Lacak Dosen UII Hilang di Norwegia, Polri Koordinasi dengan Deplu-Atpol
loading...
A
A
A
JAKARTA - Polri turut melacak keberadaan Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama yang dikabarkan hilang. Ahmad Munasir dikabarkan hilang setelah mengikuti aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia.
"Sudah berkoordinasi dengan Departemen Luar Negeri (Deplu) dan Atase Polri (Atpol) yang membawahi wilayah tersebut," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan melalui pesan singkat, Minggu (19/2/2023).
Meski demikian Dedi mengatakan, hingga saat ini Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Mabes Polri belum mendapat informasi terbaru mengenai keberadaan Dosen UII tersebut. "Belum ada info lanjut dari Hubinter mas," ucapnya.
Baca juga: Dosen UII Jogja Hilang dalam Perjalanan Pulang dari Norwegia, Terakhir Kali Terlacak di Turki
Sebelumnya diberitakan, seorang dosen UII, Ahmad Munasir Rafie Pratama dilaporkan hilang setelah mengikuti aktivitas mobilitas global di USN Norwegia. Hingga saat ini keberadaanya tak diketahui dan tak bisa dihubungi setelah terakhir kali terlacak di Turki.
Rektor UII, Prof Fathul Wahid menjelaskan, kronologi hilangnya dosennya tersebut. Beberapa waktu lalu, Tim UII terdiri dari empat orang, termasuk dirinya mengunjungi USN untuk mempererat kerja sama kedua universitas, dengan dukungan pendanaan dari Uni Eropa, melalui skema Erasmus+.
"Setelah sepekan beraktivitas di USN, sejak 5 Februari 2023, pada 12 Februari 2023 tim meninggalkan Norwegia melalui Bandara Oslo," katanya, Sabtu (18/2/2023).
Fathul Wahid berjumpa terakhir dengan Rafie Pratama di Oslo, Norwegia pada Sabtu malam 11 Februari 2023. Tim terbagi dalam tiga penerbangan berbeda. Rafie Pratama sendirian dalam penerbangan kembali ke Indonesia melalui Istanbul, Turki.
Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanannya adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta. Rafie tidak berbagi informasi penerbangan detail kepada kolega di UII dan juga kepada istrinya.
Perjalanan ke Riyadh dilakukan, karena sebagian tiket dibayar oleh panitia konferensi di Arab Saudi yang mengharuskan rute tersebut. Sebelum ke Oslo, Rafie Pratama memberikan pidato kunci pada konferensi internasional yang digelar di Jeddah.
"Dia mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang, beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul yang berbunyi: ‘menunggu boarding’," kata Fahtul Wahid.
Sejak saat itu, Rafie Pratama tidak pernah mengirimkan pesan lagi. Beragam upaya mengontak melalui beragam kanal daring, termasuk email, diupayakan, tetapi belum satupun yang direspons oleh Rafie Pratama.
Menurut informasi lisan yang diberikan Rafie Pratama dan dikuatkan dengan pesan WhatApp kepada Sang Istri, Rafie Pratama akan mendarat di Jakarta pada 16 Februari 2023 pukul 18.00.
Adik Rafie Pratama menunggu di pintu kedatangan dan tidak mendapati yang bersangkutan. Setelah melakukan konfirmasi ke Angkasa Pura, nama Rafie Pratama tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut.
UII telah berupaya menghubungi banyak pihak untuk membantu. UII telah menyampaikan informasi ini kepada KBRI di Norwegia dan Turki, termasuk mengontak panitia konferensi di Jeddah yang memesankan tiket penerbangan.
UII juga telah menghubungi Turkish Airline di Oslo untuk memastikan bahwa Rafie telah naik pesawat. "Keluarga Rafie sudah melaporkan ke kepolisian secara resmi," tambahnya.
Karena ketiadaan nomor referensi pemesanan tiket, pelacakan tidak mudah dilakukan. Pelacakan juga dilakukan dengan memindai aktivitas daring. Terdapat jejak aktivitas daring di Turki pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00. Setelah itu, tidak ada jejak daring yang dapat dilacak.
Saat ini, pihak UII masih menunggu informasi dari kantor Turkish Airline di Jakarta untuk membantu memastikan kota persinggahan terakhir.
