22 Hari Pilot Philips Disandera KKB, Susi Pudjiastuti Tak Habis Pikir

Rabu, 01 Maret 2023 - 12:26 WIB
loading...
22 Hari Pilot Philips...
Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti prihatin dengan ditawannya Kapten Philips Mark Mertens oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang sudah berjalan 22 hari. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti kaget dan prihatin dengan ditawannya Kapten Philips Mark Mertens oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Susi Pudjiastuti mengatakan, pilotnya tercatat telah ditawan selama 22 hari dan berharap, agar Philips dibebaskan tanpa syarat.

"Dengan kejadian ini, tentu mengagetkan kami, menyedihkan kami, juga tidak habis pikir. Untuk saya pribadi apa yang terjadi ini adalah hal yang sangat sangat tidak kita harapkan dan kita tidak habis pikir," kata Susi saat jumpa pers di daerah Jakarta Timur, Rabu (1/3/2023).

Susi mengatakan, tindakan KKB memperlakukan pilotnya, sebagai sikap yang tak bijak. Bagi Susi, tindakan KKB secara tidak langsung telah merampas kemerdekaan seseorang melalui penyanderaan.

"Saya mengerti orang berjuang, ini pribadi ya pendapat pribadi. Sebagai seorang pribadi, memperjuangkan kemerdekaan dengan mengambil kemerdekaan orang itu bukan cara yang bijak dan benar," tutur Susi.

Baca juga: Telusuri Keberadaan Pilot Susi Air, Aparat Lakukan Pendekatan Lunak

Sebelumnya, sebuah video beredar luas menampilkan pilot pesawat Susi Air, Philips Marks Merthens dijadikan sandera oleh TPNPB-OPM. Pilot warga negara Selandia Baru itu disebut akan dijadikan jaminan dalam negosiasi politik.

Dalam video itu terlihat sejumlah orang yang mengklaim sebagai TPNPB-OPM lengkap dengan senjata mengelilingi sang pilot. Mereka pun meminta kemerdekaan Papua untuk melepas Marks Merthens.

"Kami tangkap pilot. Hanya lepas dengan Papua Merdeka," kata salah satu anggota TPNPB-OPM dikutip MNC Portal Indonesia, Rabu (15/2/2023).



Mereka bahkan mengancam membunuh pilot Susi Air tersebut apabila kemerdekaan Papua tidak diterima. Mereka juga meminta prajurit TNI-Polri mundur dari pengejaran pilot.

"TNI-Polri tidak boleh menghajar kami. Kalau mengejar kami, kalau masuk ke mana-mana itu kami akan tembak pilot," ucapnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1558 seconds (0.1#10.140)