4 Jenderal Polisi Berkarier Moncer Kelahiran Semarang, Nomor 1 Jadi Pengendali Keuangan Polri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jenderal polisi berkarier moncer beberapa di antaranya merupakan kelahiran Semarang, Jawa Tengah. Salah satunya menjadi pengendali keuangan Polri.
Di lingkungan Polri, jenderal merupakan pangkat untuk golongan perwira tinggi. Terdapat 4 tingkatan jenderal yang ditunjukkan dengan tanda bintang emas di pundaknya.
Pangkat tertinggi adalah Jenderal Polisi. Lambang pangkat ini adalah empat bintang. Di bawahnya Komisaris Jenderal (Komjen) yang ditandai dengan lambang tiga bintang, lalu Inspektur Jenderal (Irjen) dengan lambang dua bintang, dan Brigadir Jenderal (Brigjen) yang ditunjukkan dengan tanda bintang satu.
Lalu siapa saja jenderal polisi berkarier moncer yang lahir di Semarang? Berikut ini beberapa di antaranya:
FOTO/DOK.PUSKEU POLRI
Lukas Akbar Abriari merupakan jenderal polisi bintang satu kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 5 Oktober 1968. Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1990 tersebut saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Keuangan Polri.
Anggota Polri yang berpengalaman di bidang reserse ini pertama kali dipercaya menjadi pemimpin teritori saat diangkat menjadi Kapolsek Rantepao Polres Tator Polda Sulawesi Selatan pada 1993. Setelah itu, kariernya terus menanjak menjadi Kasatserse Polres Tator (1994), Kasat Serse Polres Gowa (1995), dan Wakasat Serse Poltabes Ujung Pandang Polda Sulses 1997.
Sukses di Sulawesi, Lukas Akbar Abriari kemudian dipindah ke Lampung pada 2007. Ia sempat menjabat Kasat III Dit Reskrim Polda Lampung, Kapolres Way Kanan, dan Kapolres Lampung Utara. Selanjutnya, Lukas ditarik menjadi Wakapolresta Bekasi Kota (2011) dan Ksubdit IB Dittitpidter Bareskrim Polri (2013).
Setelah malang melintang dengan berbagai jabatan, lulusan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 2001 ini akhirnya pecah bintang. Lukas Akbar dipromosikan menjadi Wakapolda Maluku Utara pada 2019. Setahun kemudian ia dimutasi menjadi Kepala Pusat Keuangan (Kapuskeu) Polri.
Pada 2022, Brigjen Lukas Akbar Abriari meluncurkan Puskeu Presisi yang bisa memantau secara realtime realisasi anggaran belanja di satker jajaran Polri. Puskeu Presisi berperan dalam pencocokan data laporan keuangan tingkat instansi.
"Bisa mudah mengelola dan merekonsiliasi data dengan cepat untuk satker di jajaran," kata Brigjen Lukas dikutip dari situs Humas Polri, Sabtu (4/3/2023).
FOTO/INSTAGRAM Bedjo Sulaksono
Jenderal polisi kelahiran Semarang selanjutnya adalah Irjen Pol (Purn) Bedjo Sulaksono. Jabatan terakhir anggota Polri kelahiran 26 Juli 1962 ini adalah Inspektur Wilayah (Irwil) II Itwasum Polri. Menjelang pensiun, Bedjo Sulaksono dimutasi sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.
Lulusan Akademi ABRI (Akabri) 1985 ini mengawali kariernya di Polri sebagai Kapolsek Muara Gembong Polres Metro Bekasi (1989). Setahun kemudian dipindah menjadi Kapolsek Bantar Gebang.
Bedji Sulaksono kemudian ditugaskan ke Kalimantan Timur pada 1993. Hampir 10 tahun, ia berada di Kaltim dengan berbagai jabatan, sebelum akhirnya dipindah ke Polda Jawa Tengah.
Setelah mengemban berbagai tugas jabatan, Bedjo Sulaksono menembus pangkat jenderal bintang satu pada 2018. Alumnus Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1993 ini dipromosikan menjadi Irwil II Itwasum Polri.
Dua tahun kemudian, Bedjo Sulaksono dimutasi menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri. Saat pensiuan pangkatnya naik menjadi Irjen atau jenderal bintang 2.
FOTO/IST
Irjen Pol (Purn) Ngadino juga merupakan jenderal polisi kelahiran Semarang. Sebelum pensiuan, pria kelahiran 26 Februari 1958 itu menjabat Kapolda Sumatra Utara.