UII terus melacak dengan berbagai cara dan berkoordinasi dengan banyak pihak. UII memohon doa dari seluruh pihak agar keberadaan Rafie segera diketahui, dalam kondisi sehat dan baik.
"Sudah berkoordinasi dengan Departemen Luar Negeri (Deplu) dan Atase Polri (Atpol) yang membawahi wilayah tersebut," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan melalui pesan singkat, Minggu (19/2/2023).
Meski demikian Dedi mengatakan, hingga saat ini Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Mabes Polri belum mendapat informasi terbaru mengenai keberadaan Dosen UII tersebut. "Belum ada info lanjut dari Hubinter mas," ucapnya.
Baca juga: Dosen UII Jogja Hilang dalam Perjalanan Pulang dari Norwegia, Terakhir Kali Terlacak di Turki
Sebelumnya diberitakan, seorang dosen UII, Ahmad Munasir Rafie Pratama dilaporkan hilang setelah mengikuti aktivitas mobilitas global di USN Norwegia. Hingga saat ini keberadaanya tak diketahui dan tak bisa dihubungi setelah terakhir kali terlacak di Turki.
Rektor UII, Prof Fathul Wahid menjelaskan, kronologi hilangnya dosennya tersebut. Beberapa waktu lalu, Tim UII terdiri dari empat orang, termasuk dirinya mengunjungi USN untuk mempererat kerja sama kedua universitas, dengan dukungan pendanaan dari Uni Eropa, melalui skema Erasmus+.
"Setelah sepekan beraktivitas di USN, sejak 5 Februari 2023, pada 12 Februari 2023 tim meninggalkan Norwegia melalui Bandara Oslo," katanya, Sabtu (18/2/2023).
Fathul Wahid berjumpa terakhir dengan Rafie Pratama di Oslo, Norwegia pada Sabtu malam 11 Februari 2023. Tim terbagi dalam tiga penerbangan berbeda. Rafie Pratama sendirian dalam penerbangan kembali ke Indonesia melalui Istanbul, Turki.
Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanannya adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta. Rafie tidak berbagi informasi penerbangan detail kepada kolega di UII dan juga kepada istrinya.
Perjalanan ke Riyadh dilakukan, karena sebagian tiket dibayar oleh panitia konferensi di Arab Saudi yang mengharuskan rute tersebut. Sebelum ke Oslo, Rafie Pratama memberikan pidato kunci pada konferensi internasional yang digelar di Jeddah.
"Dia mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang, beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul yang berbunyi: ‘menunggu boarding’," kata Fahtul Wahid.
Sejak saat itu, Rafie Pratama tidak pernah mengirimkan pesan lagi. Beragam upaya mengontak melalui beragam kanal daring, termasuk email, diupayakan, tetapi belum satupun yang direspons oleh Rafie Pratama.
Menurut informasi lisan yang diberikan Rafie Pratama dan dikuatkan dengan pesan WhatApp kepada Sang Istri, Rafie Pratama akan mendarat di Jakarta pada 16 Februari 2023 pukul 18.00.
Adik Rafie Pratama menunggu di pintu kedatangan dan tidak mendapati yang bersangkutan. Setelah melakukan konfirmasi ke Angkasa Pura, nama Rafie Pratama tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut.
UII telah berupaya menghubungi banyak pihak untuk membantu. UII telah menyampaikan informasi ini kepada KBRI di Norwegia dan Turki, termasuk mengontak panitia konferensi di Jeddah yang memesankan tiket penerbangan.
UII juga telah menghubungi Turkish Airline di Oslo untuk memastikan bahwa Rafie telah naik pesawat. "Keluarga Rafie sudah melaporkan ke kepolisian secara resmi," tambahnya.
Karena ketiadaan nomor referensi pemesanan tiket, pelacakan tidak mudah dilakukan. Pelacakan juga dilakukan dengan memindai aktivitas daring. Terdapat jejak aktivitas daring di Turki pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00. Setelah itu, tidak ada jejak daring yang dapat dilacak.
Saat ini, pihak UII masih menunggu informasi dari kantor Turkish Airline di Jakarta untuk membantu memastikan kota persinggahan terakhir.
UII terus melacak dengan berbagai cara dan berkoordinasi dengan banyak pihak. UII memohon doa dari seluruh pihak agar keberadaan Rafie segera diketahui, dalam kondisi sehat dan baik.
(maf)