Danjen Kopassus Alumni Akmil 1980-an, Nomor 6 Lulusan Terbaik Kini Jabat Wamenhan
loading...
A
A
A
Saat memimpin Kopassus, Agus Sutomo menyatakan siap dipenjara dan bertanggung jawab atas peristiwa penyerangan LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta oleh 11 anggota Kopassus. Selanjutnya, Pangdam Jaya, Dankodiklat TNI-AD, Dansesko TNI dan terakhir sebagai Irjen Kemhan RI.
Doni Monardo merupakan Danjen Kopassus ke-27 menggantikan seniornya Agus Sutomo. Lulusan Akmil 1985 ini menjabat sebagai orang nomor satu di Korps Baret Merah selama kurang lebih setahun pada 2014 hingga 2015.
Sebagai prajurit di pasukan elite TNI AD, Doni Monardo kenyang dengan pengalaman tempur. Berbagai medan operasi pernah dijalaninya mulai dari Operasi Seroja, di Timor Timur (Timtim) sekarang bernama Timor Leste, Operasi di Aceh hingga pembebasan kapal KM Sinar Kudus yang dibajak perompak di perairan Somalia dan sebagainya.
Dedikasi dan loyalitasnya dalam bertugas membuat kariernya cemerlang. Berbagai jabatan strategis pun dipercayakan kepada pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat 10 Mei 1963 ini. Di antaranya, Danyon 11 Grup 1/Kopassus, Dan Grup A Paspampres, Danrem 061/Suryakancana, Wadanjen Kopassus, Danpaspampres, Danjen Kopassus, Pangdam XVI/Pattimura, Pangdam III/Siliwangi, Sesjen Wantannas, Kepala BNPB hingga purna tugas. Saat ini, Doni menjabat sebagai Ketua Umum PPAD.6. Letjen TNI (Purn) Muhammad Herindra
Muhammad Herindra tercatat sebagai Danjen Kopassus ke-28 yang menjabat sejak 2015-2016. Herindra merupakan lulusan terbaik Akmil 1987, peraih dua penghargaan sekaligus yakni Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama.
Saat ini, Herindra menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) mendampingi Menhan Prabowo Subianto di kabinet Presiden Jokowi-KH. Maruf Amin.
Lulus dari SMA Negeri 8 Jakarta, pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah 30 November 1964 ini memutuskan masuk tentara dan bergabung di Kopassus. Sosoknya yang cerdas membuat Herindra mudah menyelesaikan berbagai pendidikan militer di antaranya, The Military College of Vermont-Norwich University USA, National Defense University USA, Seskoad, Seskogab Malaysia, hingga Lemhannas.
Selama berdinas di Kopassus, Herindra banyak bergabung di pasukan penanggulangan teror (Gultor) yang merupakan pasukan elite di kesatuan tersebut. Antara lain Dansubtim 1 di Sat 81/Gultor, Dan Tim 1 di Sat 81/Gultor, Perwira Pelatih Sat 81/Gultor, Danyonban Sat 81/Gultor. Kemudian, Asintel Danjen Kopassus, Wadanjen Kopassus hingga Danjen Kopassus.
Selain di Korps Baret Merah, Herindra juga pernah dipercaya menjabat sebagai Danrem 101/Antasari, Asintel Kasdam Jaya, Pangdam III/Siliwangi, Irjen TNI, Kasum TNI sebelum akhirnya dipercaya sebagai Wamenhan hingga saat ini.
Lulusan Akmil 1988 ini merupakan Danjen Kopassus ke-29 yang memimpin Korps Baret Merah selama dua tahun sejak 2016 hingga 2018. Saat ini, Madsuni menduduki jabatan sebagai Staf Khusus Panglima TNI.
Lulus Akmil, pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat 14 Februari 1964 ini langsung mengikuti pendidikan militer Sussarcabif, Dik Komando, Para, kemudian Pendidikan Komando, Free Fall hingga Pandu Suara. Tidak hanya itu, Madsuni juga berhasil menyelesaikan pendidikan Sus Sandha, Suslapa-I, Suslapa-II, Seskoad hingga Sesko TNI.