Ngadino merupakan lulusan Akademi ABRI (Akabri) tahun 1982. Ia mengawali karier di Polda Sulawesi Selatan dan Tenggara (Sulselra) pada 1984. Tiga tahun kemudian ia ditarik ke Polda Metro Jaya. Sejumlah jabatan ia emban antara lain Instruktur Madya Seba Polri Dit Diklat Polda Metro Jaya, Kapolsekta Bekasi Polres Metro Bekasi Polda Metro Jaya, dan Kapolsek Pancoran Polres Metro Jaksel Polda Metro Jaya.
Lulusan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1989 ini pernah diangkat menjadi Kapolresta Malang (1999) dan Kapoltabes Padang (2003). Ngadino pecah bintang saat diangkat menjadi Wakapolda Kepulauan Bangka Belitung pada 2006.
Pangkatnya naik menjadi jenderal bintang dua atau Irjen saat dipromosikan menjadi Kapolda Sulawesi Tenggara pada 2012. Setahun kemudian, ia dimutasi menjadi Wakabaharkam Polri, dan sebelum pensiun menjabat Kapolda Sumatera Utara.
FOTO/DOK.MPI
Komjen Pol Anang Revandoko merupakan jenderal polisi kelahiran Semarang, 14 Oktober 1965. Saat ini, jenderal polisi bintang 3 itu menjabat sebagai Komandan Korps Brimob (Dankor Brimob).
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 ini diangkat menjadi Dankor Brimob sejak 2 Agustus 2019. Pangkatnya naik menjadi Komjen atau naik pangkat satu tingkat setelah diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara RI.
Beleid itu diterbitkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 7 April 2022. Dalam Perpres disebutkan Dankorbrimob Polri diisi oleh pangkat Komjen atau setara dengan Eselon IA. Anang Revandoko kemudian resmi dilantik jadi Komjen pada 29 Juni 2022.
Anang Revandoko mengawali karier di Polri sebagai menjabat Paur Pelatihan Dasar (Latsar) Brimob Polda Jawa Tengah pada 1989 atau selepas lulus dari Akpol. Selanjutnya, Anang dipromosikan sebagai Wakil Komandan Kompi (Wadanki) 5108 Brimob Simongan pada 1993, dan Wakil Komandan Batalyon (Wadanyon) D Men I Korps Brimob Polri pada 1998.
Kariernya terus menanjak. Anang kemudian dipercaya menjabat Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Riau pada 2005. Setahun kemudian, Anang Dipromosikan menjabat Kapolres Rokan Hilir Polda Riau (2006) dan Kapolres Bengkalis Polda Riau (2007-2008). Setelah itu, Anang dipercaya menjabat Kasubag Opsdagri Bagkermaops Sdeops Polri (2008), Kasubag Kermaops Dagri Bagkermaopsdagri Sdeops Polri (2008-2009), Danpuslat Korbrimob Polri (2009-2010), dan Dansat II/Pelopor Korbrimob Polri (2010-2013) Selanjutnya, portofolionya juga diwarnai dengan penugasan di Bumi Serambi Mekah. Pada 2013-2014 Anang dipercaya sebagai Karo Ops Polda Aceh.
Setelah itu dia ditarik ke Mabes Polri dengan jabatan Kabag Pembinaan Fungsi (Infung), Biro Perencanaan dan Administrasi (Rorenmin) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri (2014-2015). Pada 2015 dia dipromosikan sebagai orang nomor 2 di Korbrimob Polri.
Selanjutnya pada 2017 Anang ditunjuk Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sebagai Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng). Dia menggantikan posisi Brigjen Fakhrizal yang dirotasi sebagai Kapolda Sumatera Barat. Pengabdiannya di Kalteng hanya dua tahun. Berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/2023/VIII/KEP./2019 tertanggal 2 Agustus 2019 yang ditandatangani oleh Asisten SDM Kapolri, Irjen Pol Eko Indra Heri, Anang diberi tugas baru sebagai Dankorbrimob Polri.
Saat menjabat Wakakor Brimob Polri, Anang pernah terlibat dalam penanganan Bom Sarinah-Thamrin pada 14 Januari 2016. Dengan bersenjata lengkap, Anang memimpin langsung penyerbuan ke dalam Skyline Building, yang menjadi salah satu titik lokasi ledakan. Tak butuh lama, Anang dan pasukannya berhasil melumpuhkan pelaku teror di dalam Skyline Building.
