Ramalan Seismolog Belanda soal Gempa Besar Meleset, BMKG: Ternyata Memang Zonk

Rabu, 08 Maret 2023 - 13:30 WIB
loading...
Ramalan Seismolog Belanda...
Frank Hoogerbeets, seismolog Belanda yang prediksi gempa besar akan mengguncang tiga wilayah Indonesia pada awal Maret 2023. Foto/NTV
A A A
JAKARTA - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menanggapi ramalan ahli geologi asal Belanda Frank Hoogerbeets terkait gempa bumi besar dengan magnitudo 7 hingga 8 di sejumlah negara, termasuk Indonesia, pada 3-4 Maret atau 6-7 Maret. Ramalan gempa yang disampaikan melalui kanal YouTube Solar System Geometry Survey (SSGEOS) pada 27 Februari 2023 itu nyatanya tidak terbukti.

Dalam ramalan Frank Hoogerbeets, gempa besar akan melanda wilayah pantai barat Amerika Utara dan Pantai Kermadec, juga Pasifik Barat mulai dari wilayah Kamchatka, Kepulauan Kuril, dan Jepang Utara, Filipina, Sulawesi, Halmahera, hingga Laut Banda Indonesia.

"Periode ramalan gempa yang ramai dibicarakan sudah lewat semalam, dan ternyata memang zonk. Entah kapan lagi heboh dan viral ramalan semacam ini. Sebuah tantangan untuk edukasi publik dari kami dan teman-teman media. Kawan-kawan kita masih banyak yang kagetan, gumunan, dengan ramalan tak berdasar empirik," cuit Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di akun Twitternya, Rabu (8/3/2023).



Daryono saat dihubungi MNC Portal pada Jumat, 3 Maret 2023, juga menegaskan, sebagai seismolog dia belum mempercayai prediksi gempa seperti yang dikeluarkan oleh Frank Hoogerbeets. Daryono mengaku skeptis dengan teori yang digunakan oleh Hoogerbeets dalam memprediksi gempa.

"Teori atau konsep prediksi sangat banyak tapi yang valid konsisten, tepat akurat belum ada, tapi oke lah ini kita terima sebagai pesan kesiangan ini, sah-sah saja. Tapi dalam kontek konsep atau teori saya skeptis," katanya.

Daryono menegaskan, BMKG telah melakukan kegiatan prediksi gempa melalui monitoring geomagnet, radon, kajian Vp/Vs, Total electron content. Semua masih dalam kajian dan belum operasional dan masih terus didalami. "Ada yang konsisten ada yang belum terkait prediksi gempa ini," katanya.

Karena itu, kata Daryono, kajian BMKG belum dioperasionalkan untuk info publik karena masih ada yang belum konsisten. "Jangan sampai kita keluarkan prediksi, kemudian masyarakat resah ketakutan tahunya tidak terjadi," katanya.

Baca juga: Profil Frank Hoogerbeets, Peramal Gempa Turki yang Prediksi Gempa Besar di Dunia

Sebelumnya, Frank Hoogerbeets, seorang seismolog Belanda yang mendadak viral karena meramalkan gempa dahsyat di Turki dan Suriah tiga hari sebelum kejadian. Dia baru-baru ini meramalkan bahwa gempa besar akan mengguncang beberapa wilayah Indonesia antara 2 hingga 5 Maret 2023.

Prediksinya itu disampaikan dalam video yang diunggah di kanal Youtube Solar System Geometry Survey pada 27 Februari 2023. Dalam video tersebut, Frank Hoogerbeets mengatakan gempa bakal terjadi di Indonesia, yang akan membentang ribuan kilometer dan mencakup tiga wilayah, Sulawesi, Halmahera, dan Laut Banda.

"Pekan pertama bulan Maret akan menjadi sangat kritis. Konvergensi geometri planet kritis sekitar 2 dan 5 Maret dapat mengakibatkan aktivitas seismik besar hingga sangat besar, bahkan mungkin gempa dorong besar sekitar 3 dan 4 Maret dan/atau 6 dan 7 Maret," kata Hoogerbeets.

Dalam video itu sendiri, seismolog mengklaim kekuatan gempa yang diduga akan terjadi "mungkin lebih dari 8 skala richter (SR)".

"Daerah yang terkena dampak dapat membentang ribuan kilometer, dari Semenanjung Kamchatka dan Kepulauan Kuril di Timur Jauh Rusia, hingga ke Filipina dan Indonesia," ungkap Hoogerbeets.

"Saya tidak melebih-lebihkan. Saya tidak mencoba menciptakan rasa takut. Ini peringatan," tegas ilmuwan yang bekerja di Solar System Geometry Survey (SSGEOS).
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1517 seconds (0.1#10.140)