5. Letjen TNI (Purn) Doni Monardo
Doni Monardo merupakan Danjen Kopassus ke-27 menggantikan seniornya Agus Sutomo. Lulusan Akmil 1985 ini menjabat sebagai orang nomor satu di Korps Baret Merah selama kurang lebih setahun pada 2014 hingga 2015.
Sebagai prajurit di pasukan elite TNI AD, Doni Monardo kenyang dengan pengalaman tempur. Berbagai medan operasi pernah dijalaninya mulai dari Operasi Seroja, di Timor Timur (Timtim) sekarang bernama Timor Leste, Operasi di Aceh hingga pembebasan kapal KM Sinar Kudus yang dibajak perompak di perairan Somalia dan sebagainya.
Dedikasi dan loyalitasnya dalam bertugas membuat kariernya cemerlang. Berbagai jabatan strategis pun dipercayakan kepada pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat 10 Mei 1963 ini. Di antaranya, Danyon 11 Grup 1/Kopassus, Dan Grup A Paspampres, Danrem 061/Suryakancana, Wadanjen Kopassus, Danpaspampres, Danjen Kopassus, Pangdam XVI/Pattimura, Pangdam III/Siliwangi, Sesjen Wantannas, Kepala BNPB hingga purna tugas. Saat ini, Doni menjabat sebagai Ketua Umum PPAD.
6. Letjen TNI (Purn) Muhammad Herindra
Muhammad Herindra tercatat sebagai Danjen Kopassus ke-28 yang menjabat sejak 2015-2016. Herindra merupakan lulusan terbaik Akmil 1987, peraih dua penghargaan sekaligus yakni Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama.
Saat ini, Herindra menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) mendampingi Menhan Prabowo Subianto di kabinet Presiden Jokowi-KH. Maruf Amin.
Lulus dari SMA Negeri 8 Jakarta, pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah 30 November 1964 ini memutuskan masuk tentara dan bergabung di Kopassus. Sosoknya yang cerdas membuat Herindra mudah menyelesaikan berbagai pendidikan militer di antaranya, The Military College of Vermont-Norwich University USA, National Defense University USA, Seskoad, Seskogab Malaysia, hingga Lemhannas.
Selama berdinas di Kopassus, Herindra banyak bergabung di pasukan penanggulangan teror (Gultor) yang merupakan pasukan elite di kesatuan tersebut. Antara lain Dansubtim 1 di Sat 81/Gultor, Dan Tim 1 di Sat 81/Gultor, Perwira Pelatih Sat 81/Gultor, Danyonban Sat 81/Gultor. Kemudian, Asintel Danjen Kopassus, Wadanjen Kopassus hingga Danjen Kopassus.
Selain di Korps Baret Merah, Herindra juga pernah dipercaya menjabat sebagai Danrem 101/Antasari, Asintel Kasdam Jaya, Pangdam III/Siliwangi, Irjen TNI, Kasum TNI sebelum akhirnya dipercaya sebagai Wamenhan hingga saat ini.
7. Letjen TNI (Purn) Madsuni
Lulusan Akmil 1988 ini merupakan Danjen Kopassus ke-29 yang memimpin Korps Baret Merah selama dua tahun sejak 2016 hingga 2018. Saat ini, Madsuni menduduki jabatan sebagai Staf Khusus Panglima TNI.
Lulus Akmil, pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat 14 Februari 1964 ini langsung mengikuti pendidikan militer Sussarcabif, Dik Komando, Para, kemudian Pendidikan Komando, Free Fall hingga Pandu Suara. Tidak hanya itu, Madsuni juga berhasil menyelesaikan pendidikan Sus Sandha, Suslapa-I, Suslapa-II, Seskoad hingga Sesko TNI.