Di lingkungan Polri, jenderal merupakan pangkat untuk golongan perwira tinggi. Terdapat 4 tingkatan jenderal yang ditunjukkan dengan tanda bintang emas di pundaknya.
Pangkat tertinggi adalah Jenderal Polisi. Lambang pangkat ini adalah empat bintang. Di bawahnya Komisaris Jenderal (Komjen) yang ditandai dengan lambang tiga bintang, lalu Inspektur Jenderal (Irjen) dengan lambang dua bintang, dan Brigadir Jenderal (Brigjen) yang ditunjukkan dengan tanda bintang satu.
Lalu siapa saja jenderal polisi berkarier moncer yang lahir di Semarang? Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Brigjen Pol Lukas Akbar Abriari, SIK, MH
FOTO/DOK.PUSKEU POLRI
Lukas Akbar Abriari merupakan jenderal polisi bintang satu kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 5 Oktober 1968. Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1990 tersebut saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Keuangan Polri.
Anggota Polri yang berpengalaman di bidang reserse ini pertama kali dipercaya menjadi pemimpin teritori saat diangkat menjadi Kapolsek Rantepao Polres Tator Polda Sulawesi Selatan pada 1993. Setelah itu, kariernya terus menanjak menjadi Kasatserse Polres Tator (1994), Kasat Serse Polres Gowa (1995), dan Wakasat Serse Poltabes Ujung Pandang Polda Sulses 1997.
Sukses di Sulawesi, Lukas Akbar Abriari kemudian dipindah ke Lampung pada 2007. Ia sempat menjabat Kasat III Dit Reskrim Polda Lampung, Kapolres Way Kanan, dan Kapolres Lampung Utara. Selanjutnya, Lukas ditarik menjadi Wakapolresta Bekasi Kota (2011) dan Ksubdit IB Dittitpidter Bareskrim Polri (2013).
Setelah malang melintang dengan berbagai jabatan, lulusan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 2001 ini akhirnya pecah bintang. Lukas Akbar dipromosikan menjadi Wakapolda Maluku Utara pada 2019. Setahun kemudian ia dimutasi menjadi Kepala Pusat Keuangan (Kapuskeu) Polri.
Pada 2022, Brigjen Lukas Akbar Abriari meluncurkan Puskeu Presisi yang bisa memantau secara realtime realisasi anggaran belanja di satker jajaran Polri. Puskeu Presisi berperan dalam pencocokan data laporan keuangan tingkat instansi.
"Bisa mudah mengelola dan merekonsiliasi data dengan cepat untuk satker di jajaran," kata Brigjen Lukas dikutip dari situs Humas Polri, Sabtu (4/3/2023).
2. Irjen Pol (Purn) Drs Bedjo Sulaksono
FOTO/INSTAGRAM Bedjo Sulaksono
Jenderal polisi kelahiran Semarang selanjutnya adalah Irjen Pol (Purn) Bedjo Sulaksono. Jabatan terakhir anggota Polri kelahiran 26 Juli 1962 ini adalah Inspektur Wilayah (Irwil) II Itwasum Polri. Menjelang pensiun, Bedjo Sulaksono dimutasi sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.
Lulusan Akademi ABRI (Akabri) 1985 ini mengawali kariernya di Polri sebagai Kapolsek Muara Gembong Polres Metro Bekasi (1989). Setahun kemudian dipindah menjadi Kapolsek Bantar Gebang.
Bedji Sulaksono kemudian ditugaskan ke Kalimantan Timur pada 1993. Hampir 10 tahun, ia berada di Kaltim dengan berbagai jabatan, sebelum akhirnya dipindah ke Polda Jawa Tengah.
Setelah mengemban berbagai tugas jabatan, Bedjo Sulaksono menembus pangkat jenderal bintang satu pada 2018. Alumnus Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1993 ini dipromosikan menjadi Irwil II Itwasum Polri.
Dua tahun kemudian, Bedjo Sulaksono dimutasi menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri. Saat pensiuan pangkatnya naik menjadi Irjen atau jenderal bintang 2.
3. Irjen Pol (Purn) Drs Ngadino, SH, MM
FOTO/IST
Irjen Pol (Purn) Ngadino juga merupakan jenderal polisi kelahiran Semarang. Sebelum pensiuan, pria kelahiran 26 Februari 1958 itu menjabat Kapolda Sumatra Utara.
