Moratorium Kegiatan Ekonomi di APL Batangtoru Tidak Tepat

Jum'at, 17 Juli 2020 - 09:31 WIB
loading...
Moratorium Kegiatan...
Moratorium Kegiatan Ekonomi di APL Batangtoru Tidak Tepat
A A A
Usulan sejumlah pihak agar kegiatan ekonomis di Area Penggunaan Lain (APL) di kawasan Batang Toru dihentikan dan perlu dikeluarkan moratorium bagi kegiatan ekonomi di daerah itu dinilai pemerhati lingkungan, Emmy Hafild, tidak tepat.

“Saat pemerintah di pusat dan daerah, termasuk pemerintah Tapanuli Selatan, sedang gencar berupaya menggeliatkan roda ekonomi yang terimbas pandemi Covid-19, maka penghentian dan moratorium kegiatan bernilai ekonomi tinggi di Kawasan tersebut akan berimbas pada makin melemahnya perekonomian daerah setempat,” jelas Emmy kepada SINDONews.com.

Mantan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) ini menilai tuntutan tersebut sulit diterima, dan menurutnya yang dibutuhkan adalah sustainable development (pembangunan berkelanjutan) perlu segera diterapkan di APL kawasan Batang Toru, dalam bentuk sustainable management (pengelolaan berkelanjutan).

Dengan pola manajemen berkelanjutan akan bukan saja menjaga keanekaragaman hayati, namun juga memastikan terus berjalannya ekonomi serta sosial di kawasan itu.

Moratorium Kegiatan Ekonomi di APL Batangtoru Tidak Tepat


“Dalam pembangunan berkelanjutan tiga dimensi utama, ekonomi, sosial dan lingkungan hidup harus berjalan secara seimbang, kalau tidak seimbang maka pembangunan berkelanjutan tidak tercapai,” jelasnya.

Emmy menegaskan usulan konversi APL menjadi suaka alam juga bukanlah hal yang tepat. “Karena kalau harus dikonversi menjadi hutan lindung, maka perdebatannya panjang karena harus mengulang lagi,” jelas Emmy. “Hasilnya juga belum jelas nantinya akan seperti apa daerah APL nya,” Emmy menambahkan.

Kawasan APL sendiri merupakan daerah kekuasaan bupati, dan tempat bupati bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Dengan demikian, yang harus dilaksanakan segera adalah menyelamatkan Kawasan APL melalui sustainable management karena peluang-peluang itu besar sekali di sini,bukan dengan mengubah status,”ujar Emmy.

Sementara itu terkait kekhawatiran banyak pihak akan punah orangutan Tapanuli karena kehilangan habitatnya akibat pengembangan ekonomi Kawasan Batang Toru dibantah oleh Dr Jito Sugardjito, Direktur CSERM (Center for Sustainable Energy & Resources Management) Universitas Nasional, Sustainable management merupakan jawaban agar orang utan Tapanuli tetap survive.

Hal ini dikemukakan Dr Jito Sugardjito saat pemaparan hasil studi mengenai orangutan bertajuk ‘Mengelola Habitat Orangutan dalam Kawasan APL’yang diselenggarakan secara daring oleh Center for Sustainable Energy & Resources Management (CSERM), Universitas Nasional, beberapa waktu lalu.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Rekomendasi
Sinopsis Layar Drama...
Sinopsis Layar Drama Indonesia 'Mencintaimu Sekali Lagi' Eps 140: Janji Setia Arini
SUN Energy dan PT Bekasi...
SUN Energy dan PT Bekasi Power Jalin Kerja Sama Pengembangan PLTS
Hujan Deras Guyur Kota...
Hujan Deras Guyur Kota Bekasi, Jalan Penghubung Menuju Jakarta Banjir
Berita Terkini
Soal Kebijakan Dedi...
Soal Kebijakan Dedi Mulyadi, PBNU: Pengiriman Anak Nakal ke Pesantren Jauh Lebih Baik
Buka Muspinas ke-III...
Buka Muspinas ke-III Kosgoro 1957, Bahlil Dorong Kolaborasi dengan Partai Golkar
Soal Perang India-Pakistan,...
Soal Perang India-Pakistan, TNI: Ancaman Perang Terbuka Masih Ada
Soroti Insiden Kecelakaan...
Soroti Insiden Kecelakaan Maut, Istana: Presiden Prabowo Minta Dimitigasi
Status Tuan Rumah Konferensi...
Status Tuan Rumah Konferensi PUIC ke-19 Perkuat Peran Indonesia dalam Forum Antarnegara Muslim
BGN Kaji Pemberian Asuransi...
BGN Kaji Pemberian Asuransi Kecelakaan dan Kebakaran saat Produksi hingga Distribusi MBG
Infografis
Bill Gates Sumbang Rp2,6...
Bill Gates Sumbang Rp2,6 Triliun tapi Minta Uji Vaksin di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved