PAN sendiri telah secara terang menyatakan dukungan kepada duet Ganjar Pranowo dan Erick Thohir. Dukungan itu disampaikan terbuka oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat Rakernas PAN di Semarang, Jawa Tengah, 26 Februari 2023 yang juga dihadiri Presiden Jokowi.
"Jalan-Jalan ke Simpanglima, Jangan lupa beli lunpia, Kalau Pak Ganjar dan Pak Erick bersama, Insya Allah Indonesia tambah jaya," kata Zulhas disambut tepuk tangan ribuan audiens.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(abd)