Ngadino merupakan lulusan Akademi ABRI (Akabri) tahun 1982. Ia mengawali karier di Polda Sulawesi Selatan dan Tenggara (Sulselra) pada 1984. Tiga tahun kemudian ia ditarik ke Polda Metro Jaya. Sejumlah jabatan ia emban antara lain Instruktur Madya Seba Polri Dit Diklat Polda Metro Jaya, Kapolsekta Bekasi Polres Metro Bekasi Polda Metro Jaya, dan Kapolsek Pancoran Polres Metro Jaksel Polda Metro Jaya.
Lulusan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1989 ini pernah diangkat menjadi Kapolresta Malang (1999) dan Kapoltabes Padang (2003). Ngadino pecah bintang saat diangkat menjadi Wakapolda Kepulauan Bangka Belitung pada 2006.
Pangkatnya naik menjadi jenderal bintang dua atau Irjen saat dipromosikan menjadi Kapolda Sulawesi Tenggara pada 2012. Setahun kemudian, ia dimutasi menjadi Wakabaharkam Polri, dan sebelum pensiun menjabat Kapolda Sumatera Utara.
4. Komjen Pol Drs Anang Revandoko
FOTO/DOK.MPI
Komjen Pol Anang Revandoko merupakan jenderal polisi kelahiran Semarang, 14 Oktober 1965. Saat ini, jenderal polisi bintang 3 itu menjabat sebagai Komandan Korps Brimob (Dankor Brimob).
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 ini diangkat menjadi Dankor Brimob sejak 2 Agustus 2019. Pangkatnya naik menjadi Komjen atau naik pangkat satu tingkat setelah diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara RI.
Beleid itu diterbitkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 7 April 2022. Dalam Perpres disebutkan Dankorbrimob Polri diisi oleh pangkat Komjen atau setara dengan Eselon IA. Anang Revandoko kemudian resmi dilantik jadi Komjen pada 29 Juni 2022.
Anang Revandoko mengawali karier di Polri sebagai menjabat Paur Pelatihan Dasar (Latsar) Brimob Polda Jawa Tengah pada 1989 atau selepas lulus dari Akpol. Selanjutnya, Anang dipromosikan sebagai Wakil Komandan Kompi (Wadanki) 5108 Brimob Simongan pada 1993, dan Wakil Komandan Batalyon (Wadanyon) D Men I Korps Brimob Polri pada 1998.
Kariernya terus menanjak. Anang kemudian dipercaya menjabat Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Riau pada 2005. Setahun kemudian, Anang Dipromosikan menjabat Kapolres Rokan Hilir Polda Riau (2006) dan Kapolres Bengkalis Polda Riau (2007-2008). Setelah itu, Anang dipercaya menjabat Kasubag Opsdagri Bagkermaops Sdeops Polri (2008), Kasubag Kermaops Dagri Bagkermaopsdagri Sdeops Polri (2008-2009), Danpuslat Korbrimob Polri (2009-2010), dan Dansat II/Pelopor Korbrimob Polri (2010-2013) Selanjutnya, portofolionya juga diwarnai dengan penugasan di Bumi Serambi Mekah. Pada 2013-2014 Anang dipercaya sebagai Karo Ops Polda Aceh.
Setelah itu dia ditarik ke Mabes Polri dengan jabatan Kabag Pembinaan Fungsi (Infung), Biro Perencanaan dan Administrasi (Rorenmin) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri (2014-2015). Pada 2015 dia dipromosikan sebagai orang nomor 2 di Korbrimob Polri.
Selanjutnya pada 2017 Anang ditunjuk Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sebagai Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng). Dia menggantikan posisi Brigjen Fakhrizal yang dirotasi sebagai Kapolda Sumatera Barat. Pengabdiannya di Kalteng hanya dua tahun. Berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/2023/VIII/KEP./2019 tertanggal 2 Agustus 2019 yang ditandatangani oleh Asisten SDM Kapolri, Irjen Pol Eko Indra Heri, Anang diberi tugas baru sebagai Dankorbrimob Polri.
Saat menjabat Wakakor Brimob Polri, Anang pernah terlibat dalam penanganan Bom Sarinah-Thamrin pada 14 Januari 2016. Dengan bersenjata lengkap, Anang memimpin langsung penyerbuan ke dalam Skyline Building, yang menjadi salah satu titik lokasi ledakan. Tak butuh lama, Anang dan pasukannya berhasil melumpuhkan pelaku teror di dalam Skyline Building.
(abd)